12
kemampuan managerial relatif terbatas. Keterbatasan ini akan mempengaruhi motivasi, perilaku dan gugus kesempatan. Selain itu,
vokalitas untuk memperjuangkan pendapat dan kebutuhan dari kelompok ini biasanya relatif rendah, sehingga nelayan tradisional
umumnya tersisihkan bila kegiatan ekonomi perikanan berkembang pesat di suatu kawasan..
b. Pengusaha perikanan
Pengusaha perikanan lebih dianggap sebagai kelompok pelaku yang sukses dan bermodal besar dalam melakukan kegiatan usaha
perikanan. Berbeda dengan nelayan tradisional, gugus kesempatan pengusaha perikanan swasta skala besar biasanya jauh lebih longgar.
Mereka memiliki akses yang lebih besar terhadap berbagai fasilitas seperti perbankan, pelayanan dan penerapan teknologi baru,disamping
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi pembuat kebijaksanaan bila ada kebijakan yang dapat mengancam eksistensi mereka.
Menurut Dahuri, et. al 2001, pengusaha perikanan dapat menghidupkan kegiatan perikanan dengan lebih optimal di suatu
kawasan pesisir. Hal ini karena mempunyai motivasi bisnis yang umumnya memaksimumkan keuntungan dan dapat melakukan berbagai
bentuk strategi mulai dari integrasi vertikal, baik ke hulu maupun ke hilir, sampai integrasi horizontal untuk memaksimumkan keuntungan
dan akumulasi modal. Pengusaha perikanan ini umumnya mempekerjakan nelayan kecil dan tradisional dalam menjalanakan
bisnis perikanannya.
c. Pedagang Ikan
Berdasarkan tahapan perdagangan yang dilakukan, pedagang ikan termasuk jenis pedagang perantara. Menurut Hou 1997, pedagang
perantara merupakan perorangan atau organisasi yang berusaha dalam bidang tataniaga, yang menggerakkan barang dari produsen sampai
konsumen melalui jual-beli. Dalam saluran tataniaga dapat terdiri dari satu atau beberapa pedagang perantara seperti: pedagang pengumpul,
pedagang besar dan pedagang eceran. Disamping pedagang perantara,
13
juga terdapat pedagang pengumpul, pedagang besar, dan pedagang eceran.
d. Koperasi Unit Desa KUD Mina
Dalam Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945 dinyatakan bahwa koperasi merupakan satu dari tiga sektor kegiatan perekonomian, selain
pemerintah dan swasta. Sebagaimana bandan usaha ekonomi lainnya, koperasi termasuk koperasi perikanan KUD Mina juga bertujuan
untuk mencari keuntungan, dan keuntungan tersebut menjadi milik anggota yang dibagi setiap periode yang disepakati. Pembagian
keuntungan didasarkan atas pemilikan modal, serta keterlibatan anggota dalam kegiatan koperasi Sudarsono, 1986.
e. Pemerintah
Dalam kegiatan ekonomi, pemerintah hendaknya berada posisi netral antara produsen dan konsumen. Namun dalam kenyataannya,
pemerintah mempunyai misi dan motivasi tersendiri yang perlu diperhitungkan dalam melihat permasalahan perekonomian yang ada
termasuk di bidang perikanan. Menurut Hardjomidjojo 2004, pemerintah berupaya untuk mencapai semaksimal mungkin didalam
meningkatkan produksi, produktivitas, pendapatan nelayan, ekspor komoditi perikanan, pertumbuhan investasi, konsumsi ikan dan dalam
mewujudkan kualitas kehidupan terutama disenta-sentra perikanan. Hal ini penting untuk kelangsungan kegiatan ekonomi berbasis perikanan di
lokasi.
2.3 Kinerja Usaha Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perikanan
Usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan merupakan usaha komersial yang mengejar keuntungan, sehingga penilaian kinerja menjadi hal
penting untuk dilakukan. Secara umum kinerja performance merupakan kemampuan kerja dari suatu usaha produksi yang ditunjukkan dengan hasil
kerja. Hawkins 1979 menyatakan bahwa “Performance is: 1 the process
or manner of performing, 2 a notable action or achievement, 3 the performing of a play or other entertainment”.