64
lokasi studi dengan menggunakan citra satelit Landsat 7+ETM. Analisis spasial dilakukan baik dengan data vektor maupun raster dilakukan diawal sebelum turun
lapangan dan analisis Bio-geofisik wilayah. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengidentifikasi awal kondisi wilayah dan jenis penutupan lahan yang mungkin ditemukan di lokasi studi. Data penginderaan jauh yang dipergunakan adalah data
citra satelit Landsat 7+ETM. Adapun data dan informasi yang dibutuhkan melalui pengolahan dan analisis citra ini adalah kondisi pemanfaatan ruang land cover,
kondisi bentang alam geologi dan morfologi lahan, potensi bencana serta identifikasi kondisi dan permasalahan lingkungan.
3.3.2. Klasifikasi kemampuan lahan
Klasifikasi kemampuan lahan adalah penilaian komponen lahan yang menurut Arsyad 1989 adalah penilaian komponen-komponen lahan secara
sistematis dan pengelompokan ke dalam berbagai kategori berdasar sifat-sifat yang merupakan potensi dan penghambat dalam penggunaan lahan.
Kelas Kemampuan
lahan
Intensitas Penggunaan Lahan Bertambah Tinggi
C ag
ar Ala
m
Hu ta
n Ala
m
P en
g g
em b
ala an
T er
b ata
s
P en
g g
em b
ala an
S ed
an g
P en
g g
em b
ala an
In te
n sif
B er
co co
k ta
n am
T er
b ata
s
B er
co co
k ta
n am
se d
an g
B er
co co
k ta
n am
In te
n sif
B er
co co
k ta
n am
S an
g at
In te
n sif
P em
b a
ta s
d a
n A
n ca
m a
n S
em a
k in
M en
in g
k a
t
K
eb eb
as an
M em
il ih
S em
ak in
Be rk
u ra
n g
d an
A lt
ern at
if P
en g
g u
n aa
n L
ah an
M ak
in t
erb at
as
I II
III IV
V VI
VII VII
Gambar 5. Kelas Kemampuan Lahan dan Intensitas Penggunaan Lahan.
65
Tabel 2. Kriteria Klasifikasi Kemampuan Lahan Kliengebiel Montgomery, 1961 dalam Arsyad, 1989
No Ciri lahan
Kelas lahan I
II III
IV V
VI VII
VIII 1
Lereng Datar
Landai Sedang-
curam Curam
Landai Curam
Sangat curam
Sangat curam
2 Bahaya
erosi t.a.
Sedang Tinggi
Membaha yakan
Membahay akan
Membaha yakan
Membaha yakan
Membaha yakan
3 Bahaya
banjir t.a.
Kadang Sering
Sering Sering
- -
- 4
Jeluk tanah Ideal
Kurang dari
ideal Dangkal
Dangkal Dangkal
Dangkal Dangkal
Dangkal 5
Struktur tanah dan
kemudahan pengolahan
Baik Kurang
mendu- kung
- -
- -
- -
6 Drainase
Baik Dapat
diperbai ki dg
drainas Sangat
lambat Menggen
ang -
Menggen ang
Menggen ang
Menggen ang
7 WHC
Baik Sedang
Rendah Rendah
Rendah Rendah
Rendah Rendah
8 Salinitas
t.a. Sedikit-
sedang Sedang
Membaha yakan
- Membaha
yakan Membaha
yakan Membaha
yakan 9
Status hara Baik
Sedang Rendah
- -
- -
- 10
Iklim Menduk
ung Sedikit
pemba- tas
Sedang Kurang
Tidak men-
dukung Tidak
mendu- kung
Tidak mendu-
kung Membaha
yakan 11
Pengelolaan Biasa
Hati-hati Khusus
Kadang dapat
ditanami Tidak
dapat ditanami
Tidak dapat
ditanami Tidak
dapat ditanami
Tidak dapat
ditanami 12
Kebatuan -
- -
Beberapa Membahay
akan Membaha
yakan Membaha
yakan Membaha
yakan
Sistem klasifikasi kemampuan lahan yang banyak dipakai di Indonesia dikemukakan oleh Hockensmith dan Steele 1943 dalam Arsyad, 1989. Menurut
sistem ini lahan dikelompokan dalam tiga kategori umum yaitu kelas, subkelas dan satuan kemampuan
capability units atau satuan pengelompokan
management unit. Pengelompokan di dalam kelas didasarkan atas intensitas
faktor penghambat. Jadi kelas kemampuan adalah kelompok unit lahan yang
memiliki tingkat pembatas atau penghambat degree of limitation yang sama jika