Sarana Pengamanan Deskripsi Pengamanan Kawasan 1. Jumlah personel pengamanan

59 penganggaran pengamanan pada semua resort di ketiga taman nasional dapat dilihat pada tabel Lampiran 5.

5.1.6. Kegiatan Pengamanan

Kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan meliputi kegiatan preemtif, preventif dan operasi represif. Di tingkat resort pada umumnya kegiatan yang dapat dilakukan adalah kegiatan pengamanan yang bersifat rutin seperti penjagaan dan patroli. Intensitas kegiatan pengamanan tersebut bergantung pada jumlah personel yang tersedia. Dalam satu kesempatan setidaknya dibutuhkan 3 orang personel untuk dapat melaksanakan dua kegiatan tersebut. Kegiatan patroli mensyaratkan minimal dua orang untuk pelaksanaannya MacKinnnon 1990, sedangkan penjagaan dapat dilakukan oleh satu orang. Dengan batasan demikian maka resort –resort yang mempunyai personel banyak dapat melakukan kegiatan penjagaan dan patroli setiap hari. Jumlah personel pengamanan di resort TNBK dan TNGGP terdiri atas 1 - 2 orang saja. Dengan jumlah tersebut akan sulit untuk dapat melaksanakan kegiatan pengamanan rutin secara intensif. Disamping itu personel pengamanan di TNBK masih dihadapkan dengan luasnya kawasan resort yang harus dikelola. Dengan jumlah personel yang ada di resort-resort TNBK maka akan sulit mengharapkan kegiatan pengamanan dapat berjalan efektif. Dibanding dengan TNBK sebenarnya luas kawasan resort di TNGGP jauh lebih sempit, namun karena jumlah personel yang ada di setiap resort sangat terbatas maka akan sulit untuk mengharapkan kegiatan pengamanan dapat dilakukan secara intensif. Berbeda dengan di TNBK dan TNGGP jumlah personel pengamanan di setiap resort di TNAP lebih banyak. Jumlah personel pengamanan di tiap resort di TNAP rata-rata adalah 5 orang. Dengan jumlah tersebut dan masih ditambah dengan personel fungsional lain seperti Pengendali Ekosistem Hutan PEH dan Penyuluh memungkinkan pada satu kesempatan waktu terdapat personel dengan jumlah minimal 3 orang. Jumlah personel 3 orang pada setiap resort pada satu kesempatan waktu memungkinkan pelaksanaan kegiatan rutin penjagaan dan patroli 60 setiap hari. Semua resort di TNAP sudah menerapkan pola yang demikian sehingga kegiatan pengamanan dapat dilaksanakan secara intensif. Disamping itu TNAP juga menerapkan kegiatan pengamanan khusus yang dinamakan “patroli aktif”. Patroli aktif merupakan salah satu bentuk kegiatan pengamanan yang dalam pelaksanaannya berbeda dengan patroli rutin biasa. Perbedaan dengan patroli rutin biasa, pelaksanaan patroli aktif disertai dengan kegiatan pencatatanperekaman data sepanjang perjalanan, meliputi bekas pelanggaran, pasokan jalur pelanggaran, potensi unggulan baik keanekeragaman hayati maupun obyek wisata dan perjumpaan satwa. Kegiatan patroli aktif yang sudah dilakukan di TNAP terbukti telah banyak membantu pengumpulan data dan informasi terkait daerah-daerah rawan, data-data dan informasi mengenai keanekaragaman hayati serta potensi obyek wisata dan jasa lingkungan di kawasan TNAP. Kegiatan patroli aktif merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di resort-resort TNAP. Hasil dari kegiatan patroli aktif ini terekam dalam bentuk data-data yang berasal dari lapangan. Pengawasan terhadap kegiatan tersebut dilakukan oleh Polhut Mobile yang berkedudukan di kantor Balai. Polhut Mobile merupakan satuan tugas pengamanan bagian dari struktur organisasi Polhut yang dalam pelaksanaan tugasnya bersifat mobile ke seluruh wilayah taman nasionallintas resort dan berfungsi juga mendukung pelaksanaan kegiatan pengamanan di resort-resort. Data selengkapnya mengenai jumlah kegiatan pengamanan selama tahun 2009 pada semua resort di ketiga taman nasional dapat dilihat pada tabel Lampiran 6.

5.2. Kondisi Keamanan Kawasan Berdasarkan Besarnya Gangguan

Keamanan kawasan taman nasional berhubungan dengan gangguan kawasan yang terjadi. Resort-resort mempunyai tanggung jawab dalam mengamankan kawasan dari gangguan, oleh karena itu salah satu indikator kinerja pengamanan dari resort-resort dapat dilihat berdasarkan besarnya gangguan yang terjadi. Fakta di lapangan menunjukkan gangguan yang terjadi di resort –resort taman nasional umumnya adalah pemanfaatan hasil hutan secara illegal yang volume fisik dan nilai rupiahnya dapat dihitung. 61 Data mengenai gangguan yang terjadi di resort –resort taman nasional selama tahun 2009 dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 10. Jika besarnya volume gangguan dinilai berdasarkan harga pasar yang berlaku pada tahun 2009, maka diperoleh data nilai rupiah kerugian yang diderita masing-masing resort seperti disajikan pada tabel 6. Tabel 6 Kerugian akibat gangguan kawasan RupiahResort pada Tahun 2009 No. Resort Perkiraann Kerugian Taman Nasional 1. Pancur Alas Purwo 2. Grajagan Alas Purwo 3. Nanga Potan Betung Kerihun 4. Nanga Hovat Betung Kerihun 5. Nanga Bungan Betung Kerihun 6. Tanjung Lokang Betung Kerihun 7 Selabintana 60.000 Gunung Gede Pangrango 8. Goalpara 300.000 Gunung Gede Pangrango 9. Cirendeu 321.000 Gunung Gede Pangrango 10. Maleber 360.000 Gunung Gede Pangrango 11. Cimungkad 472.000 Gunung Gede Pangrango 12. Gunung Putri 540.000 Gunung Gede Pangrango 13. Mandalawangi 580.000 Gunung Gede Pangrango 14. Cimande 747.000 Gunung Gede Pangrango 15. Tegallega 780.000 Gunung Gede Pangrango 16. Cipetir 940.000 Gunung Gede Pangrango 17. Sarongge 1.200.000 Gunung Gede Pangrango 18. Cisarua 1.460.000 Gunung Gede Pangrango 19. Tapos 1.520.000 Gunung Gede Pangrango 20. Bodogol 1.537.000 Gunung Gede Pangrango 21. Nagrak 1.550.000 Gunung Gede Pangrango 22. Pasir Hantap 1.620.000 Gunung Gede Pangrango 23. PPKAB 1.680.000 Gunung Gede Pangrango 24. Situgunung 1.840.000 Gunung Gede Pangrango 25. Pasir Sumbul 2.240.000 Gunung Gede Pangrango 26 Sembulungan 2.615.000 Gunung Gede Pangrango 27 Kucur 3.884.000 Alas Purwo 28. Tugu 3.920.500 Gunung Gede Pangrango 29. Nanga Sadap 4.000.000 Betung Kerihun 30. Cijoho 4.795.000 Gunung Gede Pangrango 31. Tanjung Pasir 8.559.000 Alas Purwo 32. Sukamulya 10.600.000 Gunung Gede Pangrango 33 Rowobendo 63.490.000 Alas Purwo Keterangan : - terjadi gangguan penambangan emas tetapi tidak ada data kerugian akibat kegiatan tersebut Sumber data : - diolah dari laporan rekapitulasi kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan Balai Besar TN Betung Kerihun Tahun 2009; laporan rekapitulasi gangguan keamanan Bidang Wilayah I Cianjur, Bidang Wilayah II Sukabumi dan Bidang Wilayah III Bogor Balai Besar TN Gunung Gede Pangrango Tahun 2009;, Laporan statistik Balai Taman Nasional Alas Purwo Tahun 2009.