Aktivitas Belajar Peserta Didik

76 Hal ini membuktikan bahwa performansi di kelas eksperimen lebih tinggi daripada di kelas kontrol yang berarti aktivitas belajar di kelas yang menggunakan metode bermain peran role playing lebih tinggi daripada kelas yang menggunakan metode pemberian tugas.

4.2.8 Aktivitas Belajar Peserta Didik

Penilaian aktivitas peserta didik dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen penilaian dilakukan pada pembelajaran yang menerapkan metode bermain peran role playing, sedangkan pada kelas kontrol penilaian dilakukan pada pembelajaran yang menerapkan metode pemberian tugas. Hasil pengamatan aktivitas peserta didik sebelum dan setelah eksperimen pada kelas kontrol dan kelas eksperimen selengkapnya ada pada lampiran 25 dan lampiran 26. Hasil pengamatan aktivitas peserta didik di kelas kontrol dan eksperimen dijelaskan pada tabel 4.16 dan tabel 4.17. Tabel 4.16 Hasil Penilaian Aktivitas Peserta Didik pada Kelas Kontrol No Aspek yang Diamati Nilai Tiap Aspek Rata-rata P 1 P 2 1. Kesiapan peserta didik mengikuti pembelajaran. 99,11 100 99,56 2. Kesiapan peserta didik mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran. 80,36 85,71 83,04 3. Kesungguhan peserta didik memperhatikan penjelasan guru. 81,25 81,25 81,25 4. Kesadaran peserta didik mencatat penjelasan guru. 76,79 83,04 79,92 5. Keaktifan peserta didik bertanya kepada guru. 31,25 33,04 32,15 6. Keaktifan peserta didik menjawab pertanyaan guru. 48,21 50,00 49,11 7. Ketekunan peserta didik melaksanakan tugas dari guru. 78,57 79,46 79,02 77 8. Kemampuan peserta didik bekerja sama dengan teman. 96,43 100 98,22 9. Ketertiban peserta didik saat pembelajaran. 74,11 75 74,56 10. Kesungguhan peserta didik selama mengikuti latihan pembelajaran. 75,00 75,00 75,00 11. Kesungguhan peserta didik selama penilaian pembelajaran. 61,61 71,43 66,52 12. Kemampuan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran. 55,36 56,25 55,81 13. Kerapian peserta didik merapikan media pembelajaran dan peralatan tulis setelah selesai pembelajaran. 41,07 64,29 52,68 Jumlah 899,12 954,47 926,84 Rata-rata 69,16 73,42 71,29 Tabel 4.17 Hasil Penilaian Aktivitas Peserta Didik pada Kelas Eksperimen No Aspek yang Diamati Nilai Tiap Aspek Rata-rata P 1 P 2 1. Kesiapan peserta didik mengikuti pembelajaran. 100 100 100 2. Kesiapan peserta didik mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran. 86,11 90,74 88,43 3. Kesungguhan peserta didik memperhatikan penjelasan guru. 90,74 97,22 93,98 4. Kesadaran peserta didik mencatat penjelasan guru. 77,78 84,26 81,01 5. Keaktifan peserta didik bertanya kepada guru. 37,96 59,26 48,61 6. Keaktifan peserta didik menjawab pertanyaan guru. 76,85 83,33 80,09 7. Ketekunan peserta didik melaksanakan tugas dari guru. 81,48 85,19 83,33 8. Kemampuan peserta didik bekerja sama dengan teman. 97,22 100 98,61 9. Ketertiban peserta didik saat pembelajaran. 88,89 91,67 90,28 10. Kesungguhan peserta didik selama mengikuti 75,00 75,00 75,00 78 latihan pembelajaran. 11. Kesungguhan peserta didik selama penilaian pembelajaran. 91,67 95,37 93,52 12. Kemampuan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran. 59,26 65,74 62,50 13. Kerapian peserta didik merapikan media pembelajaran dan peralatan tulis setelah selesai pembelajaran. 46,30 64,81 55,56 Jumlah 1009,26 1092,59 1050,93 Rata-rata 77,64 84,05 80,84 Berdasarkan tabel 4.16 dan tabel 4.17 di atas, dapat diketahui nilai rata-rata dari aktivitas belajar yang dilakukan oleh peserta didik dalam pembelajaran baik di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen. Rata-rata aktivitas belajar yang dilakukan oleh peserta didik pada kelas kontrol sebesar 69,16 pada pertemuan pertama dan 77,64 pada pertemuan yang kedua. Rata-rata aktivitas belajar yang dilakukan oleh peserta didik pada kelas eksperimen sebesar 73,42 pada pertemuan pertama dan 84,05 pada pertemuan yang kedua. Berdasarkan hasil aktivitas tersebut, aktivitas kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran di kelas juga dapat digolongkan menjadi empat kategori, yaitu kategori sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah. Jumlah persentase nilai dikategorikan sangat tinggi jika nilai yang diperoleh berkisar diantara 75-100, kategori tinggi berkisar antara 50- 74,99, kategori sedang berkisar antara 25- 49,99, kategori rendah berkisar antara 0-24,99. Kategori hasil aktivitas belajar peserta didik yang diperoleh di kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.18. 79 Tabel 4.18 Rata-rata Aktivitas Belajar di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen No. Kelas Rata-rata Pertemuan 1 Kategori Rata-rata Pertemuan 2 Kategori 1. Kontrol 69,16 Tinggi 73,42 Tinggi 2. Eksperimen 77,64 Sangat Tinggi 84,05 Sangat Tinggi Berdasarkan tabel 4.18 rata-rata aktivitas belajar peserta didik di kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kategori. Kelas kontrol berkategori tinggi karena rata-rata aktivitas belajar pada pertemuan pertama dan kedua di kelas kontrol sebesar 69,16 dan 73,52 termasuk dalam kategori tinggi yang berkisar antara 50-74, sedangkan kelas eksperimen berkategori sangat tinggi karena rata-rata aktivitas belajar pertemuan pertama dan kedua di kelas eksperimen sebesar 80,84 termasuk dalam kategori sangat tinggi berkisar antara 70-100. Persentase nilai rata-rata aktivitas tersebut membuktikan rata-rata aktivitas kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata aktivitas kelas kontrol. 4.2.9 Alat Penilaian Kemampuan Guru APKG Performansi guru dalam mengajar dinilai dengan menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru. APKG 1 yang berkaitan dengan RPP merupakan alat yang digunakan untuk menilai kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. APKG 2 berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk menilai kemampuan atau kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Hasil penilaian kemampuan guru dalam menyusun RPP dan pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol selengkapnya ada pada lampiran 27. Hasil penilaian kemampuan guru dalam menyusun RPP dan pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen selengkapnya ada pada lampiran 28. Hasil penilaian kemampuan guru dalam menyusun RPP di kelas kontrol dan 80 kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.19, sedangkan untuk hasil penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.20. Tabel 4.19 Hasil Penilaian Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen No. Kelas Pertemuan ke- 1 2 Rata-rata Nilai Rata-rata Nilai 1. Kontol 3,50 87,50 3,67 90,41 2. Eksperimen 3,55 88,75 3,63 90,83 Tabel 4.20 Hasil Penilaian Kemampuan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen No. Kelas Pertemuan ke- 1 2 Rata-rata Nilai Rata-rata Nilai 1. Kontol 3,52 88,21 3,59 89,64 2. Eksperimen 3,49 87,82 3,54 88,39 Berdasarkan tabel 4.19 dan tabel 4.20 didapatkan hasil dari penilaian kemampuan guru dalam menyusun RPP dan kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol berkisar di atas 80, sehingga nilai akhir berkategori A. Penilaian kemampuan guru dalam menyusun RPP dan kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen juga berkisar di atas 80, sehingga nilai akhir berkategori A. Kategori A ini menandakan bahwa penilaian kemampuan guru mengenai kemampuan menyusun RPP dan pelaksanaan pembelajaran di kelas sudah tergolong amat baik.

4.2.10 Uji Prasyarat Analisis

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI KAUMAN 2 MALANG

0 4 14

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

Pengaruh Metode Bermain Peran (Role Playing) Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Penggolongan Hewan

1 13 189

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MATERI GEOMETRI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PURBALINGGA KIDUL KABUPATEN PURBALINGGA

1 20 262

PENERAPAN METODE SIMULASI BERMAIN PERAN / ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBICARA Penerapan Metode Simulasi Bermain Peran / Role Playing Untuk Peningkatan Ketrampilan Berbicara Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jagoan Sambi B

0 4 15

PENERAPAN METODE SIMULASI BERMAIN PERAN / ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBICARA Penerapan Metode Simulasi Bermain Peran / Role Playing Untuk Peningkatan Ketrampilan Berbicara Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jagoan Sambi B

0 3 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) SISWA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) SISWA KELAS V SDN BANYURIP 1 KECAMATAN SAMB

0 0 14

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI DRAMA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE Peningkatan Pemahaman Materi Drama Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Bermain Peran (Role Playing) pada Siswa Kelas IV Sd Negeri 2 Lemahjaya

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Pemahaman Materi Drama Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Bermain Peran (Role Playing) pada Siswa Kelas IV Sd Negeri 2 Lemahjaya Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 9

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39