Kadar Zat Terbang Biomassa dan Massa Karbon di Atas Permukaan Tanah 1 Biomassa dan Kadar Karbon Biomassa

sel batang dan juga bagian batang ini merupakan tempat terakumulasinya cadangan makanan yang paling banyak sehingga kadar karbonnya tinggi dari bagian lain. Kemudian disusul oleh bagian cabang sebesar 39,51 , dengan kisaran kadar karbon rata-rata 32,64 – 43,85 , akar sebesar 36,66 , dengan kisaran kadar karbon rata-rata 28,85 – 40,09 dan daun sebesar 19,61 , dengan kisaran kadar karbon rata-rata 15,31 – 22,58 . Tabel 40. Rata-rata kadar karbon setiap bagian pohon contoh berdasarkan kelas diameter. No. Kelas Diameter cm Kadar Karbon Batang Cabang Daun Buah Akar 1. 5 – 10 47,23 42,21 19,01 - 33,22 2. 10 – 20 43,13 40,28 20,40 4,77 34,08 3. 20 – 30 43,73 36,22 19,00 - 28,85 4. 30 – 40 40,97 41,23 22,58 - 36,65 5. 40 – 50 40,29 32,82 22,35 - 35,37 6. 50 - 60 53,12 43,85 16,19 - 40,09 7. ≥ 60 51,77 32,64 15,31 11,72 36,50 Rataan 45,75 38,46 19,26 8,25 34,97 Rata-rata kadar karbon terkecil yakni pada daun sebesar 19,61 , dengan kisaran kadar karbon rata-rata 15,31 – 22,58 dikarenakan daun memiliki kadar zat terbang dan kadar abu yang tinggi. Selain itu daun hanya mengandung sedikit bahan penyusun kayu sehingga kadar karbon tersimpan sedikit. Besarnya kadar karbon tergantung pada kadar abu dan zat terbang dimana semakin tinggi kadar zat terbang dan kadar abu maka kadar karbon juga semakin rendah. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Kusuma 2009 yang menyatakan bahwa rata-rata kadar karbon tertinggi terdapat pada pangkal batang sebesar 61,62 . Demikian pula halnya dengan penelitian Febrina 2012 yang menyatakan bahwa kadar karbon terbesar terdapat pada bagian batang sebesar 63,49 . 5.2.2 Pendugaan Biomassa di Atas Permukaan Tanah 5.2.2.1 Persaamaan Alometerik Biomassa Pohon Biomassa adalah berat bahan organik suatu organisme per satuan unit area pada suatu saat. Pohon merupakan komponen biomassa terbesar di atas permukaan tanah. Biomassa setiap bagian pohon contoh dapat dilihat pada Lampiran 2. Biomassa pohon seluruh tegakan diduga menggunakan persamaan alometrik. Persamaan disusun berdasarkan pohon contoh yang ditebang yaitu batang, cabang, daun, dan akar serta total bagian pohon yang didasarkan pada hubungan antara biomassa tiap bagian pohon dengan parameter diameter, tinggi dan berat jenis pohon. Pohon contoh yang telah ditebang secara destruktif menjadi bahan dasar pembuatan persamaan alometrik. Tabel 41 menunjukkan bahwa persamaan pendugaan biomassa yang dibentuk adalah persamaan pendugaan biomassa batang, cabang, daun, total permukaan tanah dan akar. Berdasarkan besarnya standar deviasi model yang terkecil dan nilai koefisien determinasi yang terbesar, maka model terbaik adalah model dengan satu peubah penjelas diameter D dengan peubah respon pohon. Alasan lain dalam pemilihan model tersebut adalah segi ketelitian dan kepraktisan dalam pendugaan biomassa tegakan maka dalam pendugaan biomassa pada berbagai kondisi hutan adalah dengan persamaan W = 0,041586 D 2.70 . Tabel 41. Persamaan alometrik penduga biomassa pohon. Model Persamaan S R-sqadj P-value Batang W = 0,018873 D 2.86 0,36380 97,70 0,000 Cabang W = 0,014996 D 2.39 0,61902 91,00 0,000 Daun W = 0,027052 D 1.93 0,62760 86,40 0,000 Pohon W = 0,041586 D 2.70 0,34124 97,70 0,000 Akar W = 0,018499 D 2.57 0,37373 97,00 0,000 Keterangan : S = standar deviasi atau simpangan baku yang menunjukkan besarnya simpangan maksimum antara dugaan model terhadap data asli, nilai S semakin kecil semakin baik karena S yang kecil menunjukkan bahwa model tersebut semakin mendekati data sebenarnya; R-sq adj atau koefisien diterminasi menunjukkan besarnya keragaman W yang bisa dijelaskan oleh peubah D, jadi nilai R-sq adj = 97,70 artinya 97,70 keragaman W mampu dijelaskan oleh peubah D; P-value merupakan peluang kesalahan D, kalau P- value = 0,000 artinya H0 ditolak pada taraf nyata 5 karena P- value α