30
yaitu level goal tujuan, level kriteria, level pembatas limit factor, dan level opsi strategi pengembangan.
Goal tujuan dalam rancangan yang diusulkan adalah perumusan strategi pengembangan produk olahan hasil perikanan di DKI Jakarta.
Sedangkan yang menjadi kriteria, pembatas, dan opsi strategi akan ditetapkan berdasarkan hasil analisis bagian sebelumnya.
c. Penyusunan Matriks Perbandingan
Komparasi perbandingan ini dimaksudkan untuk menggambarkan pengaruh relatif atau pengaruh setiap komponen terhadap masing-
masing kriteria yang setingkat di atasnya, perbandingan berdasarkan judgement dari stakeholders terkait, dengan menilai tingkat
kepentingan satu komponen dibandingkan dengan komponen lainnya. Untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan suatu komponen
terhadap komponen lainnya, maka dilakukan pembobotan. Teknis pembobotan mengacu kepada Saaty 1993 tentang skala banding
berpasangan, dan ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3 Skala banding berpasangan
Tingkat Kepentingan
Keterangan Penjelasan
1 3
5
7
9
2,4,6,8
Kedua unsur sama pentingnya.
Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang
lainnya.
Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang lain.
Elemen yang satu jelas lebih
penting daripada elemen yang lain.
Elemen yang satu mutlak lebih
penting daripada elemen yang lain.
Nilai-nilai antara dua nilai
pertimbangan yang berdekatan.
Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama terhadap tujuan.
Pengalaman dan penilaian sedikit
mendukung satu
elemen dibandingkan unsur lainnya.
Pengalaman dan penilaian sangat
kuat mendukung
satu elemen
dibanding unsur lainnya.
Satu elemen dengan kuat didukung dan dominan terlihat dalam praktek.
Bukti yang mendukung elemen
yang satu terhadap elemen lain memiliki
tingkat penegasan
tertinggi yang
mungkin menguatkan.
Nilai ini diberikan bila ada dua
kompromi diantara dua pilihan.
31
Tingkat Kepentingan
Keterangan Penjelasan
Kebalikan
Jika untuk aktifitas i mendapat satu angka bila dibandingkan
dengan aktifitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya
bila dibandingkan dengan i.
Sumber : Saaty 1993
Untuk mengkualifikasikan data kualitatif yang didapatkan dari wawancara, maka digunakan nilai skala komparasi 1-9. Skala 1-9 merupakan
skala yang terbaik dalam mengkualifikasikan pendapat, yaitu berdasarkan akurasinya yang ditunjukkan dengan nilai RMS Root Mean Square
deviation dan MAD Median Absolute Deviation.
d. Formulasi Data dan Simulasi
Formulasi data merupakan kegiatan menginput data hasil analisis skala banding berpasangan ke dalam struktur hierarki. Pembuatan
hierarki dan input data ini dilakukan menggunakan sofware Expert Choice 9.5. Sedangkan data yang diinput disiapkan menggunakan
program MS Excell, SPSS, atau lainnya. Setelah data diinput semua, maka dilakukan simulasi untuk mengetahui kinerja dari data yang
digunakan.
e. Pengujian Konsistensi dan Sensitivitas
Tahapan ini bertujuan untuk menguji konsistensi dan sensitivitas dari hasil simulasi yang telah dilakukan. Bila dari hasil simulasi
diperoleh rasio inconsistency 0,1 atau lebih, maka hasil simulasi tidak konsisten dan harus dilakukan pengambilan data ulang. Pengujian
konsistensi dilakukan bersamaan dengan perhitungan uji banding berpasangan. Uji sensitivitas dilakukan untuk mengetahui sensitivitas
hasil simulasi terhadap berbagai intervensiperubahan yang mungkin. Tabel 4 menyajikan kriteria uji konsistensi dan uji sentivitas yang
digunakan.