Kinerja Usaha Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perikanan
14
Dalam arti yang lebih luas, kinerja merupakan jumlah output yang dihasilkan oleh unit kerja per satuan waktu tertentu, yang ditunjukkan oleh
jumlah keuntungan, retribusi, pajak, dan sebagainya. Oleh karena itu kinerja usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan bertujuan menghasil produk
olahan hasil perikanan dan memasarkannya secara luas, yang juga berarti memanfaatkan potensi sumberdaya ikan secara maksimal. Namun demikian,
upaya tersebut perlu dilakukan dalam koridor tetap menjaga melestarikan sumberdaya
perikanan dan
kondisi lingkungan,
dan memastikan
diterapkannya keadilan terhadap para pengguna yang telah memanfaatkan sumberdaya alam milik umum tersebut. Menurut Fauzi 2005 dan
Sukmadinata 1995, kinerja usaha perikanan termasuk usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan merupakan jumlah produk perikanan yang
dihasilkan oleh suatu usaha perikanan dalam suatu periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Kinerja hendaknya merupakan hasil
yang dapat diukur dan menggambarkan kondisi pengelolaan suatu usaha perikanan milik perorangan individu atau badan hukum perusahaan dari
berbagai ukuran yang disepakati. Usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan adalah sebuah sistem
yang terdiri dari berbagai elemen yang saling terkait dan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pada lingkungan yang sangat
kompleks. Penilaian terhadap sistem usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan ini merupakan salah upaya untuk mengukur kinerja produksi
produk olahan dan memasarkannya. Sultan 2004, usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan merupakan suatu gugus dari unsur yang saling
berhubungan dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau suatu gugus dari tujuan-tujuan di bidang perikanan. Jika pengembangan usaha pengolahan
dan pemasaran hasil perikanan di suatu lokasisentra perikanan ditentukan pada perluasan kesempatan kerja, maka teknologi yang perlu dikembangkan
adalah teknologi produksi yang relatif dapat menyerap tenaga kerja banyak, dengan pendapatan memadai bagi pelaku perikanan yang terlibat.
Untuk mengetahui apakah kinerja suatu usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan sesuai atau tidak dengan standar yang ditetapkan, maka
15
dilakukan penilaian kinerja dan hal ini biasanya dilakukan dengan pendekatan analisis kinerja dengan ukuran keuangan atau finansial usaha yang dicapai
maka perlu dilakukan penilaian kinerja. Disini pihak manajemen perusahaan cenderung hanya ingin memuaskan shareholders, dan kurang memperhatikan
ukuran kinerja yang lebih luas yaitu kepentingan stakeholders. Atkinson et al. 1997 menyatakan bahwa pengukuran kinerja sebagai berikut:
“Performance measurement is perhaps the most important, most misunderstood, and most
difficult task in management accounting. An effective system of performance measurement containts critical performance indicator performance
measures that 1 consider each activity and the organization it self from the customer’s perspective, 2 evaluate each activity using customer –validated
measure of performance, 3 consider all facets of activity performance that affect customers and, therefore, are comprehensive, and 4 provide feed-
back to help organization members identity problems and opportunities for improvement”.
Sa fi’i 2007 dan Seijo et al. 1998 menyatakan bahwa pengelolaan
usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dihadapkan pada tantangan yang timbul karena faktor-faktor yang menyangkut perkembangan penduduk,
perkembangan sumberdaya dan lingkungan, perkembangan teknologi dan ruang lingkup internasional. Pengukuran kinerja usaha pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan perlu mempertimbangkan hal tersebut. Sumberdaya ikan laut termasuk pada kriteria sumberdaya alam yang dapat
diperbaharui, namun demikian pemanfaatannya sangat tergantung pada kearifan manusia menjadi tantangan besar dalam pengukuran kinerja ini.
Terkait dengan ini, maka pengukuran kinerja usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang meskipun tidak berhubungan langsung
dengan penangkapan ikan juga harus mempertimbangkan keterbatasan dan perubahan alamiah yang ada. Penilaian kinerja sangat penting, kemungkinan
memiliki salah pengertian, dan merupakan tugas yang paling sulit dalam akuntansi manajemen. Menurut Atkinson et al. 1997, penilaian kinerja yang
efektif sebaiknya mengandung indikator kinerja, yaitu:
16
1. Memperhatikan setiap aktivitas organisasi dan menekankan pada
perspektif pelanggan, 2.
Menilai setiap aktivitas dengan menggunakan alat ukur kinerja yang mengesahkan pelanggan,
3. Memperhatikan semua aspek aktivitas kinerja secara komprehensif yang
mempengaruhi pelanggan, dan 4.
Menyediakan informasi berupa umpan balik untuk membantu anggota organisasi mengenali permasalahan dan peluang untuk melakukan
perbaikan. Mengacu kepada hal ini, maka penilaian kinerja usaha pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan mencakup kegiatan yang mengukur berbagai aktivitas usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan sehingga
menghasilkan informasi umpan balik untuk manfaat keuangan yang layak bagi nelayan dan pelaku usaha perikanan. Penilaian kinerja usaha pengolahan
dan pemasaran hasil perikanan dalam ukuran keuangan juga memberi informasi untuk perbaikan pengelolaan usaha perikanan. Perbaikan usaha
perikanan ini Fauzi, 2005 dan Ruddle et al., 1992 mencakup : 1 perbaikan perencanaan perbekalan, 2 perbaikan metode operasi penangkapan ikan,
penanganan hasil, dan lainnya, dan 3 perbaikan evaluasi kerja usaha perikanan. Hasil penilaian kinerja ini akan menentukan tingkat kelayakan
pengembangan suatu usaha perikanan.