55
tersebut akan memberi manfaat nyata pelakunya, baik ditunjau dari penerimaan bersih, kemampuan pengembalian investasi, maupun
kewajaran keuntungan yang didapat pelakunya. Pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran ikan asin dan pindang di DKI Jakarta harus
dilakukan dengan konsep ini, sehingga keberadaannya dapat secara nyata meningkatkan kesejahteraan rumah tangga nelayan dan masyarakat pesisir,
serta percepatan pembangunan ekonomi perikanan di DKI Jakarta.
4.4 Perumusan Strategi Pengembangan Produk Olahan Hasil Perikanan
1. Rancangan Struktur Hierarki
Rancangan struktur hierarki ini disusun untuk menetapkan formula dalam analisis prioritas strategi yang dapat digunakan untuk
pengembangan produk olahan hasil perikanan terutama dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta. Dengan mengacu kepada metodologi
penelitian, perumusan strategi pengembangan produk olahan hasil perikanan ini dilakukan dengan pendekatan analisis hierarki. Hal ini
penting supaya prioritas strategi pengembangan yang dipilih benar-benar merupakan strategi terbaik bagi pengembangan produk olahan hasil
perikanan terutama dari jenis ikan asin dan pindang, serta mengakomodir semua komponen pengelolaan terkait baik yang menjadi kriteria
pengembangan maupun pembatas pengembangan. Pemilihan strategi prioritas untuk pengembangan produk olahan hasil
perikanan dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta ini sangat ditentukan oleh kriteria pengembangan yang ingin dicapai, pembatas
pengembangan dan alternatif strategi pengembangan produk olahan hasil perikanan yang ditawarkan. Hasil identifikasi lapang dan studi literatur
menunjukkan paling tidak ada empat kriteria yang perlu dicapai dari pengembangan produk olahan hasil perikanan, terutama dari jenis ikan
asin dan pindang adalah : a.
Pertumbuhan growth b.
Kesinambungan sustainable c.
Peningkatan daya saing produk d.
Peningkatan profit
56
Dalam struktur hierarki yang dikembangkan, keempat kriteria pengembangan ini berada di level 2 setelah goal di level 1.
Pemilihan strategi prioritas untuk pengembangan produk olahan hasil perikanan terutama dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta ini juga
dipengaruhi berbagai kendalapembatas. Kendalapembatas ini merupakan gambaran kondisi dan kebutuhan pengembangan, namun mempunyai
keterbatasan baik kualitas maupun kuantitas, sehingga dapat menjadi menghambat kegiatan pengembangan produk olahan hasil perikanan.
Terkait dengan ini, maka strategi pengembangan yang baik adalah strategi yang dapat mengakomodir dan mengontrol keterbatasan tersebut, sehingga
mendukung pengembangan produk olahan hasil perikanan jenis ikan asin dan pindang dan bukan sebaliknya. Hal-hal yang bisa menjadi
kendalapembatas dalam pengembangan produk olahan hasil perikanan dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta diantaranya adalah:
a. Ketersediaan sumber daya ikan SDI b. Mutu SDM
c. Kekuatan modal d. Teknologi pengolahan
Faktor pembatas tersebut akan menentukan dan mempengaruhi pemenuhan kriteria pengembangan yang perlu dicapai, dimana dalam
struktur hierarki, faktor tersebut berada di level 3. Sedangkan alternatif strategi yang ditawarkan untuk pengembangan produk olahan hasil
perikanan dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta mengacu kepada Glueck dan Jauch 1988 dan Porter 1997 adalah :
a. Strategi stabilitas, menitiberatkan pada peningkatan efiesien, resiko
kecil, namun jenis dan jumlah produk stabil. b.
Strategi ekspansi, menitiberatkan pada penambahan jumlah produk, pasar, dan fungsi-fungsi unit usaha
c. Strategi diversifikasi, menitiberatkan pada penciptaan produk baru,
kemasan baru, dan cara pelayanan baru produk d.
Strategi penciutan, menitikberatkan pada pengurangan produksi untuk mengurangi kerugian dan dampak negatif persaingan
57
e. Strategi kombinasi, menitiberatkan penambahan produk pada pasar
kondusif dan stabilitas pada kondisi pasar tidak kondusif. Dalam struktur hierarki AHP, alternatif strategi yang ditawarkan
untuk pengembangan produk olahan hasil perikanan ini akan mengisi posisi level 4 dalam struktur hierarki AHP yang dikembangkan.
Berdasarkan semua uraian tersebut, maka struktur hierarki pemilihan strategi prioritas untuk pengembangan produk olahan hasil perikanan dari
jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta dapat dirancang, seperti disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2 Struktur hierarki pemilihan strategi pengembangan produk olahan hasil perikanan dari jenis ikan asin dan pindang
Pada Gambar 2 terlihat bahwa ada tiga tahapan analisis hierarki yang dilakukan untuk pemilihan strategi pengembangan produk olahan hasil
perikanan dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta, yaitu a analisis kepentingan empat 4 kriteria pengembangan yang ingin dicapai,
b analisis kepentingan lima 5 faktor pembatas dalam pengelolaan perikanan tangkap di Pelabuhanratu, dan c analisis kepentingan setiap
Pemilihan Strategi Prioritas Pengembangan Produk Olahan Hasil Perikanan
GOAL
Limit Factor SDI
SDM Modal
Teknologi
Kriteria Pengembangan
Growth Profit
Sustainable Daya Saing
Stabilitas Ekspansi
Diversifikasi Penciutan
Kombinasi
Alternatif Strategi
58
alternatif strategi pengembangan produk olahan hasil perikanan dari jenis ikan asin dan pindang. Untuk mengakomodir kepentingan semua
komponen pengelolaan dalam hierarki AHP ini, maka pendapat dan pertimbangan semua stakeholders dan komponen terkait dengan
pengembangan produk olahan hasil perikanan dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta sangat diharapkan.
2. Kriteria Pengembangan Produk Olahan Hasil Perikanan