Formulasi Data dan Simulasi Pengujian Konsistensi dan Sensitivitas Interpretasi Hasil Analisis

31 Tingkat Kepentingan Keterangan Penjelasan Kebalikan  Jika untuk aktifitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktifitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i. Sumber : Saaty 1993 Untuk mengkualifikasikan data kualitatif yang didapatkan dari wawancara, maka digunakan nilai skala komparasi 1-9. Skala 1-9 merupakan skala yang terbaik dalam mengkualifikasikan pendapat, yaitu berdasarkan akurasinya yang ditunjukkan dengan nilai RMS Root Mean Square deviation dan MAD Median Absolute Deviation.

d. Formulasi Data dan Simulasi

Formulasi data merupakan kegiatan menginput data hasil analisis skala banding berpasangan ke dalam struktur hierarki. Pembuatan hierarki dan input data ini dilakukan menggunakan sofware Expert Choice 9.5. Sedangkan data yang diinput disiapkan menggunakan program MS Excell, SPSS, atau lainnya. Setelah data diinput semua, maka dilakukan simulasi untuk mengetahui kinerja dari data yang digunakan.

e. Pengujian Konsistensi dan Sensitivitas

Tahapan ini bertujuan untuk menguji konsistensi dan sensitivitas dari hasil simulasi yang telah dilakukan. Bila dari hasil simulasi diperoleh rasio inconsistency 0,1 atau lebih, maka hasil simulasi tidak konsisten dan harus dilakukan pengambilan data ulang. Pengujian konsistensi dilakukan bersamaan dengan perhitungan uji banding berpasangan. Uji sensitivitas dilakukan untuk mengetahui sensitivitas hasil simulasi terhadap berbagai intervensiperubahan yang mungkin. Tabel 4 menyajikan kriteria uji konsistensi dan uji sentivitas yang digunakan. 32 Tabel 4 Kriteria uji konsistensi dan uji sensitivitas Jenis Pengujian Kriteria Rasio inconsistency 0,1 Sensitivity test Diharapkan tidak terlalu sensitif Sumber : Expert Choice 9.5

f. Interpretasi Hasil Analisis

Tahapan interpretasi ini merupakan tahapan penggunaan hasil analisis hireraki dalam menjelaskan dan memberikan rekomendasi prioritas strategi pengembangan produk olahan hasil perikanan terutama dari jenis ikan asin dan pindang di DKI Jakarta . Kegiatan interpretasi ini juga menjelaskan kestabilan strategi prioritas terhadap berbagai hal kemungkinan yang terjadi di DKI Jakarta.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Pemasaran Produk Olahan Hasil Perikanan

Untuk mengetahui kondisi pemasaran produk olahan hasil perikanan terutama dari jenis ikan teri dan pindang di DKI Jakarta, maka berbagai komponen terkait dengan kegiatan pemasaran ini perlu diidentifikasi. Supaya hasil identifikasi dan analisisnya lebih akurat, maka semua komponenfaktor yang terkait tersebut perlu dikelompokkan secara internal maupun eksternal. Hal ini penting untuk melihat secara menyeluruh dan dari berbagai sudut pandang kondisi pemasaran produk olahan hasil perikanan dari jenis ikan teri dan pindang selama ini. Penilaian terhadap semua faktor internal dan faktor eksternal akan memperlihatkan kondisi dan posisi pemasaran produk olahan tersebut saat ini, terutama bila dibandingkan kondisi pemasaran optimalterbaik yang mendapat dukungan penuh semua faktor pemasaran terkait.

1. Identifikasi Faktor Internal

Secara umum, faktor internal yang mempengaruhi pemasaran produk olahan hasil perikanan dari jenis ikan teri dan pindang di DKI Jakarta, ada dua jenis faktor yang menjadi kekuatan dan faktor yang menjadi kelemahan dalam pemasaran. Faktor yang menjadi kekuatan merupakan faktor internal yang bila berkembang dengan baik akan memperkuat posisi tawar pemasaran produk olahan hasil perikanan jenis ikan teri dan pindang, sedangkan faktor kelemahan meruapakan faktor internal yang bila tidak dikontrol dengan baik atau dibiarkan terlalu bebas dapat menghambat kegiatan pemasaran produk olahan hasil perikanan tersebut. Terkait dengan ini, maka perimbangan faktor kekuatan dan kelemahan ini akan menentukan posisi atau kondisi pengelolaan internal dari pemasaran produk olahan hasil perikanan saat ini di DKI Jakarta. Tabel 5 menyajikan hasil indentifikasi kelompok faktor internal yang mempengaruhi pemasaran produk olahan hasil perikanan jenis ikan teri dan pindang di DKI Jakarta.