Studi Model Ekonomi STUDI LITERATUR 2.1.

menghilangkan unsur regulasi pemerintah. Pasar akan melakukan penyesuaian melalui tarik menarik antara penawaran dan permintaan yang pada suatu saat akan mencapai titik temu mencapai full employment. Pada saat ini pemodelan ekonomi sangat beragam, baik dari sisi pendekatan maupun metodologi yang digunakan, serta alat-alat pemodelan yang digunakan untuk melakukan estimasi. Misalnya model ekonomi untuk Republik Slovakia yang merupakan model kwartalan dengan ramalan hingga tahun 2015. Struktur yang digunakan adalah error correction model ECM, yaitu pendekatan yang paling banyak digunakan untuk membangun model ekonomi saat ini. Metode yang digunakan adalah vector autoregression, yang dikombinasikan dengan computable general equilibrium models Scott, 2003. Struktur modelnya didasarkan pada income-expenditures Accounting frame work , dengan mengasumsikan bahwa perekonomian dipengaruhi oleh pertumbuhan populasi dan tingkat produktifitas. Diasumsikan pula, investasi memberikan dorongan terhadap pertumbuhan output. Republik Slovakia dianggap sebagai Negara kecil, sehingga peningkatan output dipengaruhi oleh efek positif dari foreign direct investment FDI inflow dan investasi pemerintah. Model mengasumsikan perusahaan swasta menerima harga output dan kapital yang dibentuk melalui mekanisme pasar. Namun tenaga kerja diasumsikan berada di pasar persaingan tidak sempurna. Pekerja dan pencari kerja dianggap dapat menawarkan tingkat gaji yang diinginkan, namun perusahaan yang menentukan. Besarnya investasi dalam jangka panjang ditentukan oleh laba maksimum profit maximization condition yang sudah diperhitungkan dengan pajak yang dikenakan oleh pemerintah. Pemerintah dianggap tidak mampu mempengaruhi ekspor dan impor. Sehingga perubahan jumlah ekspor dan impor barang dan jasa lebih dipengaruhi oleh permintaan dan kompetisi antar perusahaan. Tingkat pertumbuhan ekonomi Slovakia sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan populasi, investasi langsung dari luar negeri dan investasi Pemerintah dan investasi yang memberikan endogenous growth effects. Mirip dengan model di atas adalah model ekonometrika Model Econometrica of Mezzogiono MOMEZ yang disusun oleh Pellegri, Rossi dan Tarola 2002. MOMEZ adalah Model ekonomi regional yang namanya dikaitkan dengan daerah dimana studi kasus tersebut dilakukan yaitu wilayah Mezzogiorno, yang meliputi kota Balicta, Campania, Calabria, Apulia, and Sicily, yang terhampar di wilayah Italia Selatan ditambah Molise and Abruzzo, yang secara geografis berada di Itali tengah-selatan. Struktur MOMEZ dibangun dengan kerangka dasar income-expenditure dan secara eksplisit juga memberikan perhatian pada supply-side. Dalam jangka panjang output dikembangkan berdasarkan keseimbangan satu sektor Cobb- Douglas. MOMEZ dibangun untuk mengevaluasi dualistik ekonomi yaitu pertumbuhan ekonomi pada satu sisi, dan disaat yang sama model diharapkan mampu menangkap externalitas sebagai akibat dari suatu kebijakan. Mengacu pada tujuan yang ingin dicapai, MOMEZ dibuat dalam tiga bagian yaitu sub model mekanisme pertumbuhan, sub model pertumbuhan khusus untuk dualistik ekonomi dan sub model untuk dampak kebijakan. MOMEZ disajikan dalam bentuk diagram nampak pada Gambar 4. Hal-hal pokok yang terkandung dalam model tersebut adalah: 1. Model dimaksudkan untuk menangkap mekanisme pertumbuhan utama main growth mechanisms pembangunan area dualistik ekonomi dan memperhatikan kanal-kanal transmisi dari kebijakan publik. 2. Model fokus pada sisi penawaran supply side. Ketidakseimbangan antara permintaan dan sumber daya yang dimiliki dipenuhi melalui mekanisme impor 3. dan ekspor dari wilayah pusat-utara Italia Centre-North dan tidak melalui keseimbangan harga. 4. Model dibagi dalam 4 sektor yaitu pertanian, industri, jasa dan administrasi publik. 5. Terdiri dari 38 persamaan fungsi dan 60 persamaan identitas. Terdapat 50 variabel endogen dan 40 variabel exogen dengan data runtut waktu tahun 1980-2005. Pengujian terhadap model dilakukan dengan melihat dampak dari beberapa shocks variabel eksogen dan melakukan perbandingan hasilnya dengan Baseline baseline. Prosedur ini memberikan kalkulasi empiris dari faktor pengganda multiplier dan memperlihatkan property model dalam jangka panjang. Test yang dilakukan juga mendasarkan pada pemenuhan hasil kalkukasi dibandingkan dengan konsistensi terhadap teori. Kristijo, et. al. 2005 mengembangkan model sistem dinamik energi nasional yang didalamnya termasuk peran sektor hulu migas yang tercakup dalam salah satu modul. Model tersebut diberi nama Indonesian Energy Outlook Using System Dynamic INOSYD yang merupakan pembaharuan dari model yang lama. Perbaikan dilakukan pada modul energi yang disebut juga modul jaringan sistem Sumber: Gambar : UVAL Open D r 4. Regional E Days University o Economic Model of Bologna, 200 lling – MOMEZ 06 Z energi atau reference energi system RES. Model terdiri dari tiga modul utama yaitu modul permintaan energi dan penyediaan energi, modul ekonomi makro dan modul lingkungan. Sub model penyediaan energi dibuat sebagai suatu alur proses terbentuknya energi yang diawali dari pemodelan cadangan energi primer, pengilangan atau konversi dan distribusi. Sedangkan sisi permintaan energi merupakan model kebutuhan energi nasional yang dirinci ke dalam sektor dan jenis. Sub modul penyediaan energi dirinci lebih lanjut menjadi modul penyediaan minyak, modul penyediaan gas, modul penyediaan batu bara dan modul penyediaan energi terbarukan. Masing-masing sub modul dirangkai mulai dari hulu hingga hilir. Sebagai contoh modul penyediaan minyak, pembahasannya diawali dari perhitungan cadangan minyak hingga distribusi produk hasil olahan minyak mentah. Sub modul penyediaan minyak mentah, memasukkan dimensi biaya dan investasi yang dibutuhkan serta biaya-biaya operasional untuk penemuan cadangan, dengan asumsi seluruh pengeluaran diakui sebagai investasi. Sementara itu cadangan yang ditemukan dipisahkan menjadi cadangan yang terbukti dan cadangan potensial. Cadangan terbukti adalah cadangan minyak yang memungkinkan untuk diproduksi secara komersial, sedangkan cadangan potensial adalah cadangan yang dalam kurun waktu tertentu belum dapat diproduksikan karena secara komersial tidak menguntungkan karena biayanya terlalu besar, atau tehnologi yang ada pada saat ini belum mampu mengangkat cadangan minyak atau gas yang ditemukan tersebut. Sub model makro ekonomi yang dibangun menggunakan metode Social Accounting Matrix SAM dan sub model lingkungan dianggap sebagai unsur koefisien emisi dan tehnologi. INOSYD dimaksudkan untuk mengukur Gross Dometic Product GDP sebagai indikator utamanya, dan bertujuan untuk mensimulasikan bauran energi yang memberikan nilai optimum bagi Indonesia dari sisi makro ekonomi, lingkungan dan pemanfaat energi itu sendiri.

2.6. Pengelolaan Sumber Daya Alam Migas

Gibb, et. al. 1989 membagi kepemilikan atas sumber daya alam menjadi empat, yakni: 1 State property, 2 Private Property ,3 Common Property dan 4 Open Access atau no property right. Penguasaan dan pengelolaan sumber daya alam migas di Indonesia berdasarkan pada asas state property. Asas state property terkandung dalam UUD’45 pasal 33 ayat 2 dan 3. Disebutkan pada ayat 2 bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Sedangkan ayat 3 berbunyi, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Penegasan lebih lanjut dinyatakan dalam undang-undang migas No 22 Tahun 2001. Migas dianggap sebagai cabang produksi yang penting yang menguasai hajat hidup orang banyak oleh karena itu dikuasai dan diusahakan oleh Negara. Berdasarkan UU Nomor 22 tahun 2001, kegiatan usaha migas dibagi menjadi dua bagian, yaitu kegiatan usaha hulu migas dan kegiatan usaha hilir migas. Kegiatan usaha hulu migas mencakup dua kegiatan utama, yaitu kegiatan ekplorasi dan ekploitasi. Kemudian kegiatan ekplorasi atau kegiatan mencari cadangan melingkupi kegiatan studi geologi, geofisika, dan pengeboran sumur eksplorasi. Semua kegiatan eksplorasi tersebut diarahkan untuk menemukan cadangan migas. Apabila cadangan minyak ditemukan maka selanjutnya akan diteruskan dengan mengeksploitasikan cadangan. Beberapa kegiatan eksploitasi misalnya pengeboran sumur produksi, pengembangan sumur, perbaikan sumur, pipanisasi dan transportasi, serta menyiapkan fasilitas produksi dan kegiatan pendukung lainnya. Sementara itu kegiatan usaha hilir migas adalah kegiatan lanjutan dari kegiatan hulu. Minyak mentah yang sudah bersih tersebut menjadi bahan utama bagi kegiatan usaha hilir. Oleh karena itu kegiatan usaha hilir diawali dengan membeli minyak mentah atau gas bumi dari kegiatan usaha hulu kemudian mengolahnya dengan melakukan penyulingan minyak mentah dan mengemas ulang gas bumi agar dapat dujual secara retail. Minyak mentah diolah melalui proses refinery menjadi berbagai produk seperti bahan bakar dan petrochemical. Hasil olahan berikutnya disimpan, diperdagangkan dan disalurkan ke pengguna akhir baik masyarakat atau industri. Gas bumi dikompres dan dimasukan ke dalam tabung untuk dijual kepada masyarakat baik dalam bentuk LPG ataupun juga untuk BBG. Jadi pada prinsipnya kegiatan utama usaha hilir migas adalah mengolah migas dan mendistribusikan produk hasil olahan tersebut kepada masyarakat agar dapat dikonsumsi. dalam UU 22 tahun 2001 kegiatan usaha hilir migas dirinci dalam empat kegiatan yaitu pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, dan niaga. Minyak memiliki karakteristik yang berbeda dengan gas. Produk minyak mentah, yaitu BBM dan petrochemical relatif lebih bervariasi namun mudah untuk dikemas dan dibawa kemana-mana. Sedangkan produk gas relatif tidak bervariasi dan produk gas kemasannya harus khusus dan diberlakukan secara khusus pula