Model Multidimensional, menyajikan model multidimensial

a. Karakteristik Pribadi

1 Usia. Karyawan yang berusia lebih tua, biasanya akan lebih terlibat dalam kerjanya daripada karyawan yang muda. Hal ini mungkin disebabkan pada karyawan yang lebih tua bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya. 2 Kebutuhan yang kuat akan pertumbuhan. Keterlibatan kerja berhubungan dengan keyakinan bahwa pekerjaan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu, kebutuhan tersebut adalah kebutuhan yang terpuaskan melalui proses bekerja itu sendiri. 3 Adanya kepercayaan dalam etnik pekerjaan yang lama. Adanya rasa percaya terhadap keberagaman keterampilan yang dimiliki oleh setiap individu didalam bekerja.

b. Faktor Sosial

Faktor social dalam pekerjaan juga dapat mempengaruhi keterlibatan kerja. Individu yang bekerja di dalam sebuah kelompok menunjukkan adanya keterlibatan kerja yang lebih kuat dibandingkan dengan individu yang bekerja sendiri. c. Karakteristik Pekerjaan Karakteristik pekerjaan yang memperlihatkan kaitannya dengan keterlibatan kerja yaitu: 15 1 Keragaman keterampilan. Banyak ragam keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan. Dengan mengaplikasikan keterampilan 15 Abdul Rahman Shaleh dan Yunita Faela Nisa, Psikologi Industry Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan Uin Jakarta Press, 2006, h. 98. yang dimiliki karyawan itu lebih banyak terlibat pada pekerjaannya. 2 Jati diri tugas. Sejauh mana tugas merupakan suatu kegiatan keseluruhan yang berarti. Tugas yang dirasakan sebagai bagian dari pekerjaan yang lebih besar membuat karyawan bekerja tanpa keraguan. 3 Tugas yang penting. Rasa pentingnya tugas bagi seseorang. Jika tugas dirasakan penting dan berarti oleh tenaga kerja. Maka ia cenderung memiliki keterlibatan yang tinggi. 4 Otonomi. Pekerjaan yang memberikan kebebasan, ketidakgantungan dan peluang mengambil keputusan akan lebih mempengaruhi keterlibatan kerja karyawan terhadap tugas yang dikerjakan. 5 Umpan balik. Pemberian balikan pada pekerjaan membantu meningkatkan keterlibatan kerja karyawan sehingga dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak.

d. Karakteristik Kondisi Kerja Yang Menunjang

Bekerja dalam ruangan kerja yang sempit, panas, yang cahaya lampunya menyilaukan mata, kondisi kerja yang tidak mengenakkan uncomfortable akan menimbulkan keenganan untuk bekerja sehingga dengan konsisi seperti ini tidak adanya keterlibatan kerjanya. Namun, jika kondisi kerja yang memperhatikan prinsip-prinsip ergonomi tentunya akan mempengaruhi keterlibatan kerjanya. 16 16 Ibid., h. 103

e. Karakteristik Organisasi

Karakteristik organisasi seperti sifat-sifat dan perilaku pemimpin berhubungan dengan keterlibatan kerja. Pemimpin yang dilihat kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas bawahan, kecerdasan, ketegasan, penuh kepercayaan diri, inisiatif dan memiliki team kerja yang baik dengan bawahan, maka akan meningkatkan keterlibatan kerja yang tinggi. 17

5. Aspek-aspek keterlibatan kerja

Menurut Saleh dan Hosek dalam Fred Luthans 2005 , keterlibatan kerja merupakan konsep yang komplek berdasarkan aspek kognitif, aspek tindakan dan aspek perasaan. Ditandai dengan adanya: 18 a. Pekerjaan adalah minat hidup yang utama Keterlibatan kerja akan muncul bila pekerjaan dirasakan sebagai sumber utama terhadap haraoan indivisu dan sumber kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang menonjol salient need individu. Kebutuhan yang menonjol salient need ini akan menguat bila pekerjaan dipersepsikan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sehingga akan membuat individu menghabiskan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk pekerjaannya. b. Berpartisipasi aktif dalam pekerjaan Partisipasi aktif akan terjadi bila seseorang diberikan kesempatan yang seluas-luasnya dalam bekerja seperti kesempatan mengeluarkan ide-ide, membuat keputusan yang berguna untuk kesuksesan 17 Ibid., h. 117 18 Fred Luthans, Alih Bahasa : Vivin Andhika Yuwono; Shekar Purwanti, Perilaku Organisasi Edisi Sepuluh Yogyakarta: ANDI, 2005 h.567.