dalam industri padat modal karena pada industri karoseri modal sangat berperan penting dibanding tenaga kerja ataupun bahan baku.
Komoditi yang banyak diusahakan oleh unit industri skala kecil dan rumah tangga adalah tembakau dalam bentuk usaha perajangan. Industri perajangan
tembakau ini terkonsentrasi di Kecamatan Windusari. Komoditi lainnya yang banyak dihasilkan oleh industri skala kecil dan rumah tangga adalah kerupuk dan
keripik dari singkong, ubi maupun tempe yang banyak terletak di Kabupaten Grabag.
Ditinjau dari sebarannya, industri skala besar dan sedang tersebar cukup merata. Di antara 21 kecamatan di Kabupaten Magelang, hanya lima kecamatan
yang tidak memiliki industri besar.Industri kecil dan menengah tersebar relatif merata diantara kecamatan-kecamatan di Kabupaten Magelang. Kecamatan yang
memiliki unit industri kecil dan rumah tangga yang terbanyak adalah Kecamatan Windusari. Penyebaran unit industri dan tenaga kerja di Kabupaten Magelang
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4e.
5.1.6. Kabupaten Kudus
Kabupaten Kudus telah lama dikenal dengan industri rokok. Kabupaten ini memiliki luas lahan sawah yang relatif kecil dibandingkan dengan kabupaten-
kabupaten lainnya di Jawa Tengah. Kabupaten yang terletak di bagian utara Provinsi Jawa Tengah ini hanya memiliki lahan sawah seluas 17 274 ha pada
tahun 2010. Sebagaimana terlihat pada Lampiran 1, laju konversi lahan sawah di Kabupaten Kudus tergolong rendah dengan besaran sekitar 1,38 per tahun. Bila
dilihat dari PDRB, sektor pertanian hanya menyumbang sekitar 3,4 terhadap total PDRB, sedangkan sektor industri menyumbang 60,5 terhadap total PDRB.
Di sisi lain, di dalam sektor pertanian terdapat tenaga kerja sebanyak 12,6 dari total tenaga kerja, sedangkan di sektor industri hanya terdapat 55,1 dari total
tenaga kerja. Pada tahun 2010 terdapat 804 unit industri formal dengan daya tampung
tenaga kerja industri besar dan sedang sekitar 15,4 dari total tenaga kerja, sedangkan industri informal menampung sekitar 84,6 dari total tenaga kerja.
Industri pengolahan tembakau juga banyak yang berbentuk industri informal. Komposisi unit industri dan tenaga kerja ini dapat dilihat pada Tabel 16.
Kabupaten Kudus terkenal dengan industri tembakau yang masih mendominasi PDRB sektor industri. Industri makanan, minuman dan tembakau
menyumbang 85,0. Industri tembakau sendiri menyumbang lebih dari 56. Dengan demikian, industrialisasi di Kabupaten Kudus bersifat padat tenaga kerja.
Penyerapan tenaga kerja terbesar juga pada industri tembakaurokok yaitu sebesar 80,68 dari total tenaga kerja di industri besar dan sedang.
Semua skala industri sedang dan besar tersebar relatif merata di semua kecamatan, yaitu Kecamatan Kaliwungu, Kota, Jati, Undaan, Mejobo, Jekulo,
Bae, Gebog dan Dawe. Hal yang sama juga terjadi pada penyebaran industri kecil dan rumah tangga. Di semua kecamatan terdapat industri rokok dan berbagai
industri makanan, bordir dan pakaian serta perlengkapan pakaian lainnya. Selain itu, ada beberapa kecamatan yang merupakan sentra produksi komoditas tertentu
seperti di Kecamatan Dawe banyak terdapat industri gula merah dan penggilingan tebu, di Kota Kudus terdapat banyak industri percetakan dan di Kecamatan Jekulo
banyak terdapat industri pembuat pisau dan palu. Sebaran industri dan tenaga kerja di Kabupaten Kudus selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4f.
5.1.7. Kabupaten Tuban
Kabupaten Tuban merupakan bagian dari Provinsi Jawa Timur yang terletak di pantai utara Jawa dan berbatasan dengan wilayah Provinsi Jawa
Tengah. Kabupaten Tuban terletak di Zona Rembang yang didominasi endapan berupa batuan karbonat dan bukit kapur. Kabupaten masih memiliki lahan sawah
yang cukup luas, yaitu sekitar 54 860 ha, sehingga sektor pertanian merupakan sektor penyumbang PDRB terbesar, yaitu 28,2. Sebagaimana terlihat pada
Lampiran 1, laju konversi lahan sawah di Kabupaten Tuban tergolong sangat rendah, yaitu sekitar 0,65 per tahun. Sementara itu, sektor industri
menyumbang 22,9. Dari sisi tenaga kerja, sektor pertanian menyerap sekitar 56,0 dan sektor industri mencapai 13,6.
Di Kabupaten Tuban terdapat 142 unit industri besar dan sedang dengan tenaga kerja sebesar 8 030 orang. Industri kecil dan rumah tangga jauh lebih besar
daripada industri besar dan sedang, baik dari jumlah unit usaha maupun serapan tenaga kerja. Industri kecil dan rumah tangga yang informal berjumlah 15 263
unit dengan tenaga kerja berjumlah 63 363 orang. Komposisi industri formal dan informal ini dapat dilihat pada Tabel 16.
Sesuai dengan kondisi alamnya, Kabupaten Tuban terkenal dengan berbagai industri galian seperti semen, dolomit dan pasir kwarsa. Industri-industri
yang mengolah bahan-bahan galian bukan logam juga mendominasi PDRB sebesar 85,9. Dengan demikian, industrialisasi di Kabupaten Tuban merupakan
industri padat sumber daya alam, khususnya bahan tambang. Industri bahan galian ini yang terbesar adalah PT Semen Gresik di
Kecamatan Kerek. Selain itu juga terdapat industri-industri sedang berupa pembuatan genteng dari semen di Kecamatan Parengan dan Plumpang. Hasil
tambang lainnya juga menjadi bahan baku berbagai industri sedang seperti dolomit di Kecamatan Palang, batu fosfat di Kecamatan Jenu, serta kalsium dan
batu koral di Kecamatan Plumpang. Industri kecil dan rumah tangga yang menggunakan bahan galian sebagai bahan baku adalah pembuatan batu gamping
yang banyak terdapat di Kecamatan Plumpang, Industri makanan skala sedang maupun kecil serta rumah tangga tersebar
di beberapa kecamatan. Industri pengolahan hasil laut seperti pengeringan ikan, pembekuan ikan dan bentuk pengolahan udang, rajungan dan ikan lainnya
tersebar di beberapa kecamatan di sepanjang pantai utara seperti Kecamatan Bancar, Bulu, Jenu, Tambakboyo dan Palang. Selain hasil laut, hasil pertanian
lainnya juga menjadi bahan baku industri sedang, kecil dan rumah tangga seperti pengolahan kacang tanah banyak terdapat di Kecamatan Semanding, tembakau
rajangan di Kecamatan Soko dan krupuk di Kecamatan Plumpang, Widang dan Jatirogo. Selain makanan dan bahan tambang, industri kerajinan yang cukup
terkenal di Kabupaten Tuban adalah batik gedog di Kecamatan Kerek. Berdasarkan gambaran ini, maka penyebaran industri di Kabupaten Tuban cukup
merata sebagaimana yang terlihat pada Lampiran 4g.