Return of Investment ROI Pendefinisian MasalahKomponen Perancangan Struktur Hierarki

27 pemasaran hasil perikanan tersebut tidak layak dikembangkan, sedangkan bila sebaliknya layak dikembangkan lanjut. Rumus perhitungan nilai Internal Rate of Return IRR adalah : IRR = i 1 + i - i NPV - NPV NPV 1 2 2 1 1       Dimana : i 1 = interest rate yang menghasilkan NPV positif i 2 = interest rate yang menghasilkan NPV negatif NPV 1 = NPV pada interest rate i 1 NPV 2 = NPV pada interest rate i 2

c. Return of Investment ROI

Return of Investment ROI digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi dari penerimaan yang didapat pemilik dari usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Terkait dengan ini, maka ROI menjadi andalan utama dalam menyeleksi perputaran uanginvestasi yang dikeluarkan dalam suatu kegiatan pengelolaan sumberdaya. Usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di DKI Jakarta dikatakan layak bila mempunyai ROI 1, sedangkan bila usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan mempunyai nilai ROI 1, maka tidak layak dilanjutkan. Rumus perhitungan nilai Return of Investment ROI adalah : I B ROI  Dimana : B = penerimaan benefit I = Investasi invesment

d. Benefit-Cost Ratio BC ratio

Benefit-Cost Ratio BC ratio merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja kegiatan pengelolaan sumberdaya dari aspek perbandingan penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan. 28 Secara detail, BC ratio merupakan perbandingan dimana present value sebagai pembilang terdiri atas total dari pendapatan bersih investasi usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang bersifat positif, sedangkan sebagai penyebut terdiri atas present value total yang bernilai negatif atau pada keadaan pembiayaan kotor lebih besar daripada pendapatan kotor investasi usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Nilai BC ratio akan terhitung bila terdapat paling sedikit satu nilai Bt – Ct yang bernilai positif. Bila BC ratio 1, maka kondisi ini menunjukkan investasi usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan menguntungkan NPV 0. Sedangkan bila BC ratio 1, maka investasi usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan termasuk merugi, sehingga tidak layak dikembangkan lanjut. Rumus perhitungan nilai Benefit-Cost Ratio BC ratio adalah : BC ratio =         n 1 t t n t t Ct - Bt i 1 Bt - Ct Ct - Bt i 1 Ct - Bt Dimana : Bt = penerimaan benefit pada tahun operasi ke-t Ct = pembiayaan cost pada tahun operasi ke-t I = interest rate t = umur teknis

3. Analisis Strategi

Analisis ini dimaksud untuk merumuskan prioritas strategi yang dapat digunakan untuk pengembangan produk olahan hasil perikanan terutama dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta. Untuk maksud ini, maka penetapan prioritas strategi dilakukan dengan mengakomodir kepentingan semua stakeholders terkait dan tetap mempertimbangkan semua keterbatasanhambatan yang ada. Analisis hierarki ini menggunakan Analitical Hierachy Process AHP dengan sofware Expert Choice 9.5. 29 Prinsip penting perlu diperhatikan dalam analisis AHP ini adalah : a menyederhanakan masalah yang komplek yang bersifat strategis dan dinamis melalui panataan rangkaian variabelnya dalam suatu hierarki, b tingkat kepentingan dari setiap variabel diberi nilai numerik secara subyektif yang dapat menjelaskan arti pentingnya suatu variabel dibandingkan variabel lainnya, c mensistesis informasi yang tersedia guna menentukan variabel mana yang memiliki tingkat prioritas paling tinggi disamping memiliki peran yang mempengaruhi hasil dalam sistem dimaksud, dan d secara grafis, persoalan keputusan dikonstruksikan sebagai bentuk diagram bertingkat, tersusun. Dalam kaitan dengan analisis strategi pengembangan produk olahan hasil perikanan di DKI Jakarta, maka analisis menggunakan AHP ini diatur sedemikian rupa sehingga dapat mengkaji interaksi menyeluruh dari semua komponen yang terkait dengan pengelolaan usaha produk olahan hasil perikanan di DKI Jakarta. Tahapan analisis yang dilakukan dalam perumusan strategi pengembangan produk olahan hasil perikanan di DKI Jakarta adalah :

a. Pendefinisian MasalahKomponen

Untuk memecahkan permasalahan yang ada secara kompherensif, maka semua komponen yang berkaitan dengan pengembangan produk olahan hasil perikanan perlu didefinisikan dan ditetapkan terlebih dahulu. Lingkup komponen yang didefinisikan mencakup maksud dan tujuan pengembangan produk olahan berbasis perikanan, kriteria atau kepentingan stakeholders terkait yang perlu diakomodir, pembatas limit factor dalam pengembangan, serta alternatif strategi pengembangan produk olahan hasil perikanan yang ditawarkan di DKI Jakarta.

b. Perancangan Struktur Hierarki

Perancangan struktur hierarki diawali dengan maksud atau tujuan, dilanjutkan dengan kriteria pelaku, pembatas, dan alternatif strategi pada tingkatan kriteria yang paling bawah. Secara umum, rancangan struktur hierarki analisis strategi pengembangan produk olahan hasil perikanan terbagi dalam 4 level mengacu kepada Wilson et.al. 2002, 30 yaitu level goal tujuan, level kriteria, level pembatas limit factor, dan level opsi strategi pengembangan. Goal tujuan dalam rancangan yang diusulkan adalah perumusan strategi pengembangan produk olahan hasil perikanan di DKI Jakarta. Sedangkan yang menjadi kriteria, pembatas, dan opsi strategi akan ditetapkan berdasarkan hasil analisis bagian sebelumnya.

c. Penyusunan Matriks Perbandingan