Kriteria Pengembangan Produk Olahan Hasil Perikanan

58 alternatif strategi pengembangan produk olahan hasil perikanan dari jenis ikan asin dan pindang. Untuk mengakomodir kepentingan semua komponen pengelolaan dalam hierarki AHP ini, maka pendapat dan pertimbangan semua stakeholders dan komponen terkait dengan pengembangan produk olahan hasil perikanan dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta sangat diharapkan.

2. Kriteria Pengembangan Produk Olahan Hasil Perikanan

Kriteria yang menjadi pertimbangan dalam pengembangan produk olahan hasil perikanan dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta adalah pemenuhan semua aspek yang menjadi perhatian dan harapan dari kegiatan pengembangan. Menurut Hendriwan, et. al 2008 dan hasil identifikasi lapang pengembangan produk dan usaha perikanan haruslah memperhatikan yang menjamin perkembanganpertumbuhan, kesimbungan, peningkatan daya saing dan profit dari pengusahaan produk tersebut. Hasil analisis kepentingan kriteria pengembangan tersebut ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3 Hasil analisis kepentingan kriteria pengembangan Dalam analisis hierarki menggunakan AHP, hasil penilaian setiap kriteria pengembangan ditunjukkan oleh tingkat kepentingannya terkait pengembangan produk olahan hasil perikanan dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta. Berdasarkan Gambar 4.3, kriteria peningkatan daya saing produk merupakan kriteria pengembangan paling 59 berkepentingan dengan pengembangan produk olahan hasil perikanan dari jenis ikan asin dan pindang, yaitu dengan rasio kepentingan RK 0,330 pada inconsistency terpercaya 0,07. Sedangkan batas inconsistency yang diperbolehkan secara statistik adalah tidak lebih dari 0,1. Tingginya rasio kepentingan kriteria peningkatan daya saing produk ini terlihat dari hasil uji banding berpandangan format AHP antar kriteria pengembangan terkait seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4 Hasil uji banding berpasangan antar kriteria pengembangan Berdasarkan Gambar 4, kriteria peningkatan daya saing produk lebih penting dua kali daripada kriteria kesinambungan sustainable dan kriteria peningkatan profit dalam pengembangan produk olahan hasil perikanan dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta. Kriteria peningkatan daya saing produk sama penting dengan kriteria pertumbuhan growth, dan tidak ada kriteria pengembangan yang lebih penting daripada peningkatan daya saing produk. Kriteria pertumbuhan growth merupakan kriteria pengembangan yang berkepentingan kedua terhadap pengembangan produk olahan hasil perikanan dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta, yaitu dengan rasio kepentingan RK 0,288 pada inconsistency terpercaya 0,07. Pada Gambar 4.4, meskipun kriteria pertumbuhan growth tidak seurgen kriteria peningkatan daya saing produk, tetapi 60 kriteria pertumbuhan growth ini lebih penting dua kali daripada kriteria kesinambungan sustainable. Pertumbuhan merupakan syarat utama adanya kegiatan ekonomi yang dipelihara kesinambungannya spaya terus bermanfaat. Kriteria kesinambungan sustainable merupakan kriteria pengembangan yang berkepentingan urutan ketiga terkait pengembangan produk olahan hasil perikanan dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarat, yaitu dengan rasio kepentingan 0,207 pada inconsistency terpercaya 0,07. Hasil uji banding berpasangan Gambar 4.4 menunjukkan bahwa kriteria kesinambungan sustainable kalah penting daripada kriteria peningkatan daya saing produk dan pertumbuhan growth, sedangkan dengan kriteria peningkatan profit lebih penting dua kali. Kriteria peningkatan profit merupakan kriteria pengembangan yang berkepentingan urutan keempat terakhir terkait pengembangan produk olahan hasil perikanan dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta, yaitu dengan rasio kepentingan 0,175 pada inconsistency terpercaya 0,07.

3. Faktor Pembatas Limit Factors Pengembangan Produk Olahan Hasil