Kemampuan Lahan Daya Dukung Lahan
153
Bekasi, Puncak, Cianjur Jabodetabekpunjur ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional yang memerlukan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang secara terpadu maka ditetapkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2008 Tentang Penataan Ruang
Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur. Penataan ruang Kawasan Jabodetabekpunjur memiliki peran sebagai acuan
bagi penyelenggaraan pembangunan yang berkaitan dengan upaya konservasi air dan
tanah, upaya
menjamin tersedianya
air tanah
dan air
permukaan, penanggulangan
banjir dan pengembangan
ekonomi untuk
kesejahteraan masyarakat dan berfungsi sebagai pedoman bagi semua pemangku kepentingan
yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dalam penyelenggaraan penataan ruang secara terpadu di Kawasan Jabodetabekpunjur, melalui kegiatan perencanaan
tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2008,
kawasan Jabodetabek terbagi dalam beberapa zone yaitu 1 Zona N1 diarahkan untuk konservasi air dan tanah dalam rangka:
a. mencegah abrasi, erosi, amblesan, bencana banjir, dan sedimentasi;
b. menjaga fungsi hidrologi tanah untuk menjamin ketersediaan unsure
hara tanah, air tanah, dan air permukaan; dan c.
mencegah danatau mengurangi dampak akibat bencana alam geologi. 2 Zona N2 diarahkan untuk:
a. konservasi budaya;
b. perlindungan keanekaragaman biota, tipe ekosistem, serta gejala dan
keunikan alam
untuk kepentingan
perlindungan plasma nutfah, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan; dan
c. pengembangan kegiatan pendidikan dan penelitian, rekreasi dan
pariwisata ekologis bagi peningkatan kualitas lingkungan sekitarnya, dan perlindungan dari pencemaran.
3 Zona B1 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai daya dukung lingkungan tinggi, tingkat pelayanan prasarana dan
sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal.
4 Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang
154
mempunyai daya dukung lingkungan sedang dan tingkat pelayanan prasarana dan sarana sedang.
5 Zona B3 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai daya dukung lingkungan rendah, tingkat pelayanan prasarana
dan sarana rendah, dan 6 Zona B4 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang
mempunyai daya dukung lingkungan rendah tetapi subur dan merupakan kawasan resapan air, serta merupakan areal pertanian lahan basah bukan
irigasi teknis dan pertanian lahan kering. 7 Zona B5 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang
mempunyai kesesuaian
lingkungan untuk budi
daya pertanian
dan mempunyai jaringan irigasi teknis.
9 Zona B6 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai daya dukung lingkungan rendah dengan kesesuaian untuk budi
daya dan KLB yang disesuaikan dengan Peraturan Daerah. 10 Zona B7 merupakan zona yang berdekatan dengan Zona N1 pantai dengan
karakteristik memiliki daya dukung lingkungan rendah, rawan intrusi air laut, rawan abrasi, dengan kesesuaian untuk budi daya dan KLB yang
disesuaikan dengan Peraturan Daerah.
Tabel 27. Sebaran Zone Tata Ruang Kawasan Jabodetabek Berdasarkan
Perpres No 54Tahun 2008 No
Zone Luas
Ha 1
B1 156.170
23,43 2
B2 103.646
15,55 3
B3 87.482
13,13 4
B4 152.709
22,91 5
B4HP 34.465
5,17 6
B5 67.622
10,15 7
B6 2.722
0,41 8
B7 394
0,06 9
B7HP 4.352
0,65 10
N1 16.109
2,42 11
N2 40.834
6,13 Jumlah
666.505 100
Sumber : Hasil analsisa dengan GIS
NO Lahan Terbangun
pada Zone Zone Larangan
Zone Intensitas Rendah Ha
thd luas Jabodetabek
Ha thd luas
Jabodetabek 1
B3 39.932
5,99 2
B4 19.541
2,93 3
B4HP 1.210
0,18 4
B5 8.326
1,25 5
B6 636
0,10 6
B7 190
0,03 7
B7HP 223
0,03 8
N1 289
0,04 9
N2 436
0,07 Jumlah
2.158 0,32
68.625 10,30
No Zone
Lahan Tersedia Untuk Lahan Terbangun Luas Ha
Persen dari Total Luas Jabodetabek
1
B1
8.736 4,31
2
B2
57.392 8,61
3
B3
42.895 6,44
4
Bp
1.977 0,30
Jumlah 131.001
19,65