Kabupaten Kudus Komparasi Disparitas Produktivitas Relatif

oleh pertumbuhan di sektor lainnya, seperti sektor jasa yang mempunyai pangsa PDRB cukup besar. Berdasarkan perkembangan yang terjadi antara tahun 2000 sampai dengan 2010, penyerapan tenaga kerja di sektor industri telah terjadi dalam besaran yang seimbang dengan perkembangan output industri-industri besar yang bersifat padat sumber daya alam. Dengan mempertimbangkan cukup berperannya sektor-sektor selain pertanian dan industri dan transformasi atau pengurangan tenaga kerja dari sektor pertanian yang lebih tinggi dibanding pertambahan pangsa penyerapan tenaga kerja industri, maka dapat dikatakan bahwa sebagian tenaga kerja juga bertransformasi ke sektor jasa. Dengan demikian, sektor industri yang bersifat padat sumber daya alam dengan dominasi pangsa PDRB sekitar 32 dan hampir sama dengan pangsa PDRB sektor pertanian serta didominasi oleh industri besar dan sedang kurang mempengaruhi transformasi tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. Hal ini selanjutnya akan mengarah pada keseimbangan pendapatan tenaga kerja antara sektor industri dan sektor pertanian dengan besaran yang sangat tipis titik keseimbangan akan tercapai dalam jangka waktu yang lama.

5.3. ANALISIS TINGKAT DAN INDEKS PENDIDIKAN

Latar belakang pendidikan merupakan persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh tenaga kerja dengan tugas tertentu. Di sektor pertanian, beberapa jenis pekerjaan memerlukan tingkat pendidikan dan keahlian tertentu namun beberapa jenis pekerjaan tidak memerlukan tingkat pendidikan dan keahlian tertentu. Pekerjaan pada budidaya pertanian yang dilakukan secara tradisional seperti mencangkul biasanya hanya membutuhkan curahan tenaga fisik tanpa memerlukan pendidikan dan keahlian tertentu. Pekerjaan mencangkul dapat dilakukan oleh seseorang yang berlatar belakan pendidikan SD, bahkan yang tidak pernah bersekolah. Di sisi lain, di sektor pertanian juga terdapat pekerjaan yang memerlukan pendidikan dan keahlian tertentu seperti budidaya dengan mekanisasi ataupun menggunakan teknologi canggih seperti teknik kultur jaringan, hidroponik ataupun teknik rekayasa lainnya. Penerapan teknologi ini biasanya dilakukan untuk komoditi yang bernilai tinggi. Sehingga hanya tenaga kerja yang berpendidikan tinggi atau yang memiliki keahlian khusus yang dapat mengerjakan berbagai pekerjaan tersebut. Di sektor industri dan jasa, pendidikan dan keahlian tenaga kerja menjadi syarat utama karena Saat ini untuk pekerjaan di sektor industri yang tidak membutuhkan keahlian spesial di bidang tertentu seperti buruh dan operator, latar belakang pendidikan minimal yang disyaratkan pada umumnya adalah SMU dan sederajat. Berdasarkan pertimbangan ini, maka persentase penduduk 15 tahun ke atas yang berlatar belakang pendidikan minimal SMU dan sederajat akan mempengaruhi transformasi tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. Pendapatan tenaga kerja di sektor industri yang rata-rata lebih tinggi daripada sektor pertanian dan faktor-faktor lainnya seperti jenjang karir kepastian pendapatan per bulan merupakan faktor pendorong transformasi tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. Sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan, pada umumnya seseorang cenderung berpindah ke sektor industri. Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja di delapan lokasi utama penelitian disajikan pada Tabel 18 berikut. Tabel 18. Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan oleh Angkatan Kerja di Delapan Lokasi Penelitian Tahun 2010 No Kabupaten Total Angkatan Kerja orang Tidak Sekolah orang Tidak Tamat SD orang Tamat SD orang Tamat SMP orang Tamat SMU dan sederajat orang Tamat Pendidi-kan Tinggi orang Indeks Pendidikan Perbandingan Angkatan Kerja yang Tamat SMU atau Perguruan Tinggi dengan total tenaga kerja 1 Serang 687 885 6 434 194 016 257 888 120 242 94 722 14 583 0,1589 2 Bekasi 1 017 208 55 586 161 558 198 468 200 994 332 726 67 876 0,3938 3 Purwakarta 378 490 9 145 77 401 109 276 71 959 96 393 14 316 0,2925 4 Garut 885 832 5 412 176 834 356 941 153 500 134 967 58 178 0,2180 5 Magelang 648 484 32 855 133 171 210 133 139 199 105 584 27 542 0,2053 6 Kudus 420 513 11 226 38 670 149 006 99 299 102 923 19 389 0,2909 7 Tuban 599 175 62 401 88 451 238 994 97 738 85 135 26 456 0,1862 8 Pasuruan 792 059 38 674 180 267 255 356 142 758 148 853 26 151 0,2209 Sumber: Daerah dalam Angka 2011 diolah Penerapan mekanisasi dan teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga kerja juga dapat meningkatkan surplus tenaga kerja di sektor pertanian. Dengan penerapan mekanisasi dan teknologi modern di sektor