Pembahasan Hasil Tanggapan Responden terhadap Variabel X dan Y
Dengan memperhatikan tabel di atas dapat diketahui bahwa minoritas
4 responden menjawab “tidak pernah” berusaha untuk meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning, sebagian besar 56
menjawab “selalu”. Hal ini memperlihatkan bahwa sebagian besar santri berusaha untuk meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning.
Tabel 4.18 Metode sorogan
modified membosankan
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
9 Selalu
3 6
Sering 9
18 Kadang-kadang
27 54
Tidak Pernah 11
22 Jumlah N
50 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 6 responden menjawab “selalu” merasa bosan dengan penerapan metode sorogan
modified , sedikit 18 menjawab “sering” merasa bossan dengan
penerapan metode sorogan modified, lebih dari setengan 54 responden men
jaawab “jarang”. Hal ini menunjukan bahwa hampir seluruh santri tidak merasa bosan terhadap penerapan metode sorogan modified dalam
proses pembelajaran.
Tabel 4.19 Berdiskusi ketika menemukan
mufradat yang sulit
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
10 Selalu
18 36
Sering 22
44 Kadang-kadang
8 16
Tidak Pernah 2
4 Jumlah N
50 100
Dengan memperhatikan tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 menjawab “tidak pernah” berdiskusi ketika menemukan mufradat
yang sulit, sebagian besar 44 responden menjawab “sering”. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar santri berdiskusi ketika menemukan mufradat yang sulit.
Tabel 4.20 Ustadz membimbing proses pembelajaran
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
11 Selalu
29 58
Sering 16
32 Kadang-kadang
5 10
Tidak Pernah -
- Jumlah N
50 100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahawa 0 responden yang menjawab “tidak pernah” dapat dikatakan bahwa Ustadz selalu
membimbing proses pembelajaran, mayoritas 58 responden menjawab “selalu”, dan sebagian kecil 10 responden menjawab kadang-kadang.
Hal ini memperlihat bahwa Ustadz membimbing santri dalam proses pembelajaran.
Tabel 4.21 Metode sorogan
modified memberi peluang untuk santri mengembangkan kemampuan membaca dan mengartikan
kitab kuning
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
12 Selalu
26 52
Sering 16
32 Kadang-kadang
7 14
Tidak Pernah 1
2 Jumlah N
50 100
Tabel di atas menunjukan bahwa sedikit 2 responden menjawab “Tidak Pernah” memberikan peluang santri mengembangkan
kemampuan membaca dan mengartikan kitab kuning, mayoritas 52 responden menjawab “selalu”. Hal ini menandakan bahwa dengan
penerapan metode sorogan modified dalam pembelajaran kitab kuning memberikan
peluang terhadap
santri untuk
mengenbangkan kemampuannya dalam membaca dan mengartikan kitab kuning.
Tabel 4.22 Metode sorogan
modified berlangsung efektif
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
13 Selalu
16 32
Sering 18
36 Kadang-kadang
14 28
Tidak Pernah 2
4 Jumlah N
50 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa setengah 36 responden menjawab “sering”, responden menjawab “selalu” 32,
sedangkan responden yang menjawab “tidak pernah 4”. Hal ini
memperlihatkan bahwasannya penerapan metode sorogan modified efektif dalam proses pembelajaran kitab kuning.
Tabel 4.23 Ustadz memberi kesempatan untuk bertanya
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
14 Selalu
26 52
Sering 14
28 Kadang-kadang
10 20
Tidak Pernah -
- Jumlah N
50 100
Dengan memperhatikan tabel di atas dapat diketahui bahwa setengan 28 responden menjaawab “sering”, lebih dari setengah 52
responden menjawab “selalu”, responden menjawab “tidak pernah” 0.
Hal ini menunjukan bahwa Ustadz memberi kesempatan santri untuk bertanya dalam proses pembelajaran.
Tabel 4.24 Ustadz mengakhiri pelajaran dengan membaca do’a
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
15 Selalu
32 64
Sering 8
16 Kadang-kadang
10 20
Tidak Pernah -
- Jumlah N
50 100
Dari tabel di atas diketahui bahwa hampir setengan 64 responden menjawab “selalu”, mengakhiri pelajaran dengan membaca
do’a, setengan 20 responden menjawan “kadang-kadang”, responden menjawab “tidak pernah” 0. Hal ini berarti bahwa hampir seluruh
santri menyatakan bahwa Ustadz mengakhiri pelajaran dengan membaca do’a.
Tabel 4.25 Santri dapat membaca kitab kuning dengan baik dan benar
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
16 Sangat Baik
18 36
Baik 20
40 Cukup
9 18
Kurang 3
6 Jumlah N
50 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir setengan 36 menjawab “sangat baik” membaca kitab kuning , hampir
setengan 40 responden menjawab “baik”, sebagian kecil 6 menjawab “kurang”. Hal ini menunjukan bahwa santri dapat membaca
kitab kuning dengan baik dan benar.
Tabel 4.26 Santri mampu memahami isi bacaan kitab kuning
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
17 Sangat Baik
6 12
Baik 29
58 Cukup
11 22
Kurang 4
8 Jumlah N
50 100
Dengan melihat tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian kecil 8 responden menjawab “kurang”, setengah responden 22
menjawab “cukup”, lebih dari setengah 58 responden menjawab “baik” dan sebagian kecil 12 responden menjawab “sangat baik”. Hal ini
menunjukan bahwa santri mampu memahami isi bacaan kitab kuning dengan baik.
Tabel 4.27 Metode sorogan
modified tidak berpengaruh terhadap kemampuan membaca kitab kuning
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
18 Sangat Baik
6 12
Baik 5
10 Cukup
16 32
Kurang 23
46 Jumlah N
50 100
Tabel di atas menunjukan bahwa sedikit 10 responden menjawab “baik”, setengan 46 responden menjawab “kurang”.
Perolehan persentase tersebut menunjukan bahwa sebagian besar santri mengganggap bahwa metode sorogan modified berpengaruh terhadap
kemampuan membaca kitab kuning.
Tabel 4.28 Santri mampu membedakan tanda-
tanda i’rob
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
19 Sangat Baik
12 24
Baik 26
52 Cukup
10 20
Kurang 2
4 Jumlah N
50 100
Berdasarkan tabel di atas diketahu sedikit 4 responden menjawab “kurang” mampu membedakan tanda-tanda i’rob, setengah
20 responden menjawab “cukup”, setengah 24 responden menjawab “sangat baik” dan lebih dari setengah 52 responden
menjawab “baik”. Hal ini menunjukan bahwa santri mampu membedakan
tanda- tanda i’rob dengan baik.
Tabel 4.29 Santri mampu mengaplikasikan teori nahwu dan sorof
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
20 Sangat Baik
8 16
Baik 25
50 Cukup
13 26
Kurang 4
8 Jumlah N
50 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian kecil 16 responden menjawab “sangat baik”, lebih dari setengah 50 responden
menjawab “baik”, setengah 26 responden menjawab “cukup”, dan sebagian kecil 8 menjawab “kurang”. Pesentase di atas menunjukan
bahwa santri mampu mengaplikasikan teori nahwu dan sorof dengan baik.
Tabel 4.30 Metode sorogan
modified tidak membantu santri dalam meningkatkan kemampuan mengkaji kitab kuning
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
21 Sangat Baik
3 6
Baik 11
22 Cukup
18 36
Kurang 18
36 Jumlah N
50 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil 6 responden menjawab “sangat baik”, setengah 36 responden
menjawab kurang. Hal ini memperlihatkan bahwa metode sorogan membantu santri dalam meningkatkan keampuan mengkaji kitab kuning.
Tabel 4.31 Meningkatkan kemampuan bahasa Arab
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
22 Sangat Baik
12 24
Baik 30
60 Cukup
7 14
Kurang 1
2 Jumlah N
50 100
Dengan melihat tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian kecil 2 responden menjawab “kurang” meningkatkan kemampuan
behasa Arab, 14 responden menjawab “cukup”, sebagian 24
respoden menjawab “sangat baik” dan lebih dari setengah 60 responden
menjawab “baik”. Hal ini menunjukan bahwa metode sorogan modified meningkatkan kemampuan bahasa Arab santri dengan baik.
Tabel 4.32 Meningkatkan kepercayaan diri untuk membaca kitab
kuning dengan baik dan benar
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
23 Sangat Baik
15 30
Baik 23
46 Cukup
9 18
Kurang 3
6 Jumlah N
50 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa setengah 30 responden menjawab “sangat baik”, lebih dari stengah 46 menjawab
“baik”, 18 responden menjawab “cukup” dan minoritas 6 responden menjawab “kurang”. Hal tersebut menunjukan bahwa
meningkatnya kepercayaan diri santri dalam membaca kitab kuning dengan baik dan benar.
Tabel 4.33 Bingung dalam memahami dan menerjemahkan istilah-
istilah bahasa Arab yang terdapat dalam kitab kuning
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
24 Sangat Baik
1 2
Baik 9
18 Cukup
25 50
Kurang 15
30 Jumlah N
50 100
Tabel di atas menunjukan bahawa sebagian 30 responden menjawab “kurang”, lebih dari sebagian 50 responden menjawab
“cukup”, 18 responden menjawab “baik” dan minoritas 2
responden menjawab “sangat baik”. Persentase tersebut menunjukan
bahawa terkadang santri cukup bingun dalam memahami dan menerjemahkan istilah-istilah bahasa Arab yang terdapat dalam kitab
kuning.
Tabel 4.34 Bersikap kritis ketika mendengar santri lain kurang tepat
membaca kitab kuning
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
25 Sangat Baik
8 16
Baik 23
46 Cukup
13 26
Kurang 6
12 Jumlah N
50 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa setengah 46 responden
menjawab “baik”, kurang dari setengan 26 responden menjawab “cukup”, 16 responden menjawab “sangat baik” dan
sebagian kecil 12 responden menjawab “kurang”. Hal tersebut
menunjukan bahwa sikap kritis santri ketika mendengar santri lain kurang tepat membaca kitab kuning sudah baik.
Tabel 4.35 Tidak menyukai pembelajaran kitab kuning
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
26 Sangat Baik
5 10
Baik 8
16 Cukup
26 52
Kurang 11
22 Jumlah N
50 100
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil 10 responden menjawab “sangat baik”, 16 responden menjawab “baik”,
lebih dari setengah 52 responden menjawab “cukup” dan kurang dari setengah 22 responden menjawab “kurang”. Persentase tersebut
menunjukan bahwa setengah dari santri cukup tidak menyukai pembelajaran kitab kuning.
Tabel 4.36 Berpeluang mengikuti perlombaan kitab kuning
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
27 Sangat Baik
4 8
Baik 17
34 Cukup
18 36
Kurang 11
22 Jumlah N
50 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 8 responden menjawab “sangat baik”, kurang dari setengah 22 responden menjawab
“kurang”, setengah 36 responden menjawab “cukup” dan 34 responden menjawab “baik”. Hal ini memperlihatkan bahwasannya
peluang santri untuk mengikuti perlombaan kitab kuning sudah cukup baik.
Tabel 4.37 Bersemangat untuk mengikuti pengkajian kitab kuning di
luar pesantren
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
28 Sangat Baik
15 30
Baik 24
48 Cukup
9 18
Kurang 2
4 Jumlah N
50 100
Dengan melihat tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar 48 responden menjawab “baik”, sebagain 30 responden
menjawab “sangat baik”, 18 responden menjawab “cukup” dan
minoritas 4 menjawab “kurang”. Hal ini menunjukan bahwa santri
bersemangat untuk mengikuti pengkajian kitab kuning di luar pesantren.
Tabel 4.38 Membantu santri untuk lebih berkonsentrasi dalam proses
pembelajaran kitab kuning
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
29 Sangat Baik
10 20
Baik 31
62 Cukup
7 14
Kurang 2
4 Jumlah N
50 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa minoritas 4 responden menjawab “kurang” membantu santri untuk lebih
berkonsentrasi dalam peoses pembelajaran kitab kuning, 14 responden menjawab “cukup”, kurang dari setengah 20 responden
menjawab “sangat baik” dan lebih dari setengah 62 responden menjawab “baik”. Persentase tersebut menunjukan bahwa santri sudah
baik dalam membantu santri lain untuk lebih berkonsentrasi dalam proses pembelajaran kitab kuning.
Tabel 4.39 Mampu membaca kitab kuning, memberikan banyak
manfaat terhadap kehidupan
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Presentase
30 Sangat Baik
19 38
Baik 21
42 Cukup
10 20
Kurang -
- Jumlah N
50 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 0 responden menjawab “kurang” mampu membaca kitab kuning dan
kemampuan membaca kitab kuning banyak memberikan manfaat terhadap kehidupan, sebagian besar 42 responden menjawab “baik”,
38 menjawab “sangat baik” dan kurang dari setengah 20
responden menjawab “cukup”. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan membaca kitab kuning memberikan manfaat terhadap santri di dalam
kehidupannya.