menyatakan bahwasannya: metode sorogan salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan membaca dan memahami kitab kuning di
Pondok Pesantren Nurul Huda hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian dengan persentase 92 santri cukup dapat membaca kitab
kuning. meskipun hasil analisi statistik menunjukan bahwa kemampuan
santri dalam membaca kitab kuning cukup baik, namun terdapat sejumlah hal yang menyebabkan metode sorogan ini kurang efektif dalam
menghantarkan murid untuk berbahasa secara baik dan benar. Perbedaan penelitian ini adalah peneliti terdahulu melakukan
penelitian tindakan kelas PTK sedangkan penelitian ini menggunakan korelasi product moment. Instrumen yang digunakan oleh peneliti
terdahulu lembar observasi dan evaluasi sedangkan penelitian ini menggunakan angket sebagai instrumen penelitian.
3. M. Muchtar Mubarok
Penelitian yang dilakukan oleh M. Muchtar Mubarok Jurusan Pendidikan Bahasa Arab di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Program S1.
Penelitian tersebut berjudul “Penerapan Metode Sorogan dalam
Memahami Kitab Kuning di Pondok Pesantren Al-Munawwir, berdasarkan hasil penelitian tersebut menyatakan bahwasannya: metode sorogan efektif
dalam mendidik santri agar lebih aktif dalam mempelajari dan memahami kitab kuning. Terlihat dalam proses pembelajaran di mana santri secara
individual dapat meningkatkan keaktifan dalam memhami dan membahas permasalah dalam membaca kitab kuning.
Namun masih terdapat beberapa kendala dalam penerapan metode sorogan di antaranya:
a. Metode sorogan membutuhkan waktu yang relatif lama apalagi
santri yang belajar sangat banyak. b.
Terkadang Ustadz dan santri datang kurang tepat pada waktunya.
c. Terdapat beberapa santri yang merasa kesulitan untuk membaca
kitab kuning karena belum menguasai tata bahasa Arab sehingga santri merasa sulit dalam mencari dan mengartikan suatu kalimat.
Perbedaan penelitian ini, peneliti terdahulu menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode sorogan yang masih murni
sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi product moment serta menggunakan metode sorogan yang sudah dimodifikasi oleh
pihak Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat.
E. Kerangka Berpikir
Peranan guru dalam pembelajaran tidak bisa diganti oleh mesin, radio, televisi, komputer dan alat modern yang canggih sekalipun, karena
terdapat hal-hal manusiawi yang tidak bisa digantikan dengan alat seperti, sikap, nilai perasaan, cara guru menyampaikan pelajaran. Metode
pembelajaran merupakan salah satu cara guru dalam menyampaikan pelajaran, yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah
disusun tercapai secara optimal. Sorogan adalah salah satu metode pembelajaran kitab kuning yang
klasik, seiring berkembangnya pendidikan pesantren, Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat melakukan inovasi dengan memodifikasi metode
sorogan yang sudah ada, sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca kitab kning.
Kitab kuning adalah kitab-kitab keagamaan berbahasa Arab atau berhuruf Arab, sebagai produk pemikiran ulama-ulama masa lampau yang
ditulis dengan format khas pra modern. Pemikiran-pemikiran tersebut didasarkan pada ajaran Islam agama Allah Swt yang menganugrahkan kepada
umat manusia melalui perantara Nabi Muhammad SAW dan Al- Qur’an
sebagai mu’jizatnya, bahasa al-Qur’an adalah bahasa Arab. Oleh karena itu mempelajari bahasa Arab dan memiliki kemampuan membaca kitab kuning
tentuya sangat penting untuk memperdalam pengetahuan Islam melalui al- Qur’an dan kitab-kitab klasik.