Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

Rehman CA, Ilyas M, Alam HM, Akram M. 2011. The Impact of Infrastructure on Foreign Direct Investment: The Case of Pakistan. International Journal of Business and Management, 65: 268-276. Rondinelli DA, Nellis JR. 1986. Asessing Decentralization Policies in Developing Countries: The Case for Cautious Optimism. Development Policy Review, 41: 3-23. Sukirno S. 2000. Makro Ekonomi Modern.Edisi ke-1.Jakarta:Raja Grafindo. Suneki S. 2006. Determinan Perilaku Investasi Swasta di Provinsi Jawa Tengah. [tesis] Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang. Stiglitz J. 2000. Economics of Public Sector 3 rd edition. New York:W.W. Norton Company. [UNDP] United Nations Development Programme. 1994. Good Governance And Sustainable Human Development . UNDP: New York. Verbeek M. 2008. A Guide to Modern Econometrics, Third Edition. John Wiley Sons. Wati HK. 2008. Dampak Investasi Terhadap Kinerja Perekonomian : Studi Komparasi Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing di Jawa Timur. [tesis] Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Wahyuni D. β007. Investasi di Jawa Timur “Berenang” dalam δumpur. http:www.bisnis.co.id [23 Februari 2012] [WB] World Bank. 2004. Doing Business in Indonesia. World Bank: Jakarta. [WB] World Bank. 2011. Doing Business in Indonesia. World Bank: Jakarta. [WB] World Bank. 2012. Doing Business in Indonesia. World Bank: Jakarta. [WB] World Bank. 2003. Improving The Business Environment in East Java : Views From The Private Sector . World Bank: Washington D.C. World Development Report.2005. A Better Investment Climate For Everyone. World Bank: New York. Lampiran 1 Daftar Istilah PMDN: Penanaman Modal DalamNegeri PMA : Penanaman Modal Asing TKED : Tata KelolaEkonomi Daerah IPPU : InteraksiPemdaDenganPelaku Usaha PPUS : Program Pengembangan Usaha Swasta TDP: Tanda Daftar Perusahaan Q30 : waktu yang dibutuhkan untuk mengurus status tanah minggu Q32 : persepsi tingkat kemudahan mendapatkan lahan Q33 : persepsi kemungkinan lokasi usaha akan digusur Q34 : persepsi frekuensi penggusuran lahan Q35 : persepsi frekuensi konflik kepemilikan lahan Q36 : persepsi hambatan ketersediaan lahan dan kepastian hukum terhadap kineja perusahaan Q38AR1 : perusahaan yang memiliki TDP Q40CR1 : persepsi kesulitan mengurus TDP Q40DR1 : waktu mengurus TDP hari kerja Q41DR1 : persepsi hambatan biaya kepengurusan TDP Q43R1 : persepsi proses perizinan usaha dijalankan dengan sistem kerja yang efisien Q43R2 : persepsi proses perizinan usaha bebas pungutan liar Q43R3 : persepsi proses perizinan usaha bebas KKN Q48 : keberadaan forum komunikasi Q49R1 : persepsi kepala daerah selalu memberikan pemecahan masalah yang nyata terhadap permasalahan pelaku usaha Q49R2 : persepsi pemecahan masalah yang diberikan oleh kepala daerah sesuai dengan harapan kebanyakan perusahaan Q49R3 : persepsi instansi pemda terkait selalu menindaklanjuti langkah-langkah pemecahan masalah yang telah ditentukan oleh kepala daerah Q50R1 : persepsi pemda memiliki pengertian akan kebutuhan usaha Q50R2 : persepsi pemda melakukan konsultasi publik dengan pelaku usaha apabila akan membuat kebijakan publik yang menyangkut kepentingan usaha Q50R3 : persepsi pemda mengadakan pertemuan dengan pelaku usaha di daerahnya untuk membicarakan masalah pelaku usaha Q50R4 : persepsi pemda tidak membentuk perusahaan daerah yang dapat merugikan kegiatan usaha swasta Q50R5 : persepsi pemda memberikan fasilitas yang dapat mendukung perkembangan dunia usaha Q51 : persepsi kebijakan pemda yang berorientasi mendorong iklim investasi melalui promosi investasi Q52 : persepsi kebijakan non-diskriminatif pemda Q53R1 : persepsi kebijakan pemda terkait dunia usaha tidak meningkatkan pengeluaran bisnis Q53R2 : Persepsi kebijakan pemda terkait dunia usaha tidak meningkatkan ketidakpastian berusaha Q55 : persepsi hambatan interaksi pemda dengan pelaku usaha terhadap kinerja perusahaan Q57A : tingkat pengetahuan keberadaan PPUS Q57B : tingkat partisipasi dalam PPUS Q58R1 : persepsi tingkat manfaat pelatihan manajemen bisnis Q58R2 : persepsi tingkat manfaat pelatihan peningkatan kualitas tenaga kerja Q58R3 : persepsi tingkat manfaat promosi produk lokal kepada investorpotensial Q58R4 : persepsi tingkat manfaat menghubungkan pelaku usaha kecil-sedang- besar Q58R5 : persepsi tingkat manfaat pelatihan pengajuan aplikasi kredit bagi UKM Q58R6 : persepsi tingkat manfaat program proses mempertemukan mitra bisnis Q58R7 : persepsi tingkat manfaat program pengembangan swasta lainnya