25
Tabel 2 Matriks analisis SWOT
Peluang Opporunities Ancaman Threats
Kekuatan Strenghtenings
SO 1 SO 2
SO 3
... SO n
ST 1 ST 2
ST 3
... ST n
Kelemahan Weaknesses
WO 1 WO 2
WO 3
... WO n
WT 1 WT 2
WT 3
... WT n
Matriks SWOT mengakomodir semua analisis sebelumnya menjadi rumusan solusi pengelolaan prospek pemasaran produk olahan ke depan.
Rumusan hasil analisis SWOT ini menjadi masukan dalam analisis AHP di bagian berikutnya.
2. Analisis Kelayakan Finansial
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui jenis usaha pengolahan dan pemasaran ikan asin dan pindang yang secara ekonomi dinyatakan layak
dikembangkan di DKI Jakarta. Usaha tersebut dapat memproduksi berbagai jenis ikan asin dan pindang, dan dari ini akan ditentukan jenis
yang layak dan tidak layak dikembangkan lanjut. Analisis ini dapat memberi arahan tentang usaha pengolahan ikan asin dan pindang yang
dapat dipilih sehingga usaha tersebut dapat terus bertahan dan pelakunya mendapat manfaat dari usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan
tersebut. Secara prinsip, analisis ini dilakukan dengan membandingkan semua penerimaan dari suatu investasi untuk pengolahan dan pemasaran
hasil perikanan dengan semua pengeluaran yang harus dikeluarkan selama proses investasi tersebut. Supaya dapat diperbandingkan satu sama lain,
maka penerimaan dan pengeluaran tersebut dinyatakan dalam bentuk uang dan harus dihitung selama periode operasi yang sama Garrod dan Willis,
1999. Parameter yang digunakan dalam analisis kelayakan usaha perikanan
ini mengacu kepada Hanley dan Spash 1993 tentang analisis biaya-
26
manfaat cost-benefit analysis. Adapun parameter tersebut adalah yaitu Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Return of
Investment ROI, dan Benefit – Cost Ratio BC ratio.
a. Net Present Value NPV
Net Present Value NPV digunakan untuk menilai manfaat investasi usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang
merupakan jumlah nilai kini dari pendapatan bersih dan dinyatakan dalam rupiah. Bila NPV 0 berarti investasi menguntungkan usaha
pengolahan dan
pemasaran hasil
perikanan usaha
layak dikembangkan. Sedangkan bila NPV 0 berarti investasi tidak
menguntungkan atau usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan tidak layak dikembangkan lanjut. Rumus perhitungan nilai Net Present
Value NPV adalah : NPV =
n 1
t t
i 1
Ct -
Bt
Dimana : B = penerimaan benefit
C = pembiayaan cost I
= interest rate suku bunga t
= umur teknis
b. Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return IRR merupakan nilai suku bunga
maksimal yang menyebabkan NPV = 0. Terkait dengan ini, maka IRR menjadi batas untung rugi suatu kegiatan pengelolaan sumberdaya.
Usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dinyatakan “layak”
bila IRR dari interest rate suku bunga yang berlaku. Suku bunga kurs ini mengacu kepada Bank Umum 2010, yaitu sekitar 14 . Bila
IRR sama dengan interest rate yang berlaku maka NPV usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan tersebut sama dengan nol.
Jika IRR lebih kecil dari interest rate suku bunga yang berlaku, maka nilai NPV akan lebih kecil dari 0, dan berarti usaha pengolahan dan