Analisis Perbandingan Penghitungan Efisiensi Upaya Pengamanan

54 Tabel 4 Kualifikasi personel pengamanan pada ketiga taman nasional No. Kualifikasi Personel Taman Nasional Betung Kerihun Taman Nasional Gn. Gede Pangrango Taman Nasional Alas Purwo 1. Tingkat pendidikan Sebagian besar tamatan SMASederajat Sebagian besar tamatan SMASederajat Sebagian besar tamatan SMASederajat 2. Rata-rata jumlah pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti 5 6 3 Berdasarkan latar belakang pendidikan sebagian besar personel pengamanan mempunyai latar belakang pendidikan SMAsederajat. Jumlah personel yang memiliki latar belakang pendidikan SMASederajat adalah 74 dari 82 orang personel pengamanan 90. Personel lainnya memiliki latar belakang Sarjana dan Diploma III. Personel yang memiliki latar belakang Sarjana terdapat di resort Kucur di TNAP, resort Selabintana di TNGGP. Personel dengan latar belakang pendidikan setingkat Diploma III dapat dijumpai di TNBK seperti di resort Sadap dan Nanga Potan. Disamping latar belakang pendidikan kompetensi seorang Polhut akan sangat menentukan keberhasilan pelaksaanan tugasnya. Pada umumnya kompetensi seorang Polhut adalah di bidang penegakan hukum, namun dinamika dalam pengelolaan taman nasional menghendaki tidak hanya kompetensi dalam bidang penegakan hukum. Appleton et al. 2003 merekomendasikan bahwa seorang Polhut juga harus mempunyai kompetensi dalam bidang pendidikan dan penyadaran masyarakat serta kehumasan. Kemampuan demikian akan sangat bermanfaat khususnya untuk menangani gangguan sebagaimana yang terjadi di TNGGP, yaitu gangguan yang diakibatkan karena ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya hutan seperti pencurian kayu bakar. Kompetensi adalah kelayakan kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu tugas. Kompetensi seseorang terkadang berbeda dengan latar belakang pendidikannya. Kompetensi seseorang lebih sering 55 dibentuk oleh pembelajaran atau pelatihan yang pernah dialami oleh seseorang Tri Hermawan 2006. Dari keseluruhan personel pengamanan hanya sebagian kecil yang berasal dari SMA yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang sekarang dijalani yaitu berasal dari SMA jurusan kehutanan SKMA : Sekolah Kehutanan Menengah Atas. Personel lainnya umumnya berasal dari SMA dan sebagian memiliki latar belakang yang berbeda dengan bidang profesi yang sekarang dijalani, seperti SMEA Tata Buku, STM Bangunan, dan juga SPMA Sekolah Pertanian. Dengan berbagai macam latar belakang pendidikan tersebut ketrampilan dan keahlian yang dimiliki lebih banyak didapatkan dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan atau secara otodidak dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Data selengkapnya mengenai kualifikasi personel pengamanan pada semua resort di ketiga taman nasional dapat dilihat pada tabel Lampiran 2.

5.1.3. Sarana Pengamanan

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan di tingkat resort maka setiap resort perlu ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Sarana pengamanan bagi Polhut berupa peralatan untuk menunjang kegiatan perlindungan dan pengamanan yang kebutuhannya disesuaikan dengan kondisi masing-masing resort. Secara singkat sarana pengamanan yang terdapat pada ketiga taman nasional disajikan pada Tabel 5. Sarana untuk satuan unit resort sudah diatur dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 597Kpts- VI1998 Tanggal 18 Agustus 1998 tentang Satuan Tugas Operasional Jagawana. Bahkan saat ini, peraturan yang mengatur standar peralatan untuk Polhut telah diterbitkan yaitu melalui Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.5Menhut-II2010 tentang Standar Peralatan Polisi Kehutanan. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.5Menhut-II2010 tentang Standar Peralatan Polisi Kehutanan tergolong masih baru sehingga belum dijadikan pedoman oleh para pengelola taman nasional dalam penyediaan sarana dan prasarana pengamanan. Sebelum peraturan tersebut diterbitkan