dan rumus-rumus tertentu. Misalnya, untuk menyatakan pendapat yang kuat dipakai istilah al-mazhab pendapatteori,
29
al-ashlah lebih baik, as-shahih benar, al-arjah pendapat yang lebih diutamakan atau lebih
unggul, ar-raji pendapat yang lebih umum digunakan atau unggul
30
dan seterusnya. Misalnya lagi untuk mengatakan kesepakatan antara ulama
beberapa mazhab digunakan istilah ijma’an dan untuk menyatakan
kesepakatan intern ulama satu mazhab digunakan istilah ittifaqan. Padahal kata tersebut secara bahasa mempunyai arti yang sama.
31
Berangkat dari karakteristik kitab kuning tersebut, membuat santri kesulitan ketika membaca, menerjemahkan serta memahami kitab
kuning. Ketika membaca kitab kuning dalam memahami dan menerjemahkannya membutuhkan ketelitian untuk memahami istilah-
istilah bahasa Arab yang digunakan. Jadi, menurut peneliti kitab kuning merupakan hasil karya pemikiran para ulama dan cendikiawan muslim
terdahulu yang kemudian dibukukan dengan menggunakan kertas yang berwarna kuning. Kitab kuning merupakan kajian keilmuan islam yang
mencakup: ilmu fiqh, ilmu hadist, ilmu tafsir, ilmu ushul fiqh, ilmu tarikh dan lain sebagainya. Kitab kuning memiliki karakteristik yang khas, yaitu:
tulisannya tidak dilengkapi dengan sandangan syakal. Oleh karena hal itu kitab kuning kerap sulit untuk dipahami dan dibaca oleh santri. Untuk
menyikapi hal tersebut, maka untuk mampu menguasai kitab kuning dibutuhkan ilmu khusus yang disebut degan ilmu alat nahwu, sharaf dan
sebagainya.
D. Bahasan Hasil-hasil Penelitian yang Relevan
Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian tersebut
antara lain:
29
Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir: Kamus Arab Indonesia,..., h. 453
30
Mahfudh, op, cit., h. 475.
31
Mahfudh, op, cit., h 260.
1. Azizatul Habibah
Penelitian yang dilakukan oleh Azizatul Habibah Jurusan Pendidikan Bahasa Arab di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Program S1.
Penelitian tersebut berjudul “Penerapan Metode Sorogan dalam
Memahami Kitab Kuning di Kelas Shorof Pondok Pesantren Al- Luqmaniyah
Yogyakarta ”, berdasarkan hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwasannya: penerapan metode sorogan dalam pembelajaran kitab kuning yang diselenggarakan di kelas shorof yang disampaikan
secara individual di mana seorang santri berhadapan langsung dengan Ustadz, terjadi interaksi dua arah. Metode sorogan ini lebih mengutamakan
adanya ikatan emosional yang kuat serta adanya pemahaman seorang santri dalam menguasai bahasa Arab.
Adapun faktor penghambat penerapan metode sorogan dalam pembelajaran kitab kuning di kelas shorof Pondok Pesantren Al-
Luqmaniyah di antaranya adalah: a.
Timbulnya kejenuhan atau rasa bosan dalam proses pembelajaran. b.
Memerlukan waktu yang lama. c.
Banyaknya santri kelas shorof merasa kesulitan dalam membaca kitab kuning sehingga akan menghambat santri lain untuk
menyetorkan bacaannya. Perbedaan penelitian ini adalah peneliti sebelumnya melakukan
penelitian dengan pendekatan kualitatif, teknik keabsahan data yang digunakan teknik triangulasi, sedangkan penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif product moment dan menggunakan tes validitas dan reliabilitas untuk pengujian instrumen.
2. Mahrus
Penelitian yang dilakukan oleh Mahrus Jurusan Pendidikan Agama Islam di IAIN Walisongo Semarang Program S1. Penelitian
tersebut berjudul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning Melalui Metode Sorogan di Pondok Pesantren Nurul Huda Simbangkulon
Buaran Pekalongan Semester Gasal”, berdasarkan hasil penelitian tersebut