Analisis Data Skala Aktivitas Belajar dan Observasi Aktivitas Belajar

cabang 5 Aktivitas Menggambar Membuat pusat mind map 72 74 75 79,2 82,6 86,4 78,2 Menambahkan gambar pada mind map - - 12,5 16,7 21,7 27,3 13 Membuat cabang utama 44 47,8 50 54,2 56,5 59,1 51,9 6 Aktivitas Motor Meletakkan dan memposisikan kertas secara mendatar 100 100 100 100 100 100 100 7 Aktivitas Mental Menentukan topik mind map 12 26,1 33,3 37,5 43,5 50 33,7 Mengembangkan cabang mind map - 8,7 12,5 29,2 34,8 41 21 8 Aktivitas Emosional Senang mengerjakan tugas yang diberikan peneliti 16 30,4 37,5 41,7 47,8 54,5 38 Berani bertanya kepada peneliti 16 26,1 33,3 37,5 43,5 50 34,4 Jumlah siswa yang hadir 25 23 24 24 23 22 Persentase rata-rata total 40,3 Dari hasil lembar observasi aktivitas belajar siswa, tidak ada nilai pada aktivitas menulis yaitu pada indikator menuliskan informasi di atas cabang karena siswa masih belum terbiasa dan lebih terfokus pada penulisan cabang dari pusat mind map. Jumlah subyek yang dapat mengembangkan aspek aktivitas belajar siswa pada siklus I masih rendah. Rata-rata persentase subyek pada masing-masing aspek aktivitas belajar siswa pada siklus I masih rendah yaitu 37,1. Pembelajaran yang dilaksanakan masih harus terus diperbaiki hingga persentase subyek pada masing-masing aspek aktivitas belajar siswa pada siklus II meningkat .

d. Tahap Refleksi

Setelah melalui tahap kegiatan pembelajaran pada siklus I, peneliti bersama kolaborator melakukan refleksi untuk mencocokkan data yang diperoleh selama tindakan. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif metode mind map yang dilakukan peneliti belum dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS dan hasil belajar siswa belum mencapai kriteria yang telah ditentukan. Selain itu terdapat beberapa kekurangan yang ditemukan pada pelaksanaan tindakan siklus I dan harus diperbaiki pada pelaksanaan tindakan siklus berikutnya. Tabel 4.4 Refleksi Siklus I No Hambatan Pada Siklus I Perbaikan Untuk Siklus II 1 Ketegasan peneliti kurang dalam pengelolaan kelas, sehingga masih ditemukannya siswa yang gaduh. Peneliti harus lebih tegas dalam pengelolaan kelas, agar siswa lebih displin dan semangat dalam proses pembelajaran. 2 Peneliti kurang memotivasi siswa pada awal pembelajaran, sehingga ditemukan siswa yang tidak fokus. Peneliti memberikan motivasi awal dengan cara yang bervariasi pada setiap pertemuan, sehingga siswa lebih tertarik untuk memperhatikan penjelasan dari peneliti. 3 Aktivitas siswa dalam belajar masih kurang, terlihat pada saat proses pembelajaran, hanya beberapa siswa Peneliti akan memperbaikinya dengan sedikit lebih tegas akan siswa yang tidak memperhatikan yang terlihat aktif dan siswa yang lain mengikuti proses pembelajaran dengan baik. dan peneliti akan memberikan ice breaking agar konsentrasi siswa kembali seperti semula dan agar siswa aktif kembali dalam proses pembelajaran. 3 Hasil mind map yang dibuat siswa kurang memuaskan, karena siswa belum terbiasa dan kurangnya bimbingan dari peneliti Peneliti akan lebih membimbing dan mengarahkan siswa dalam pembuatan mind map, agar siswa terbiasa dan dapat membuat mind map dengan baik dan menarik. 4 Siswa masih terlihat memilih teman ketika pembagian kelompok, sehingga sangat gaduh dan membutuhkan waktu lama. Pembagian kelompok akan dilakukan oleh peneliti secara random dan siswa harus menerima kelompok yang telah ditentukan peneliti. 5 Peneliti kurang dapat memanfaatkan waktu dengan tepat. Peneliti akan lebih mampu mengatur waktu dengan baik dan akan lebih disiplin dengan waktu yang telah ditentukan.

3. Tindakan Pembelajaran Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Tindakan pembelajaran siklus II merupakan tindakan lanjutan berdasarkan hasil refleksi pada tindakan pembelajaran siklus I. Sebagaimana pada siklus sebelumnya, pada tahap pelaksanaan siklus II ini peneliti membimbing kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran aktif metode mind map pada setiap pertemuannya. Peneliti melaksanakan tindakan sebagaimana yang telah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Pada siklus II ini pun peneliti akan menggunakan Lembar Kerja Siswa dan lembar observasi aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuannya, dan memberikan skala aktivitas kepada siswa pada akhir siklus. Penelitian pada siklus II ini dilakukan 6 kali pertemuan ditambah 1 kali pertemuan untuk tes akhir siklus II. Materi pembahasan yang dipelajari siswa pada tindakan pembelajaran siklus II yaitu keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Uraian proses pembelajaran siklus II sebagai berikut: b. Tahap Pelaksanaan Siklus II 1 Pertemuan kedelapan Kamis, 13 November 2014 Pertemuan ini dilakukan selama 2 jam pelajaran, yakni dari pukul 07.15 sampai pukul 08.25. Sub pokok bah asannya adalah: “Keragaman Suku Bangsa Di Indonesia ”. Sebelum pembelajaran, peneliti mengajak siswa berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa. Peneliti mengondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa agar siap menerima materi pelajaran. Setelah itu peneliti melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab untuk menggali informasi dan mengetahui kemampuan siswa terkait materi pembelajaran IPS hari ini. Kemudian peneliti pun melanjutkan dengan menginformasikan secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini. Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran, peneliti menampilkan beberapa contoh macam suku bangsa di Indonesia dan meminta siswa untuk bersama-sama menyebutkan nama suku pada gambar yang ditunjuk oleh peneliti. Setelah itu, peneliti menjelaskan materi secara luas dan siswa menyimak penjelasan peneliti dengan seksama. Kegiatan pembelajaran selanjutnya masuk ke dalam langkah- langkah pembuatan mind map. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap-tiap siswa diberikan lembar bacaan yang akan digunakan untuk pencarian informasi atau information search. Lembar informasi tersebut berisikan bacaan mengenai materi yang dipelajari pada hari ini. Setelah semua siswa mendapatkan lembar informasi tersebut, mereka diminta untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk menentukan topik bacaan, menemukan hal-hal penting, dan maksud dari bacaan tersebut. Setelah itu setiap siswa diberikan satu lembar kertas HVS dan beberapa macam spidol dan pensil warna yang akan digunakan untuk pembuatan mind map. Sebelum mereka membuat mind map, peneliti mencontohkan terlebih dahulu bagaimana cara membuat mind map yang baik dan menarik. Setelah itu, siswa memulai membuat mind map dengan bimbingan peneliti dan dengan waktu yang telah ditentukan. Pembuatan mind map dilakukan oleh tiap siswa dengan materi pembelajaran hari ini, yaitu keragaman suku bangsa di Indonesia. Setelah selesai membuat mind map, pada tahap elaborasi peneliti meminta perwakilan dari tiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil mind map mereka. Kemudian setelah perwakilan dari semua kelompok selesai mempresntasikan mind mapnya, siswa diminta untuk mengerjakan soal yang telah disiapkan peneliti. Setelah selesai mengerjakan soal, pada tahapan konfirmasi, Peneliti mempersilakan siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. Peneliti mengevaluasi kegiatan diskusi siswa dan hasil latihan soal yang telah. Peneliti juga melakukan pelurusan mengenai kesalahan pemahaman siswa dengan cara memberikan penguatan dan penyimpulan konsep materi pada hari ini. Pada kegiatan akhir pembelajaran, peneliti mengajak siswa untuk memberikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas hari ini. Setelah itu, peneliti memberikan tugas rumah kepada siswa untuk membaca materi yang akan dipelajari pada materi selanjutnya. Terakhir pada kegiatan penutup, peneliti memberikan penghargaan kepada siswa dengan pemberian applause untuk mengapresiasi kegiatan pembelajaran pada hari ini dan peneliti mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam. 2 Pertemuan kesembilan Jumat, 14 November 2014 Pertemuan ini dilakukan selama 2 jam pelajaran, yakni dari pukul 07.15 sampai pukul 08.25. Sub pokok bahasannya adalah “Keragaman Budaya Di Indonesia ”. Sebelum pembelajaran, peneliti mengajak siswa berdoa bersama, kemudian dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa. Peneliti mengondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa agar siap menerima materi pelajaran. Setelah itu peneliti melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kemudian peneliti pun melanjutkan dengan menginformasikan secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini. Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran, peneliti menampilkan beberapa contoh macam budaya di Indonesia dan meminta siswa untuk bersama-sama menyebutkan nama budaya sesuai gambar yang ditunjuk oleh peneliti. Setelah itu, peneliti menjelaskan materi secara luas dan siswa menyimak penjelasan peneliti dengan seksama. Kegiatan pembelajaran selanjutnya masuk ke dalam langkah- langkah pembuatan mind map. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap-tiap siswa diberikan lembar bacaan yang akan digunakan untuk pencarian informasi atau information search. Lembar informasi tersebut