Identifikasi Area dan Fokus Penelitian Pembatasan Fokus Penelitian

Apa yang saya dengar, saya lupa Apa yang saya lihat, saya ingat Apa yang saya lakukan, saya pahami. Dalam pembelajaran aktif, cara belajar dengan mendengar saja akan cepat lupa, dengan mendengar dan melihat akan ingat sedikit, dengan mendengar, melihat, dan mendiskusikan dengan siswa lain akan paham, dengan cara mendengar, melihat, diskusi, dan melakukan akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Melvin L. Silberman telah memodifikasi dan memperluas pernyataan Confisius tersebut menjadi apa yang ia sebut paham belajar aktif, Yang saya dengar, saya lupa. Yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat. Yang saya dengar, lihat, dan pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami Dari yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan keterampilan. Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai. 2 Ada beberapa alasan yang dikemukakan mengenai penyebab kebanyakan orang cenderung melupakan apa yang mereka dengar. Salah satu jawaban yang menarik adalah karena adanya perbedaan antara kecepatan berbicara guru dengan tingkat kemampuan siswa terhadap apa yang disampaikan guru. Mel Silberman menjelaskan bahwa “pada umumnya guru berbicara dengan kecepatan 100 hingga 200 kata per menit, Jika siswa benar-benar berkonsentrasi, mereka akan dapat mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap 50-100 kata per menit, atau setengah dari apa yang diakatakan guru. Itu karena siswa juga berpikir banyak selama meraka mendengarkan.” 3 2 Melvin L Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nuansa, 2011, cet. 5, h. 23 3 Melvin L Silberman, Ibid., h. 24 Jadi dari definisi terkait belajar aktif yang telah dipaparkan di atas, maka dalam pembelajaran aktif, proses pembelajaran haruslah menumbuhkan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang proses aktif bagi siswa untuk membangun proses pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima ceramah guru dari materi yang diajarkan. Seperti yang diungkapkan oleh Dimyati, bahwa: Sekolah yang melakukan pembelajaran aktif dengan baik harus mempunyai karakteristik, yaitu pembelajaran berpusat pada siswa, guru membimbing dalam terjadinya pengalaman pembelajaran, tujuan kegiatan tidak hanya sekedar mengejar standar akademis, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan penilaian. 4 Siswa berperan aktif dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri dan guru bukan satu-satunya sumber informasi dalam proses pembelajaran, guru hanya membimbing siswa, memotivasi siswa untuk memperoleh pengetahuan keterampilannya melalui usaha mereka sendiri sehingga proses belajar lebih bermakna untuk siswa. Pembelajaran aktif mengacu kepada bagaimana menciptakan proses pembelajaran yang memperbanyak aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dari berbagai sumber, untuk dibahas dalam proses pembelajaran dalam kelas, sehingga memperoleh berbagai pengalaman yang tidak saja menambah pengetahuan, tapi juga kemampuan analisis dan sintesis. Secara umum pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal. Pertama, penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas. Kedua, peserta didik tidak hanya mendengarkan materi secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Ketiga, penekanan pada eksplorasi nilai- 4 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h. 120-121.