Analisis Dampak Nilai Tambah Bruto

50 Dari segi perencanaan, model I-0 dinamis lebih banyak punya daya tarik. Model ini membantu menunjukkan keseimbangan output yang bergerak. Investasi dinyatakan dalam tingkatan, yang tak dapat dibagi-bagi dalam artian barang-barang investasi tertentu dan dianggap bersifat endogen. Para perencana dapat melihat dengan lebih jelas implikasi peningkatan jumlah investasi pada suatu sektor tertentu, mengingat adanya keperluan akan keselarasan antar sektor. Analisis I-0 juga dipergunakan untuk perencanaan ekonomi nasional maupun regional. Model-model statis dan dinamis tersebut dapat diterapkan di dalam mempersiapkan kerangka rencana di NSB. Model I-0 memberikan informasi yang perlu mengenai koefisien struktural berbagai sektor perekonomian selama suatu jangka waktu atau suatu waktu tertentu yang dapat dipergunakan seoptimal mungkin mengalokasikan sumberdaya-sumberdaya ekonomi menuju cita-cita yang diinginkan. Berikut ini adalah beberapa penerapan model I-O di dalam perencanaan pembangunan, yaitu: 1. Model I-0 ini memberikan kepada setiap sektor perekonomian perkiraan tentang tingkat produksi dan impor yang sesuai satu sama lain dan sesuai dengan perkiraan permintaan akhir. 2. Solusi model ini membantu pengalokasian investasi yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat produksi dan model ini memberikan pengujian yang lebih tajam mengenai cukup tidaknya sumber investasi yang tersedia. 3. Kebutuhan akan tenaga kerja terdidik juga dapat dievaluasi dengan cara yang sama. 4. Dengan adanya pengetahuan tentang penggunaan bahan baku impor dan buatan dalam negeri dalam berbagai bidang dalam perekonomian, analisis tentang kebutuhan impor dan kemungkinan substitusi menjadi lebih mudah. 5. Sebagai tambahan terhadap kebutuhan langsung akan modal, tenaga kerja, dan impor, kebutuhan tidak langsung pada sektor-sektor lain perekonomian juga dapat diperkirakan. 6. Model I-0 secara regional juga dapat dibuat untuk tujuan perencanaan, untuk menjajagi implikasi program pembangunan wilayah tertentu, ataupun untuk perekonomian secara keseluruhan. 51 2.4. Model Sistem Dinamik Model dan manipulasinya melalui proses simulasi adalah alat yang sangat bermanfaat dalam sistim analisis. Model dapat digunakan sebagai representasi sebuah sistim yang sedang dikerjakan atau menganalisis sistim yang sudah dilakukan. Dengan menggunakan model dapat dihasilkan desain atau keputusan operasional dalam waktu yang singkat dan biaya yang murah. Untuk dapat menyelesaikan permasalahan dengan pendekatan kesisteman, harus diawali dengan berpikir sistemik system thinking, sibematik goal oriented, holistik dan efektif. Dari terminologi penelitian operasional, secara umum model didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah objek atau situasi aktual. Model memperlihatkan hubungan-hubungan langsung maupun tidak langsung serta kaitan timbal balik dalam istilah sebab akibat. Oleh karena itu suatu model adalah suatu abstraksi dari realitas, maka pada wujudnya kurang komplek dari pada realitas itu sendiri Eriyanto, 1999. Model adalah suatu bentuk yang dibuat untuk menirukan suatu gejala atau proses. Model dapat dikelompokkan menjadi model kuantitatif, kualitatif dan model ikonik. Model kualitatif adalah model yang berbentuk gambar, diagram atau matrik. Model ikonik adalah model yang mempunyai bentuk fisik sama dengan barang yang ditirukan. Model merupakan usaha memahami beberapa segi dari dunia kita yang sangat beraneka ragam sifatnya, dengan cara memilih sekian banyak pengamatan dan pengalaman masa lalu untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Dari berbagai pendapat tersebut diatas, maka model secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk peniruan dan penyederhanaan dari suatu gejala proses atau benda dalam skala yang lebih kecil skalanya Eriyanto, 1999. Sebagai salah satu pendekatan dalam pemodelan kebijaksanaan, metodologi system dynamics telah dan sedang berkembang sejak diperkenalkan pertama kali oleh Jay W. Forerseter pada decade 50-an yaitu mencoba mengembangkan metode manajemen untuk perencanaan industry jangka panjang. Kemudian dikembangkan suatu sistem yang terdiri dari enam jaringan flow yang saling berinteraksi yaitu material, order, uang, personil, capital dan informasi. Sistem ini kemudian diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun 1961 dengan judul “industrial Dynamics. Buku ini mencoba menjelaskan siklus suatu kota melalui