Sosial, Ekonomi dan Budaya
46
4.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di 3 tiga lokasi yaitu Taman Nasional Betung Kerihun, di Kalimantan Barat, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango si
Jawa Barat, dan Taman Nasional Alas Purwo, di Jawa Timur. Alasan pemilihan ketiga lokasi penelitian adalah :
1. Taman Nasional Betung Kerihun TNBK merupakan kawasan
konservasi terluas di Kalimantan Barat dengan luas 800.000 ha, topografi yang sulit serta keberadaan masyarakat yang mempunyai
ketergantungan yang tinggi terhadap kawasan menghendaki sebuah organisasi pengelola taman nasional yang memadai. Fakta menunjukkan
bahwa untuk mengelola kawasaan yang luas pengelola TNBK dihadapkan pada permasalahan sedikitnya jumlah sumber daya dalam
bidang pengamanan. Dengan kondisi demikian TNBK terus berupaya menemukan pola pengamanan yang sesuai dengan karakteristik
kawasan.
2. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGGP adalah salah satu
dari lima taman nasional pertama yang diumumkan atau ditunjuk oleh Menteri Pertanian pada tanggal. 6 Maret 1980. TNGGP merupakan salah
satu kawasan pelestarian alam yang paling dinamis dalam menjalankan strategi pengamanan kawasan melalui pembagian wilayahnya ke resort-
resort. Dari sejak awal pengelolaan taman nasional yaitu dekade pertama 1980-1989 sudah menetapkan 10 unit resort wilayah. Pada sekitar
dekade kedua pengelolaan TNGGP jumlah resort bertambah menjadi 13 unit wilayah. Memasuki dekade keempat dari pengelolaan TNGGP
jumlahnya berkembang menjadi 22 unit resort wilayah. Sebagai salah satu taman nasional tertua di Indonesia dinamika pengelolaan TNGGP
sering menjadi model atau contoh dalam pengelolaan taman nasional di
Indonesia.
3. Taman Nasional Alas Purwo TNAP adalah salah salah satu kawasan
pelestarian alam yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. TNAP merupakan salah satu perintis dalam mengembangkan pengelolaan
47 taman nasional berbasis resort. Latar belakang dari pengelolaan berbasis
resort berhubungan dengan kompleksitas tujuan dari suatu pengelolaan taman nasional. Di sisi lain meningkatnya gangguan terhadap kawasan
menuntut peningkatan intensitas pengamanan di kawasan taman nasional. Hal-hal inilah yang mendorong pengelola taman nasional
mengembangkan pengelolaan berbasis resort yang sudah dimulai sejak tahun 2007 Hartono, 2008. Dalam konteks pengamanan maka praktek-
praktek pengelolaan yang sudah dilakukan merupakan sebuah
pembelajaran yang berharga. 4.2.2.
Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama 4 empat bulan terhitung dari bulan Januari sampai dengan April 2010. Kegiatan yang dilakukan terdiri dari
persiapan penelitian, pengumpulan data dan informasi, pengolahan dan analisis data, penulisan dan konsultasi.
4.3. Pengumpulan Data 4.3.1. Jenis Data dan Sumber Data
- Data Primer Persepsi mengenai faktor-faktor penentu suatu pengamanan kawasan
yang efektif, situasi umum permasalahan pengamanan kawasan, praktek-praktek pengamanan kawasan yang telah dilakukan.
- Data Sekunder Jenis-jenis gangguan, sumber gangguan, intensitas gangguan, kondisi
biofisik, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, peta perwilayahan kawasan berdasarkan resort, kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar
kawasan, karakteristik sosial ekonomi termasuk untuk hal kepemilikan atas hutan.
- Sumber Data
Data-data dikumpulkan dari Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Balai Taman Nasional Alas Purwo dan Balai Besar Taman
Nasional Betung Kerihun, DesaKecamatan di sekitar kawasan dan masyarakat di sekitar kawasan
48