Perumusan Masalah PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.2 Perumusan Masalah

Laju deforestasi dan degradasi hutan alam tropika di Indonesia saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Hutan berperan penting dalam siklus karbon global. Hutan dapat menyimpan karbon dalam jumlah yang besar di dalam vegetasi dan tanah, dengan menyerap CO 2 dari atmosfer melalui proses fotosintesis. Namun hutan dapat menjadi sumber emisi CO 2 di atmosfer saat hutan mengalami gangguan misalnya melalui pemanenan kayu, pembukaan dan pembakaran lahan untuk mengkonversi hutan, kebakaran hutan dan sebagainya. Terjadinya deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia antara lain disebabkan oleh : a. Illegal logging dan illegal trading yang antara lain didorong oleh adanya permintaan yang tinggi terhadap kayu dan hasil hutan lainya di pasar lokal, nasional dan global, b. Adanya konversi kawasan hutan secara permanen untuk pertanian, perkebunan dan pemukiman, dan c. Pemanenan hasil hutan legal logging yang tidak memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan hutan lestari . Pengelolaan hutan secara lebih baik melalui penerapan pengelolaan hutan lestari sejalan dengan upaya mitigasi perubahan iklim, meliputi : a. Perbaikan kebijakan pengelolaan hutan dan pemanenan serta teknologi untuk meningkatkan kapasitas hutan yang ada untuk penyerapan dan penyimpanan karbon, b. Investasi yang dapat meminimalkan deforestasi, menjaga atau meningkatkan pertumbuhan tegakan, meminimalkan gangguan terhadap tanah dan tegakan sisa dalam pemanenan hasil hutan, dan menjamin regenerasi yang cepat dan memuaskan, dan c. Mengadopsi program-program perlindungan hutan yang dapat diterima secara sosial. Peran serta manusia dalam pengelolaan hutan secara potensial mempengaruhi perubahan potensi massa karbon dan aliran karbon di dalam hutan, yang pada akhirnya mempengaruhi siklus karbon dan perubahan iklim global. Kegiatan pemanenan kayu dan tindakan-tindakan silvikultur di hutan alam yang sampai saat ini dilakukan oleh pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu IUPHHK mengakibatkan terjadinya kerusakan tegakan tinggal, keterbukaan tanah, pemadatan tanah, perubahan komposisi dan struktur vegetasi hutan. Perubahan-perubahan tersebut berakibat terhadap kemampuan vegetasi hutan untuk menyerap CO 2 menjadi lebih rendah dan meningkatnya emisi CO 2 dari hutan yang terganggu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemanenan kayu konvensional yang selama ini dilakukan conventional loggingCL memberikan dampak negatif yang sangat besar terhadap lingkungan. Teknik RIL merupakan usaha untuk meminimalkan kerusakan, sehingga pengelolaan hutan yang berkelanjutan dapat tercapai. Atas dasar uraian permasalahan yang dikemukakan di atas maka timbul beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam penelitian ini : 1. Seberapa besar perbedaan cadangan massa karbon vegetasi hutan alam tropika setelah pemanenan kayu dengan teknik RIL dibandingkan dengan teknik CL di hutan alam tropika? 2. Seberapa besar efektivitas penerapan pemanenan kayu dengan teknik RIL dalam meningkatkan cadangan massa karbon, ditinjau dari aspek lingkungan, aspek cadangan massa karbon dan aspek finansial. Dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, perlu dilakukan penelitian dengan bagan alir penelitian seperti disajikan dalam Gambar 1. Hutan Alam Tropika Pemanenan Kayu Teknik CL Teknik RIL Dampak Pemanenan Kayu Kerusakan Tegakan Tinggal Tanah BiayaKeuntungan Besarnya Limbah PK Perubahan Struktur Komposisi Tegakan Biaya Perbaikan Kerusakan Biaya Manajemen Perencanan Biaya Operasional Perubahan Cadangan BiomassaKarbon Analisis Finansial Pengurangan Kehilangan Biomassa Karbon Penjualan Kayu Efektivitas Pemanenan Kayu RIL Gambar 1. Alur pikir penelitian. 5

1.3 Tujuan Penelitian