Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelompok Eksperimen
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh kelompok kontrol sebesar 50,77. Dari data tersebut juga dapat dilihat bahwa nilai modus
kelompok sebesar 52,78 atau sama dengan nilai tengah kelompok namun lebih besar dari nilai rata-rata kelompok tersebut.
Sebagai rincian data hasil posttest, frekuensi data kemampuan representasi matematis siswa pada kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.4 . Tabel 4.4
memperlihatkan bahwa nilai dengan frekuensi terbesar adalah 52,78 yaitu sebesar 19,4 7 siswa dari 36 siswa, nilai dengan frekuensi terkecil adalah 55,56, 66,67,
69,44, dan 72,22 yaitu sebesar 2,8 1 dari 36 siswa. Selain itu, dapat diketahui pula bahwa siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata sebanyak 52,8 dan
siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata sebanyak 47,2. Distribusi frekuensi hasil posttest kelompok kontrol digambarkan dalam grafik seba berikut.
Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Representasi Matematis
Kelompok Kontrol 3. Perbandingan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Hasil analisis deskriptif sebelumnya menunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa pada kelompok eksperimen dan kontrol memiliki
perbedaan. Perbedaan tersebut disajikan dalam Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Statistics
Eksperimen Kontrol
Mean 60.80
50,77 Median
61,11 52,78
Mode 63,89
52,78 Std. Deviation
16,207 14,312
Variance 262,689
204,855 Minimum
41,67 30,56
Maximum 97,22
77,78 Sum
2188,89 1827,78
Tabel 4.5 menunjukkan adanya perbedaan perhitungan statistik deskriptif antara kedua kelompok. Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai rata-rata yang
diperoleh kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan selisih nilai sebesar 10,03. Artinya, kemampuan representasi
matematis siswa pada kelompok eksperimen menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding dengan kelompok kontrol. Selain itu, nilai tertinggi dari dua kelompok
tersebut terdapat pada kelompok eksperimen dengan nilai 97,22, sedangkan nilai terendah dari kedua kelompok terdapat pada kelompok kontrol dengan nilai 30,56.
Artinya, kemampuan representasi matematis perorangan tertinggi terdapat dikelompok eksperimen sedangkan kemampuan representasi matematis
perorangan terendah terdapat dikelompok kontrol. Begitu pula dengan nilai median dan modusnya.
Jika dilihat dari penyebaran data kedua kelompok terlihat bahwa kelompok eksperimen memiliki nilai yang lebih menyebar dan bervariasi dibanding
kelompok kontrol. Hal ini dapat dilihat dari nilai varians dan simpangan baku kelompok eksperimen yang lebih besar dari kelompok kontrol.
4. Perbandingan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Per Indikator
Kemampuan representasi matematis yang diteliti dalam penelitian ini didasarkan pada tiga indikator, yaitu representasi visual, representasi simbolik,
dan representasi verbal. Kemampuan representasi matematis pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditinjau dari indikator yang telah ditentukan
disajikan dalam Tabel 4.6 sebagai berikut.
Tabel 4.6 Perbandingan Skor Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
No Indikator
Skor ideal
Skor Rata-rata
̅ Eksperimen
Kontrol
1 Representasi
Visual 100
60,42 55,56
2 Representasi
Simbolik
100 69,68
50,46 3
Representasi Verbal
100 52,31
46,30
Berdasarkan hasil analisis Tabel 4.6 diketahui bahwa skor rata-rata siswa kelompok eksperimen memiliki perbedaan dengan skor rata-rata kelompok
kontrol pada ketiga indikator representasi matematis yang di ukur pada penelitian ini. Setiap indikator memiliki skor ideal yang sama yaitu 100. Untuk indikator
representasi visual, kelompok eksperimen memperoleh skor rata-rata sebesar 60,42, sedangkan kelompok kontrol memperoleh skor rata-rata sebesar 55,56. Hal
ini menunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa kelompok ekspeimen pada indikator visual lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Dengan
kata lain, siswa pada kelompok eksperimen lebih mampu merepresentasikan suatu soal ke dalam bentuk gambar untuk menyelesaikan permasalahan dibandingkan
dengan siswa pada kelompok kontrol. Untuk indikator representasi simbolik, kelompok eksperimen memperoleh
skor rata-rata sebesar 69,68, lebih tinggi dibanding skor rata-rata kelompok kontrol yang hanya sebesar 50,46. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
kelompok eksperimen dalam menyelesaiakan masalah dengan menggunakan simbol matematika dan mengoperasikan lebih baik dibanding kelompok kontrol.
Selanjutnya , kemampuan kelompok eksperimen juga masih lebih tinggi daripada kelompok kontrol dalam menyelesaikan masalah matematika dengan
kata-kata. Hal tersebut dapat dilihat dari skor rata-rata kelompok eksperimen yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol pada indikator representasi verbal, yakni
52,31 untuk kelompok eksperimen dan 46,30 untuk kelompok kontrol. Secara lebih jelas hasil skor rata-rata siswa berdasarkan kemampuan
representasi matematis siswa per indikator pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan dalam diagram berikut ini.
Gambar 4.3 Diagram Batang Hasil Skor Kemampuan Representasi Matematis
SiswaKelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa indikator kemampuan representasi yang paling rendah pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah
representasi verbal. Artinya kemampuan siswa pada kedua kelompok dalam menyelesaikan masalah dengan kata-kata lebih rendah dibanding kemampuan
siswa dalam menyelesaikan masalah dalam bentuk gambar ataupun simbol matematika. Gambar 4.3 juga menjelaskan bahwa selisih terbesar antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terletak pada aspek representasi
10 20
30 40
50 60
70 80
Representasi Visual
Representasi Simbolik
Representasi Verbal
R ata
-r ata
Indikator Kemampuan Representasi Matematis
Skor Eksperimen Skor Kontrol
simbolik. Ini berarti kemampuan representasi matematis siswa berupa penggunaan simbol matematika dan pengoperasiannya pada kelompok eksperimen yang diajar
menggunakan pembelajaran berbasis VARK lebih baik daripada siswa pada kelompok kontrol yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional.
Terlihat pula bahwa aspek representasi yang paling menonjol pada kelompok eksperimen adalah representasi simbolik, sedangkan aspek representasi
yang paling menonjol pada kelompok kontrol adalah representasi visual meskipun skor rata-ratanya masih lebih rendah dibanding skor rata-rata representasi visual
kelompok ekperimen. Hal ini dapat terjadi karena siswa pada kelompok kontrol hanya menghafal langkah pengerjaan soal yang diberikan guru tanpa memahami
materi yang dipelajari, jadi saat kalimat soal diubah untuk dijadikan sebuah model matematika, siswa kelompok kontrol merasa kesulitan dan pada akhirnya hanya
maksimal dalam mengerjakan soal yang berkaitan dengan menggambarkan masalah dalam bentuk visual. Sedangkan siswa pada kelompok eksperimen yang
pembelajarannya memaksimalkan berbagai metode dan media lebih mampu memahami masalah meskipun bentuk kalimat soal diubah, sehingga siswa tetap
mampu mengubah masalah ke dalam bentuk gambar ataupun model matematika. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata kemampuan
representasi matematis siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata kelompok kontrol untuk setiap indikatornya. Artinya siswa
pada kelompok eksperimen memiliki kemampuan representasi matematis yang lebih baik daripada kemampuan representasi matematis kelompok kontrol.