21
3.3 Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Data primer dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara langsung
dengan menggunakan
kuesioner terhadap
perwakilan stakeholders seperti pengusaha perikanan, pengolah ikan, pengelola sarana
perikanan pelabuhan, perum perikanan, pedagang besar, pedagang eceran, pengusaha produk non perikanan, dan masyarakat konsumen.
Pengamatan dilakukan dengan cara mengunjungi dan mengamati secara langsung kondisi lokasi pengolahan hasil perikanan terutama ikan
asin dan pindang, pemasaran hasil perikanan dan produk lainnya, serta tempat tinggal pelaku usaha sasaran. Jumlah responden yang diwawancara
untuk pengambilan data kondisi dan prospek pengelolaan pemasaran produk olahan dan data terkait kelayakan finansial ditetapkan sekitar 5 -
10 dari jumlah populasi Gaspersz dan Irianti dalam Bungin, 2004. Sedangkan populasinya adalah total jumlah usaha pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan yang terdapat di lokasi penelitian. Sedangkan jumlah responden untuk perumusan strategi pengembangan produk olahan
hasil perikanan berkisar antara 20 – 25 orang berasal dari perwakilan
semua stakeholders terkait. Jumlah ini sesuai persyaratan sampel untuk analisis AHP menggunakan Expert Choice 9.5.
2. Teknik Pengambilan Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka, konsultasi pakar, dan kombinasi keduanya. Studi pustaka
digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang berasal dari literatur, hasil penelitian, laporan kegiatan di lokasi tersebut maupun lokasi lain
dengan permasalahan yang relevan. Pendapat pakar digunakan untuk mengkonfirmasi data yang kurang jelas dari hasil penelitian atau literatur.
Pakar dapat berasal dari birokrat, pengamat, maupun akademisi yang berkompeten dengan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
22
3.4 Metode Analisis Data
1. Analisis Kondisi dan Prospek Pemasaran
Analisis kondisi dan prospek pemasaran produk olahan hasil perikanan ini dilakukan menggunakan metode analisis SWOT. Analisis
SWOT sangat membantu untuk memetakan kondisi, potensi dan arah pengembangan usaha usaha ikan asin dan pindang ke depan termasuk
dari aspek pemasarannya. Pemetaan ini akan dilakukan dari segi internal maupun eksternal, sehingga kondisi dan prospek pengembangan usaha
perikanan ke depan dapat diketahui secara akurat dan menyeluruh. Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah mengetahui kondisi saat ini dan arahprospek
pengembangan usaha perikanan produk olahan ke depan terutama dilihat dari aspek pemasarannya.
Dalam analisis ini menggali informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan
kegiatan pemasaran produk olahan hasil perikanan, sehingga ditemukan berbagai kesimpulan dalam suatu matriks mengenai kekuatan strength
atau S, kelemahan weaknesses atau W, peluang opportunity atau O dan ancaman threat atau T tersebut. Untuk mendapatkan deskripsi detail
kondisi kini, maka data dan informasi terkait diformat dalam suatu matriks mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengelolaan
pemasaran produk olahan hasil perikanan. Proses analisis selanjutnya kemudian dilakukan dengan tahapan
Rangkuti, 2004 : a.
Menentukan faktor-faktor strategis internal, memuat tentang kekuatan dan kelemahan lengkap dengan hasil analisis bobot, rating dan skornya
matriks IFE atau Internal Factor Evaluation. b.
Menentukan faktor-faktor strategis eksternal, memuat tentang peluang dan ancaman lengkap dengan hasil analisis bobot, rating dan skornya
matriks EFE atau External Factor Evaluation. c.
Mengembangkan matriks internal-eksternal IE untuk mengetahui posisi dan prospek pemasaran produk olahan hasil perikanan ke depan.