Teknik Pengolahan Data METODOLOGI PENELITIAN
52 pihak berupaya membuat benchmark terkait dengan rasio jumlah personel
per luas area. Menurut Rambaldi 2000 sebaiknya perbandingan jumlah personel
pengamanan per luas rea adalah 1 orang per 1000 hektar. Rasio tersebut merupakan hasil studi kasus mengenai efisiensi jumlah personel
pengamanan yang dilakukan pada delapan kawasan konservasi di Filipina. Berdasarkan rasio tersebut apabila diterapkan pada ketiga taman nasional
hanya TNGGP yang sebagian besar resortnya mempunyai perbandingan mendekati 1 orang : 1000 hektar. Meskipun mendekati perbandingan
tersebut bahkan di bawahnya, kenyataannya pengamanan belum dapat berjalan dengan efektif. Hal ini ditunjukkan dengan masih terjadinya
gangguan pada semua resort di TNGGP. Berkaitan dengan jumlah personel pengamanan, sebenarnya
Departemen Kehutanan sudah menyusun aturan mengenai jumlah personel pengamanan pada setiap resort. Aturan tersebut tertuang dalam Keputusan
Bersama Menteri Kehutanan dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor : 10Kpts-1193-Skep07I93 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Jagawana. Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa jumlah personel dalam satuan tugas resort terdiri dari 10 sepuluh orang.
Peraturan lain yang mengatur tentang jumlah personel pada setiap resort adalah Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 597Kpts-
VI1998 tentang Satuan Tugas Operasional Jagawana yang menyebutkan bahwa Satuan JagawanaPolisi Kehutanan Polhut yang berkedudukan di
resortsubseksi Balai Taman Nasional terdiri dari 11 sebelas orang atau lebih. Kenyataan menunjukkan bahwa jumlah personel per resort pada
ketiga lokasi penelitian jauh di bawah jumlah yang ditetapkan dalam kedua peraturan tersebut.
Berdasarkan data selama 5 tahun terakhir menunjukkan jumlah personel pengamanan di TNGGP hanya bertambah 2 orang Balai TNGGP
2009. Selama 5 tahun terakhir jumlah personel pengamanan di TNBK tidak bertambah malah berkurang 2 orang, sedangkan jumlah personel
pengamanan di TNAP selama 5 tahun terakhir hanya bertambah 3 orang.
53 Kondisi demikian akan sulit untuk mengharapkan jumlah personel
pengamanan dapat mencapai jumlah yang sesuai dengan ketetapan yang diatur pada kedua peraturan di atas.
Dinamika perkembangan jumlah Polhut dalam 5 tahun terakhir pada ketiga taman nasional mununjukkan kurangnya kemampuan pemerintah
dalam menyediakan personel pengamanan. Kondisi demikian sebenarnya sudah disadari oleh para pengelola taman nasional. Untuk mengatasi
kekurangan personel pengamanan para pengelola di ketiga taman nasional melakukannya dengan membuat kebijakan di tingkat internal unit
pengelola. Balai TNGGP melakukannya dengan mengangkat pegawai non- struktural bukan fungsional menjadi Pegawai Perlindungan Hutan Non
Fungsional PPHNF. Balai TNAP dalam menempatkan personel di resort- resort menerapkan jumlah minimal personel pengamanan yang harus ada
di resort. Balai TNBK merekrut masyarakat di sekitar kawasan untuk membantu tugas-tugas Polhut.
Kebijakan-kebijakan yang sudah dilakukan oleh pengelola di ketiga taman nasional, apabila dikaitkan dengan tugas dan wewewang resort
maka penerapan jumlah minimal di setiap resort yang dilakukan oleh TNAP merupakan kebijakan yang perlu dijadikan contoh. Penerapan
jumlah minimal personel pengamanan pada setiap resort menjadikan setiap resort tidak pernah kosong selalu ada personel pengamanan di resort
sehingga kegiatan pengamanan dapat intensif dilakukan. Data selengkapnya mengenai personel pengamanan pada semua
resort di ketiga taman nasional dapat dilihat pada tabel Lampiran 1. 5.1.2. Kualifikasi Personel
Kualifikasi personel pengamanan berhubungan dengan latar belakang pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti. Secara singkat
kualifikasi personel pengamanan pada ketiga taman nasional dapat dilihat pada Tabel 4.