dalam petak ukur. Kemudian dimasukkan semua serasah halus yang terdapat pada petak ukur ke dalam ayakan berukuran 2 mm, lalu diayak. Kemudian serasah dan
akar yang tertinggal di atas ayakan ditimbang berat basahnya. Kemudian diambil 100 g sub contoh serasah halus, dikeringkan dalam oven 80
o
C selama 48 jam. Serasah halus yang lolos ayakan dikelompokkan sebagai contoh tanah, diambil 50 g
untuk analisa kadar karbonnnya. 3.3.2.4. Nekromassa
Pengukuran nekromassa bagian tanaman mati pada permukaan tanah dilakukan pada jalur 3 tiap PCP. Cara pengukuran nekromassa adalah dengan cara
mengukur diameter dan panjang tinggi semua pohon mati yang berdiri maupun yang roboh, tunggul tanaman mati, cabang dan ranting. Kemudian diambil contoh
uji kayu ukuran 10 cm x 10 cm x 10 cm ditimbang berat basahnya, dimasukkan dalam oven suhu 80
o
C selama 48 jam.
3.3.2.5. Pembuatan Persamaan Alometrik Biomassa dan Massa Karbon
Pada penelitian ini disusun persamaan alometrik biomassa dan massa karbon untuk jenis pohon yang dominan dalam tegakan sesuai dengan analisis vegetasi,
dengan cara menebang pohon contoh terpilih. Penentuan jumlah pohon contoh yang ditebang dilakukan dengan metode acak berlapis berdasarkan kelas diameter
pohon sebagai lapisan stratum sesuai dengan hasil analisis vegetasi, yakni terdiri klas diameter 5-20 cm, 20-30 cm, 30-40 cm, 40-50, 50-60 cm dan 60 cm. Pada
masing-masing klas diameter diambil pohon contoh yang berat jenis antar 0,5 dan
≥0,5. Pohon contoh yang terpilih tersebut kemudian ditebang, kemudian dipisahkan
berdasarkan bagian-bagian pohon, yaitu batang, cabang, ranting, daun, bunga, buah dan akar. Batang pohon dan cabang dibagi menjadi beberapa segmen. Semua bagian
pohon contoh tersebut kemudian ditimbang, sehingga diketahui berat basah setiap bagiannya. Berat basah pohon adalah hasil penjumlahan semua berat basah dari
bagian pohon. Setelah penimbangan, setiap bagian pohon diambil contoh ujinya dan selanjutnya dianalisis di laboratorium.
Tahapan kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Memilih pohon contoh. Pohon yang mewakili harus tumbuh sehat dan
mencakup berbagai ukuran pohon pada berbagi klas diameter 5-20 cm, 20- 30 cm, 30-40 cm, 40-50 cm, 50-60 dan 60 cm dan masing-masing pada
berat jenis 0,5 dan ≥ 0,5.
2. Mengukur dimensi pohon, mencakup diameter batang, tinggi total, tinggi
bebas percabangan, dan rata-rata diameter tajuk. 3.
Menebang pohon dan memisahkan ke dalam bagian-bagian pohon. Pohon ditebang sedekat mungkin dengan permukaan tanah. Pohon dipisahkan ke
dalam kelompok batang termasuk tunggak, cabang, ranting dan daun. 4.
Mengukur dan menimbang bagian-bagian pohon. Batang dibagi kedalam sortimen pendek 2 m dan diukur diameter ujungnya. Seluruh batang, cabang,
ranting dan daun ditimbang untuk memperoleh bobot basah. 5.
Pengambilan contoh uji seluruh pohon contoh. Contoh uji terdiri atas contoh uji bagian batang pangkal, tengah, dan ujung batang, cabang, ranting, daun
dan akar. Contoh uji dikemas dalam plastik rapat untuk mencegah berkurangnya kadar air pada contoh uji tersebut.
6. Analisis contoh uji dilaboratorium untuk mendapatkan nilai berat jenis,
kadar zat terbang, kadar abu dan kadar karbon dalam biomassa pohon. 7.
Menghitung berat biomassa dan berat massa karbon pada setiap bagian- bagian pohonnya
8. Analisis hubungan antara biomassa dan massa karbon seluruh pohon contoh
dengan dimensi pohon contoh. Analisis hubungan dilakukan dengan pendekatan analisis regresi.
9. Penggunaan model alometrik terbaik untuk penaksiran biomassa dan massa
karbon tegakan. 3.3.2.6 Prosedur Penelitian di Laboratorium
3.3.2.6.1 Berat jenis kayu Contoh uji berat jenis kayu berukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm. Pengukuran berat
jenis kayu dilakukan dengan tahapan kerja sebagai berikut : 1. Menimbang contoh uji dalam keadaan basah untuk mendapatkan berat awal.
2. Mengukur volume contoh uji : Contoh uji dicelupkan dalam parafin, lalu dimasukkan kedalam tabung Erlenmayer yang berisi air sampai contoh uji