49
reliabilitas perangkat tes soal bentuk pilihan ganda dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan taraf signifikan 5. Reliabilitas
instrumen penelitian ini dihitung menggunakan program SPSS versi 17.
3.5.2.3 Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik mempertinggi
usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba
lagi karena diluar jangkauannya. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran Arikunto 2007: 207. Indeks kesukaran di
hitung menggunakan rumus: B
JS
Keterangan: P = indeks kesukaran
B = banyaknya peserta didk yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Arikunto 2007: 208 Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: 1 soal dengan P 0,00
sampai 0,30 adalah soal sukar, 2 soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang, dan 3 soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah Arikunto
2007: 210. Instrumen soal yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi persentase indeks kesukaran soal yang ditentukan, di mana soal yang berkategori
50
mudah sebanyak 25, soal berkategori sedang 50, dan soal berkategori sukar 25.
3.5.2.4 Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai berkemampuan tinggi dengan
peserta didik yang bodoh. Suatu butir soal yang dapat dijawab benar oleh peserta didik pandai maupun peserta didik yang bodoh, maka soal itu tidak baik karena
tidak mempunyai daya pembeda. Suatu butir soal yang tidak dijawab benar oleh peserta didik yang pandai dan peserta didik bodoh juga merupakan soal yang tidak
baik karena tidak mempunyai daya pembeda. Butir soal yang baik yaitu butir soal yang dapat dijawab benar oleh peserta didik yang pandai saja. Daya pembeda butir
soal untuk soal pilihan ganda dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
D B
B P
P Keterangan:
J = jumlah peserta tes
J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P
A
= = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
P
B
= = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
51
Arikunto 2007: 213-4. Klasifikasi daya pembeda butir soal adalah sebagai berikut yaitu: 1 D =
0,00 – 0,20 = jelek poor, 2 D = 0,21 – 0,40 = cukup satifactory, 3 D = 0,41 – 0,70 = baik good, 4 D = 0,71 – 1,00 = baik sekali excellent, 5 D = negatif,
semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya tidak dipakai Arikunto 2007: 218. Soal dengan klasifikasi jelek atau
bernilai negatif tidak dapat digunakan sebagai instrumen. Alasan tersebut membuat soal yang dapat digunakan mulai dari soal yang kategori cukup, soal
yang berkategori baik, dan soal yang kategori baik sekali.
3.5.3 Lembar Pengamatan Performansi Peserta Didik