4. Keunggulan dan Kelemahan Mind Map
Mind map memberikan banyak keunggulan bagi siswa dalam belajar, berpikir maupun merencanakan kegiatannya sehari-hari. Sutanto Windura
mengemukakan siswa dapat menggunakan mind map untuk “mencatat,
meringkas, mengarang, berpikir analisis, berpikir kreatif, merencanakan jadwal, waktu, kegiatan, dll, mengurai artikel bacaan, mengurai soal cerita matematika
atau sains, dan lain- lain”.
11
Sedangkan Femi Olivia mengemukakan keunggulan mind map
yaitu “dapat meningkatkan daya ingat murid dengan mencatat sesuai cara kerja otaknya”.
12
Selain keunggulan-keunggulan yang dijelaskan di atas, menurut Doni Swadarma keunggulan mind map adalah:
13
a. Meningkatkan kinerja manajemen pengetahuan.
b. Memaksimalkan sistem kerja otak.
c. Saling berhubungan satu sama lain sehingga makin banyak ide dan informasi
yang dapat disajikan. d.
Memacu kreativitas, sederhana dan mudah dikerjakan. e.
Sewaktu-waktu dapat me-recall data yang ada dengan mudah Dari beberapa keungulan mind map yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa manfaat mind map yaitu dapat mempermudah dan mempertajam daya ingat siswa, serta dapat mempermudah peserta didik untuk menyederhanakan
suatu ide atau gagasan yang semula rumit, panjang, dan tak mudah dilihat menjadi lebih mudah.
Sedangkan kelemahan dari metode mind map, hanya siswa yang aktif yang terlibat, tidak sepenuhnya siswa yang belajar, mind map siswa bervariasi sehingga
guru kewalahan memeriksa mind map siswa.
11
Sutanto Windura, Op.cit., h. 14
12
Femi Olivia, 5-7 Menit Asyik Mind Mapping Pelajaran Sekolah, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2014, h. 1
13
Doni Swadarma, Mind Mapping Dalam Kurikulum Pembelajaran, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2013, h. 8
B. Aktivitas Belajar
1. Pengertian Aktivitas Belajar
Dalam proses pembelajaran, keaktifan peserta didik merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh guru sehingga proses pembelajaran
yang ditempuh benar-benar memperoleh hasil yang optimal. Keaktifan tersebut dapat terlihat dalam aktivitas belajar siswa.
Proses pembelajaran yang dilakukan dalam kelas merupakan aktivitas mentransformasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pembelajaran yang
dilakukan lebih berpusat pada siswa, sehingga siswa ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran, dapat mengembangkan cara-cara belajar mandiri, berperan
dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses pembelajaran itu sendiri, maka pengalaman siswa lebih diutamakan dalam titik tolak kegiatan.
Menurut Mulyono, aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan. Segala kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu
aktivitas. Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik. Interaksi tersebut menimbulkan aktivitas. Beberapa pandangan mengenai
konsep aktivitas siswa antara lain:
14
a. Siswa adalah suatu organisme yang hidup, di dalam dirinya beraneka ragam
kemungkinan dan potensi yang hidup sedang berkembang. Di dalam dirinya terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip
aktif inilah yang mengendalikan tingkah laku siswa. b.
Setiap siswa memiliki berbagai kebutuhan, meliputi kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial. Kebutuhan menimbulkan dorongan untuk berbuat. Setiap
saat kebutuhan dapat berubah dan bertambah, sehingga variasinya semakin banyak dan beraneka ragam pula.
Aktivitas belajar tidak hanya terkait aktvitas jasmani saja. Melainkan juga aktivitas rohani, yang keduanya harus digabungkan. Menurut Piaget seorang anak
14
Oemar Hamalik, Op. cit., h. 170-171.