TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO

35 Batang-batang pohon umumnya ditumbuhi lumut. Sub alpin merupakan hutan yang keragaman jenisnya rendah dengan pohon-pohon kerdil.

2.7 . Keanekaragaman Flora

Kawasan TNGGP memiliki potensi kekayaan flora yang tinggi. Lebih kurang 1000 jenis flora dengan 57 famili ditemukan di kawasan ini yang tergolong tumbuhan berbunga Spermatophyta 925 jenis, tumbuhan paku 250 jenis, lumut 123 jenis dan jenis ganggang, Spagnum, jamur dan jenis- jenis Thallophyta lainnya. Kawasan TNGGP kaya dengan jenis anggrek, tercatat 199 jenis anggrek di kawasan ini.

2.8. Keanekaragaman Fauna

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan habitat berbagai satwa langka dan dilindungi. Satwa langka yang dapat dijumpai antara lain primata, yaitu Owa Hylobates moloch, Surili Presbytis comata, Lutung Trachypithecus auratus, Macan tutul Panthera pardus, Kucing hutan Felis bengalensis, Kancil Tragulus javanicus dan Anjing hutan Cuon alpinus. Kawasan ini kaya akan berbagai jenis burung, tercatat 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa dapat dijumpai di sini dan beberapa jenis merupakan burung langka seperti Elang Jawa Spizaetus bartelsi dan jenis burung hantu Otus angelinae.

2.9. Keadaan Sosial Ekonomi

Kawasan TNGGP menjadi sangat penting untuk ketersediaan air, udara bersih dan fungsi-fungsi ekosistem lainnya di wilayah Kabupaten Cianjur, Sukabumi dan Bogoe. Secara administratif TNGGP di tiga Kabupaten dan 18 Kecamatan. Ketiga Kabupaten tersebut adalah Cianjur, Sukabumi dan Bogor. Di Kabupaten Cianjur mencakup 5 kecamatan yaitu : Cipanas, Pacet, Cugenang, Warungkondang dan Gekbrong. Kabupaten Sukabumi mencakup 6 Kecamatan yaitu Sukalarang, Sukaraja, Kadudampit, Caringin, Cibadak, Nagrak, Cicurug, dan Ciambar. Sementara di Kabupaten Bogor mencakup 5 Kecamatan yaitu Cigombong, Caringin, Ciawi, Megamendung dan Cisarua. Selain tiga Kabupaten dan 16 Kecamatan, TNGGP juga mencakup 66 desa yang tersebar di sekitarnya.