Definisi Representasi Matematis Kemampuan Representasi Matematis

Selanjutnya Villages, Castro, dan Guiterrez di dalam jurnalnya membagi representasi eksternal menjadi tiga tipe, yaitu: 1. Verbal representation of the word problem: consisting fundamentally of the word problem as stated, whether in writing or spoken; 2. Pictorial representation: consisting of drawings, diagrams or graphs as well as any kind of related action; 3. Symbolic representation: being made up of numbers, operation and relation signs; algebraic symbols, and any kind of action referring to these; 14 Gambar 2.2 Tipe sistem representasi Penuturan tersebut menjelaskan bahwa representasi ekternal terdiri dari 1 representasi verbal, yaitu masalah yang dinyatakan baik berupa kata dalam tulisan ataupun ucapan; 2 representasi gambar meliputi gambar, diagram atau grafik dsb; 3 representasi simbolik meliputi angka, operasi dan tanda hubung, simbol aljabar dsb. Sedangkan, Mudzakkir mengelompokkan representasi matematika ke dalam tiga bentuk, yaitu representasi visual gambar, diagram, grafik, atau tabel, representasi simbolik persamaan atau ekspresi matematik dan representasi verbal kata-kata atau teks tertulis. 15 Selanjutnya ketiga bentuk representasi tersebut diuraikan ke dalam bentuk-bentuk operasional sebagai berikut: 14 Jose L. Villages et al., Representations in problem solving: a case study in optimization problems, Electronic Journal of Research in Educational Psychology, Vol. 71, 2009, p. 287-288. 15 Andri Suryana, “Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Lanjut Advanced Mathematical Thinking dalam Mata Kuliah Statistika Matematika I”, Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UNY, Yogyakarta, 10 November 2012, h. 40-41. Tabel 2.1 Bentuk-Bentuk Operasional Representasi Matematis No Representasi Bentuk-bentuk Operasional 1. Representasi visual: a. Diagram, grafik atau tabel  Menyajikan kembali data atau informasi dari suatu representasi ke representasi diagram, grafik atau tabel  Menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah b. Gambar  Membuat gambar pola-pola geometri  Membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas masalah dan memfasilitasi penyelesaiannya 2. Representasi simbolik: Persamaan atau ekspresi matematis  Membuat persamaan atau model matematika dari representasi lain yang diberikan  Penyelesaian masalah yang melibatkan ekspresi matematis 3. Representasi verbal: Kata-kata atau teks tertulis  Membuat situasi masalah berdasarkan data-data atau representasi yang diberikan  Menuliskan interpretasi dari suatu representasi  Menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematis dengan kata-kata  Menyusun cerita yang sesuai dengan suatu representasi yang disajikan  Menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks tertulis Berdasarkan seluruh uraian, maka indikator representasi matematis yang akan digunakan dalam kegiatan penelitian ini meliputi: 1 Representasi visual meliputi:  Membuat gambar untuk memperjelas masalah dan memfasilitasi penyelesaian. 2 Representasi simbolik meliputi:  Membuat model matematik dari masalah yang diberikan.  Menyelesaikan masalah dengan melibatkan ekspresi matematik. 3 Representasi verbal meliputi:  Menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks tulis.

2. Pembelajaran berbasis VARK

Pembelajaran berbasis VARK erat kaitannya dengan modalitas dan gaya belajar siswa dalam menyerap informasi, karena salah satu kategorisasi yang paling banyak digunakan terkait dengan jenis-jenis gaya belajar seseorang adalah model VARK dari Neil Flemming. Empat kategori utama pembelajaran dalam berbasis VARK, yaitu: 16 1 Pembelajaran visual Proses pembelajaran dilakukan dengan mengasosiasikan ide-ide, konsep- konsep, dan informasi lain dengan gambar-gambar dan teknik-teknik. Mereka yang memiliki pola belajar visual biasanya mampu memahami informasi dengan menggambarkannya secara nyata. Modalitas visual mengakses citra visual, yang diciptakan maupun diingat. Warna, hubungan ruang, potret mental, dan gambar menonjol dalam modalitas ini. 17 Siswa dengan gaya belajar visual mampu menjelaskan konsep kepada orang lain dengan menggambar seorang tokoh atau gambar. 2 Pembelajaran auralauditori Proses pembelajaran dilakukan seseorang melalui pendengaran. Pembelajar auditoris sangat bergantung pada pendengaran dan pembicaraan orang lain selama proses belajarnya. Pembelajar auditoris harus mendengar apa yang dikatakan agar bisa memahami dan sebaliknya mereka sering kali kesulitan menghadapi instruksi-instruksi tertulis. 16 Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis Dan Paragdigmatis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014, h. 180-181. 17 Bobbi DePorter Mike Hernacki, Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas, Bandung: Kaifa Learning, 2000, h. 85.