pertanian. Bahkan ketika produksi minyak mentah mengalami penurunan tajam, skenario kebijakan empat menunjukan dampak kenaikan output ekonomi yang
cukup besar. Perubahan dan peningkatan tambahan output ekonomi setiap periode meningkat semakin besar. Pada periode tahun 2012 hingga tahun 2021, dengan
skenario empat output perekonomian sektor pertanian meningkat sebesar Rp 739 miliar. Pada periode tahun 2022 hingga tahun 2035 output sektor pertanian
mampu ditingkatkan menjadi Rp 954 miliar, dan tahun selanjutnya hingga tahun 2035 output sektor pertanian bertambah sebesar Rp 1.05 triliun.
Skenario kebijakan lima cukup efektif menanggulangi terpuruknya perekonomian yang diakibatkan oleh penurunan cadangan minyak mentah.
Dampak dari skenario kebijakan tersebut hampir sama dengan sknario kebijakan kedua. Oleh karena itu kurva dari kedua kebijakan tersebut berhimpitan. Hanya
skenario kebijakan dua masih sedikit lebih baik dibandingkan skenario kebijakan lima pada akhir periode peramalan. Jika dibandingkan dengan kurva baseline
maka secara rata-rata dampak skenario kebijakan kelima menaikan output sektor pertanian sebesar 1.5, atau per tahun berbeda rata-rata sebesar Rp 240 miliar.
Jika kelima skenario kebijakan diperbandingkan maka skenario kebijakan empat adalah skenario kebijakan yang memberikan dampak paling besar
menaikan output sektor pertanian.
6.2.4. Dampak Skenario Kebijakan terhadap Output Perekonomian
Sektor Lain
Perekonomian sektor lainnya nampaknya paling tidak terpengaruh terhadap penurunan produksi minyak mentah. Sepanjang tahun pengamatan, yaitu
sejak tahun 2012 hingga tahun 2035 mengalami peningkatan terus menerus yang
ditunjukan dengan grafik output sektor lainnya yang cenderung meningkat dengan slop yang cukup tajam lihat Gambar 22.
Gambar 22. Dampak Skenario Kebijakan terhadap Output Perekonomian Sektor Lainnya Tahun 2012-2035
Skenario kebijakan satu merupakan salah satu kebijakan yang menurunkan tingkat output sektor lainnya. Dengan skenario kebijakan satu harga minyak
mentah ditetapkan pada harga yang lebih rendah dibandingkan harga minyak mentah yang digunakan dalam mendapatkan baseline. Hal ini dapat terjadi karena
pada harga minyak mentah yang relatif lebih rendah akan berdampak pada penurunan investasi yang pada gilirannya akan berdampak pada penurunan peran
serta sektor lainnya. Sebaliknya dengan skenario kebijakan dua di mana harga minyak mentah ditetapkan dengan harga Platts yang cenderung lebih tinggi akan
berdampak pada peningkatan investasi yang kemudian akan berpengaruh pada
28000 30000
32000 34000
36000 38000
40000 42000
44000 46000
48000
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
M ilia
r R p
YPOTNONAGROSK0 YPOTNONAGROSK1
YPOTNONAGROSK2 YPOTNONAGROSK3
YPOTNONAGROSK4 YPOTNONAGROSK5
Tahun
penambahan kegiatan di sektor lainnya untuk mendukung sektor migas. Jika skenario satu akan berdampak pada penurunan output sebesar Rp 704 miliar, yaitu
dari Rp3.7 triliun menjadi Rp3.0 triliun, maka dengan skenario kebijakan dua output perekonomian sektor lainnya akan meningkat dengan jumlah yang sama
lihat Tabel 22. Skenario kebijakan tiga merupakan skenario kebijakan yang dampaknya
berpola, pada awal periode meningkatkan output sektor lainnya cukup efektif, namun semakin mendekati tahun-tahun akhir pengamatan memberikan dampak
yang relatif lebih kecil. Jika pada awal periode peramalan tahun 2012 hingga tahun 2021 memberikan tambahan rata-rata per tahun sebesar Rp 964 miliar,
maka pada periode tahun 2022 hingga tahun 2035 turun menjadi hanya Rp 551 miliar, dan turun lagi menjadi Rp 405 miliar untuk periode tahun 2032 hingga
tahun 2035. Tabel 34.
Dampak Skenario Kebijakan terhadap Output Perekonomian Sektor Lainnya tahun 2012-2035