184 ii
Sektor non pertanian terdiri dari sektor bangunan, jasa, keuangan dan sewa, transportasi, listrik dan gas, Sektor perdagangan, hotel dan
restoran dan sektor industri dan pertambangan. Perhitungan PDRB diperoleh dari penjumlahan PDRB sektor pertanian dengan
sektor non pertanian. PDRB perkapita diperoleh dengan membagi PDRB dengan jumlah penduduk. Sedangkan perhitungan PDRB masing-masing sektor didasarkan
kepada konsep kapital output rasio KOR dengan mempertimbangkan konsep keterkaitan antar sektor yang di wakili oleh tabel IRIO. Hubungan dalam PDRB
dapat dilihat pada Gambar 35 dan Lampiran 10 – 12.
+ PDRB
PDRB non pert
Penduduk PDRB pert
PDRB Per Kapita +
+ +
Gambar 35. Causal Loop PDRB dan PDRB Per Kapita
Kapital adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan, langsung maupun tidak langsung, dalam produksi untuk menambah output rasio adalah
sebuah konsep yang digunakan untuk menghitung tingkat investasi yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tingkat pertumbuhan ekonomi.
Sehingga perubahan kapital merupakan perkalian antara KOR dengan perubahan outputnya.
Perubahan output dalam model ini dihitung dengan menggunakan konsep keterkaitan antar sektor yaitu menggunakan Tabel IRIO.
7.1.2.1. Perubahan Final Demand
Perubahan final demand FD sektor ini dihitung berdasarkan rumusan : FD = C + G + X + I - M
185 Berdasarkan rumus tesebut, perubahan final demand merupakan penjumlahan
perubahan pengeluaran konsumsi rumah tangga C, perubahan pengeluaran konsumsi pemerintah G, perubahan ekspor X, perubahan investasi, dikurangi
dengan perubahan impor M masing-masing sektor. Hubungan pada final demand baik sektor pertanian dan non pertanian dapat dilihat pada Gambar 36 dan 37 serta
Lampiran 13 – 18.
Perubahan FD Pert Perubahan G
Pert yang Dikehendaki
G Pert G Pert
yang Dikehendaki
Laju Pertumbuhan G
Pert yang Dikehendaki
Perubahan X Pert yang Dikehendaki
X Pert yang Dikehendaki
Laju Pertumbuhan X Pert
yang Dikehendaki Perubahan C
Pert yang Dikehendaki
Penduduk
Rasio C thd Penduduk
Perubahan Investasi Pert
Pertambahan Investasi Pert
yang dikehendaki Investasi Pert
Perubahan M Pert
Rasio M Pert terhadap Output
+
+ +
-
+ +
+ +
+ +
+ +
+
+ +
+ +
Perubahan Output Pert
X Pert
Gambar 36. Causal Loop Perubahan Final Demand Sektor Pertanian
Perubahan pengeluaran konsumsi pemerintah dihitung dari perkalian antara pengeluaran konsumsi pemerintah dengan laju pertumbuhan pengeluaran konsumsi
pemerintah yang dikehendaki. Perubahan pengeluaran konsumsi pemerintah ini selanjutnya akan menambah pengeluaran konsumsi pemerintah yang dikehendaki.
Laju pertumbuhan pengeluaran konsumsi pemerintah adalah parameter kebijakan yang dalam simulasi nilainya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebijakan yang
akan dilakukan. Perubahan ekspor dihitung dari perkalian antara ekspor dengan laju
pertumbuhan ekspor yang dikehendaki. Perubahan ekspor ini selanjutnya akan menambah ekspor yang dikehendaki. Laju pertumbuhan ekspor merupakan
parameter kebijakan yang dalam simulasi nilainya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebijakan yang akan diambil.
186
Perubahan FD Non Pert
Perubahan G Non Pert yang
Dikehendaki G Non Pert
G Non Pert yang
Dikehendaki Laju
Pertumbuhan G Non Pert
yang Dikehendaki
Perubahan X Non Pert yang
Dikehendaki X Non Pert yang
Dikehendaki
Laju Pertumbuhan X Non Pert
yang Dikehendaki X Non Pert
Perubahan C Non Pert yang
Dikehendaki Penduduk
Rasio C thd Penduduk
Perubahan Investasi Non Pert
Pertambahan Investasi Non Pert
yang dikehendaki Investasi Non Pert
Perubahan M Non Pert
Rasio M Non Pert terhadap
Output +
+ +
-
+ +
+ +
+ +
+ +
+
+ +
+ +
Perubahan Output Non Pert
Gambar 37. Causal Loop Perubahan Final Demand Sektor Non Pertanian
Perubahan pengeluaran konsumsi rumah tangga dihitung berdasarkan pertambahan penduduk dan rasio konsumsi rumah tangga terhadap penduduk atau
konsumsi rumah tangga per kapita. Perubahan pengeluaran konsumsi rumah tangga diperoleh dari perkalian antara rasio konsumsi rumah tangga terhadap penduduk
atau konsumsi rumah tangga per kapita dengan pertambahan penduduknya. Pertambahan penduduk dan pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita
mempunyai hubungan positif dengan perubahan pengeluaran konsumsi rumah tangga. Artinya apabila pertambahan penduduk dan pengeluaan konsumsi per
kapita meningkat, maka perubahan konsumsi rumah tangga juga akan meningkat atau sebaliknya jika pertambahan penduduk dan pengeluaran konsumsi per kapita
menurun, maka perubahan konsumsi rumah tangga juga akan menurun. Perubahan impor dihitung dari perkalian antara rasio impor terhadap output
dengan rata-rata perubahan output masing-masing sektor. Rasio impor terhadap output dan rata-rata perubahan output mempunyai hubungan positif dengan
perubahan impor. Artinya jika rata-rata perubahan output dan rasio impor terhadap output meningkat, maka perubahan impor juga akan meningkat atau sebaliknya jika
rata-rata perubahan output dan rasio impor terhadap output menurun, maka perubahan impor juga akan menurun.