15
Tegalweru Kabupaten Malang”. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 29 peserta didik peningkatan rata-rata aktivitas belajar peserta didik dari siklus 1 ke
siklus 2 sebesar 13,6. Peningkatan persentase ketuntasan belajar kelas menunjukkan tingkat pemahaman peserta didik terhadap teks cerita rakyat dari
siklus 1 ke siklus 2 sebesar 20,7. Dari penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan
aktivitas, dan pemahaman teks cerita rakyat peserta didik kelas V di SDN Tegalweru Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
2.2 Landasan Teori
Landasan teori merupakan berbagai dasar-dasar teori yang melandasi suatu penelitian. Pada penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa landasan teori.
Landasan teori yang melandasi penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
2.2.1 Hakikat Belajar
Menurut Gagne dalam Suprijono 2011: 2, belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Pendapat lain
Cronbach Suprijono 2011: 2 menyatakan bahwa “learning is shown by a change in behavior as a result of experience”
belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu perubahan perilaku atau kemampuan yang dicapai melalui aktivitas belajar sebagai hasil dari pengalaman yang dialami oleh peserta
didik. Tiga unsur utama dalam belajar menurut Anni dkk 2007: 3 antara lain:
1 Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. Perilaku sebelum belajar jika telah mengalami kegiatan belajar maka akan menemui
16
perubahan perilaku dari yang sebelumnya. Perubahan ini mengindikasikan bahwa seseorang telah melakukan kegiatan belajar.
Cara mengukur apakah seseorang telah belajar dengan cara membandingkan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami
kegiatan belajar. 2 Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan
kematangan fisik, seperti tinggi dan berat badan, dan kekuatan fisik, tidak disebut sebagai hasil belajar. 3 Perubahan perilaku karena
belajar bersifat relatif permanen. Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang sukar diukur. Biasanya perubahan perilaku
dapat berlangsung selama satu hari, satu minggu, satu bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Lama perubahan perilaku yang berlangsung pada peserta didik tergantung dari bagaimana proses belajar belangsung. Proses belajar yang tidak bermakna
akan menghasilkan perubahan perilaku yang relatif singkat. Proses belajar yang bermakna akan sebaliknya, perubahan berlangsung lama namun proses belajar
memerlukan inovasi dari proses belajar yang biasanya. Proses belajar yang berbeda dari yang biasa ini mengakibatkan memori peserta didik merekam belajar
tersebut sebagai suatu perubahan perilaku bermakna. Alasan di atas menegaskan bahwa untuk menghasilkan pembelajaran yang bermakna jangka panjang perlu
adanya penerapan variasi dalam pembelajaran atau dengan menerapkan suatu strategi pembelajaran tertentu.
2.2.2 Hakikat Pembelajaran