Pembelajaran Konvensional Deskripsi Teoritik
Apabila diamati salah satu penyebab rendahnya kemampuan representasi matematis siswa terletak pada model pembelajaran atau penggunaan metode
mengajar yang belum tepat. Oleh sebab itu, diperlukan adanya suatu pembelajaran aktif yang mampu meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa.
Salah satu pembelajaran aktif dan menyenangkan yang di anggap dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah pembelajaran berbasis VARK.
Pembelajaran berbasis VARK adalah pembelajaran yang melibatkan gerakan fisik dan aktivitas siswa dengan menggunakan panca indera berupa penglihatan,
pendengaran, dan peraba. Pembelajaran ini dirancang untuk meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar sehingga akan meningkatkan antusias
siswa dalam belajar. Pembelajaran berbasis VARK mempunyai beberapa tahapan dalam
pelaksanaannya. Tahap pertama adalah persiapan dimana guru mempersiapkan siswa dengan motivasi yang membangun siswa untuk belajar ataupun
membagikan kelompok secara heterogen berdasarkan hasil tes gaya belajar VARK dan kemampuan matematis siswa, dimana dalam satu kelompok terdiri
dari siswa dengan kemampuan representasi matematis dan gaya belajar yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan agar dalam satu kelompok dapat terjadi proses
saling melengkapi antar siswa yang memiliki gaya belajar dan kemampuan matematis yang berbeda.
Pada tahap berikutnya adalah penyampaian. Pada tahap ini proses pembelajaran dilakukan dengan beberapa media dan metode yang memfasilitasi
dan mengoptimalkan panca indra berdasarkan karakteristik VARK. Pembelajaran visual menggunakan media in focus untuk menunjukkan
gambar-gambar, peta konsep dan video pembelajaraan serta penggunakaan spidol warna-warni; aural
dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, serta penggunaan media in focus dan speaker dalam pemutaran video pembelajaran; readwrite menggunakan berbagai
buku bacaan, handout, catatan; kinesthetic dengan metode demonstrasi, diskusi menggunakan alat peraga.
Selanjutnya adalah tahap pelatihan, dimana siswa mendalami materi yang telah dipelajari di tahap sebelumnya. Kemudian adalah tahap penampilan hasil,
dimana hasil pemikiran siswa terhadap materi yang disajikan atau dipresentasikan di depan kelas. Dan terakhir adalah tahap kesimpulan, di tahap ini siswa
menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan membuat jurnal dimana teknik penulisan ditulis sesuai dengan gaya belajar masing-masing siswa. Hal ini
dilakukan untuk memberikan kebebasan siswa dalam mengingat materi dengan caranya masing-masing.
Tahapan-tahapan tersebut memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan representasi matematis sehingga siswa dapat mengungkapkan
berbagai ide matematis dengan cara mereka sendiri. Melalui pembelajaran berbasis VARK, siswa berulang kali dilatih untuk mengembangkan kemampuan
representasi matematisnya melalui pemaksimalan penggunaan panca indra dan modalitas yang mereka miliki dengan berbagai variasi media dan metode
pembelajaran yang di fasilitasi guru, sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan aktif yang membuat siswa mampu mengembangkan dan
megutarakan ide-ide matematisnya. Memaksimalkan metode visual mampu meningkatkan kemampuan
representasi visual siswa yang bermodalitas visual, memaksimalkan metode auralaudio mampu meningkatkan kemampuan representasi verbal siswa yang
bermodalitas auditori, memaksimalkan metode readwrite mampu meningkatkan kemampuan representasi simbolik dan verbal siswa yang bermodalitas visual dan
kinesthetic, sedangkan memaksimalkan metode kinesthetic mampu meningkatkan kemampuan representasi visual, simbolik dan verbal siswa yang bermodalitas
visual, auditori, maupun kinesthetic. Dengan demikian, peneliti menduga bahwa dengan menggunakan pembelajaran berbasis VARK dapat meningkatkan
kemampuan representasi matematis siswa.