Iklim KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

26

1.8. Keanekaragaman Fauna

Keanekaragaman jenis fauna di TNBK cukup tinggi baik yang belum maupun yang sudah dilindungi oleh Peraturan Perundangan. Dari kelompok mamalia teridentifikasi 48 jenis mamalia, diantaranya adalah Harimau Dahan Neofolis nebulosa, Kucing Hutan Felis bengalensis, Beruang Madu Helarctos malayanus, Kijang Muntiacus muntjak, Kijang Emas Muntiacus atherodes, Rusa Sambar Cervus sp dan Kancil Tragulus napu dan satu jenis berang-berang Lutra Sumatrana yang dinyatakan langka oleh IUCN ternyata masih bisa ditemui di DAS Mendalam. Keanekaragaman fauna di Taman Nasional Betung Kerihun sangat tinggi dan beberapa diantaranya merupakan jenis baru. Dari kelompok primata ditemukan sebanyak 7 jenis, yaitu: orang utan Pongo pygmaeus, kelampiau Hylobates muelleri, Hout Presbytis frontata, kelasi Presbytis rubicunda, beruk Macaca nemestrina, kera Macaca fascicularis, dan tarsius Tarsius bancanus. Jenis ikan di kawasan TNBK juga tergolong tinggi, paling tidak ditemukan tiga jenis ikan yang salah satunya ikan pelekat yang diberi nama Gastromyzon embalohensis IR Spec. sedangkan dua jenis lainnya masih dalam pengkajian ilmiah untuk penamaannya. Salah satu jenis ikan yang berpotensi untuk dibudidayakan sebagai ikan konsumsi adalah ikan semah Tor tambroides yang saat ini banyak ditangkap masyarakat untuk diperjualbelikan. Secara keseluruhan untuk kelompok ikan berhasil dikoleksi sekitar 4.000 specimen yang diambil dari 123 stasiun di 35 sungai besar dan kecil, menghasilkan 112 jenis ikan yang tergolong dalam 41 marga dan 12 suku, dan 14 jenis diantaranya merupakan jenis endemik Borneo. Dari kelompok serangga di TNBK tercatat tidak kurang dari 170 jenis yang teridentifikasi BBTNBK 1999. Kelompok burung teridentifikasi sebanyak 301 jenis yang tergolong dalam 151 marga dan 36 suku. Diantaranya terdapat 15 jenis merupakan pendatang migran, Sebanyak 6 jenis merupakan temuan baru untuk Indonesia, yaitu Acciper nisus, Dendricitta cinerascens, Ficedula parva, Luscinia calliope, Pycononotus flasvescent, dan Rhinomyas brunneata. Sebanyak 63 jenis merupakan jenis burung yang dilindungi oleh undang- 27 undang, termasuk didalamnya adalah mascot fauna Propinsi Kalimantan Barat yaitu Enggang Gading Buceros vigil dan 24 jenis merupakan jenis endemik untuk Borneo. Keanekaragaman jenis herpetofauna amphibia dan reptilia di TNBK cukup tinggi. Dari sekitar 1.500 specimen yang berhasil dikumpulkan, 103 jenis diantaranya telah dapat diidentifikasi yang terdiri dari: 51 jenis amphibi, 26 jenis kadal, 2 jenis buaya, 3 jenis kura-kura dan 21 jenis ular. Hal yang menarik adalah ditemukannya salah satu jenis yang tergolong katak terkecil di dunia yaitu Leptobrachella myorbergi yang ukuran dewasanya kurang dari satu cm.

1.9. Sosial, Ekonomi dan Kebudayaan

Penduduk yang bermukim di sekitar kawasan daerah penyangga dan di dalam kawasan Taman Nasional Betung Kerihun pada umumnya adalah suku Dayak. Terdapat 7 tujuh etnis masyarakat Dayak yang bermukim di sekitar kawasan TNBK, yaitu Dayak Iban dan Dayak Tamambaloh di bagian barat kawasan; suku Dayak Taman Sibau, Dayak Kantu Dayak Kayaan, Bukat di bagian tengah dan suku Dayak Punan di bagian timur kawasan. Terdapat 12 desa yang terbagi dalam 34 dusun penyangga terdekat yang berada di dalam dan sekitar kawasan TNBK. Di bagian barat kawasan TNBK terdapat Desa Manua Sadap dan Desa Pulau Manak Kecamatan Embaloh Hulu. Di Bagian Tengah terdapat Desa Sibau Hulu, Sibau Hilir, Nanga Nyabau dan Benua Tengah untuk DAS Sibau dan Desa Datah Diaan, Padua Mendalam, Harapan Mulia di DAS Mendalam. Sementara itu di bagian timur terdapat Desa Bungan Jaya, Desa Beringin Jaya dan Desa Tanjung Lokang, dimana Desa Bungan Jaya dan Tanjung Lokang berada di dalam kawasan TNBK. Sebagian besar mata pencaharian mereka tergantung pada sumber daya alam sekitar tempat tinggal mereka, diantaranya sebagai peladang, pemungut gaharu, pemungut tengkawang, pemburu dan pencari ikan BB TNBK 2009.