Efektivitas Pemanenan Kayu dengan Teknik RIL dalam Meningkatkan Cadangan Massa Karbon

pemanenan kayu konvensional dan RIL belum menunjukkan perbedaan yang nyata pada tingkat kepercayaan 95 . Demikian pula halnya dengan rata-rata berat isi tanah pada petak pemanenan kayu RIL lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata berat isi tanah pada petak pemanenan kayu konvensional. Berdasarkan uji beda nyata pemadatan tanah pada petak pemanenan kayu konvensional dan RIL menunjukkan bahwa berat isi tanah pada kedalaman 5 cm dan 15 cm belum menunjukkan perbedaan yang nyata sedangkan pada kedalaman 30 cm pada petak pemanenan kayu konvensional dan RIL menunjukkan perbedaan yang sangat nyata pada tingkat kepercayaan 95 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata volume kayu limbah yang berada di petak pemanenan kayu konvensional lebih besar bila dibandingkan dengan di petak pemanenan kayu RIL. Berdasarkan uji beda nyata volume kayu limbah yang berada pada petak pemanenan kayu konvensional dan RIL menunjukkan perbedaan yang sangat nyata pada tingkat kepercayaan 95 . Cadangan massa karbon rata-rata tahunan pada siklus tebang 30 tahun pada pemanenan kayu RIL sebesar 118,20 ton Cha. Adapun cadangan massa karbon rata-rata tahunan pada siklus tebang 30 tahun pada teknik pemanenan kayu konvensional sebesar 75,64 ton Cha. Jadi terdapat peningkatan cadangan massa karbon di areal pemanenan kayu RIL dibandingkan dengan cadangan karbon di areal pemanenan kayu konvensional sebesar 42,56 ton Cha. Hasil tersebut menunjukkan penerapan teknik RIL dapat meningkatkan cadangan massa karbon di hutan alam tropika yang dikelola dengan sistem silvikultur TPTI sebesar 56,27 dari cadangan massa karbon yang terdapat di areal hutan alam tropika yang dikelola dengan sistem silvikultur TPTI dengan pemanenan kayu konvensional. Berdasarkan analisis finansial pemanenan kayu teknik RIL menguntungkan dan layak diusahakan pada tingkat suku bunga 16 .

VI. KESIMPULAN

1. Pemanenan kayu dengan teknik konvensional menyebabkan penurunan cadangan massa karbon hutan sebesar 70,87 , yakni dari massa karbon hutan 147,81 ton Cha sebelum pemanenan menjadi 43,06 ton Cha pada tahun ke-0 setelah pemanenan. Massa karbon setelah satu siklus tebang 30 tahun baru mencapai 108,22 ton Cha. Hasil ini menunjukkan bahwa pengelolaan hutan alam dengan pemanenan kayu teknik konvensional tidak mencapai kelestarian hasil. 2. Pemanenan kayu dengan teknik RIL menyebabkan penurunan massa karbon hutan sebesar 54,79 , yakni dari massa karbon hutan 135,87 ton Cha sebelum pemanenan menjadi 61,42 ton Cha pada tahun ke-0 setelah pemanenan. Setelah mencapai satu siklus tebang 30 tahun massa karbon hutan menjadi 174,99 ton Cha. Hasil ini menunjukkan bahwa pengelolaan hutan alam dengan pemanenan teknik RIL dapat mencapai kelestarian hasil progresif. 3. Penerapan teknik RIL dapat meningkatkan cadangan massa karbon hutan rata-rata tahunan sebesar 42,56 ton Cha. Hasil tersebut menunjukkan penerapan teknik RIL dapat meningkatkan cadangan massa karbon di hutan alam tropika yang dikelola dengan sistem silvikultur TPTI sebesar 56,27 dari cadangan massa karbon yang terdapat di areal hutan alam tropika yang dikelola dengan sistem silvikultur TPTI dengan pemanenan kayu konvensional. 4. Berdasarkan analisis finansial pemanenan kayu teknik RIL menguntungkan dan layak diusahakan pada tingkat suku bunga 16 . 5. Penerapan teknik RIL terhadap perkembangan massa karbon tegakan setelah pemanenan adalah sangat efektif ditinjau dari aspek lingkungan, aspek cadangan massa karbon dan aspek finansial. DAFTAR PUSTAKA Agus F, Suyanto, Wahyunto, van Noordwijk M. 2007. Reducing emissions from peatland deforestation and degradation: carbon emissions and opportunity cost. International symposium and workshop on tropical peatland. Carbon- climate-human interaction-carbon pool, fire mitigation, restoration and wise use. Yogyakarta, 27-31 August 2007. Alvarez E, Duque A, Saldarriaga J, Cabrera K, de las Salas G, del Valle I, Lema A, Moreno F, Orrego S, Rodríguez L. 2012. Tree above-ground biomass allometries for carbon stocks estimation in the natural forests of Colombia. Forest Ecology and Management 267 : 297 –308. Ampoorter A, Goris R, Cornelis WM, Verheyen K. 2007. Impact of mechanized logging on compaction status of sandy fores soils. Forest Ecology and Management 241:162-174. Angelsen A, Brockhaus M, Kanninen M, Sills E, Sunderlin WD, Wertz- Kanounnikof S Ed.. 2011. Mewujudkan REDD+ : Strategi Nasional dan Berbagai Pilihan Kebijakan. Bogor : Center for International Forestry Research. Barreto P, Amaral P, Vidal E, Uhl C. 1998. Costs and benefits of forest management for timber production in eastern Amazonia. Forest Ecology and Management 108 : 9-26. Basuki TM, van Laake PE, Skidmore AK, Hussin YA. 2009. Allometric equations for estimating the above-ground biomass in tropical lowland Dipterocarp forests. Forest Ecology and Management 257 : 1684 –1694. Blanc L, Echard M, Herault B, Bonal D, Marcon E, Chave J, Baraloto C. 2009. Dynamics of above-ground carbon stocks in a selectively logged tropical forest. Ecol. Appl. 19:1397 –1404. Boltz F, Holmes TP, Carter DR. 2003. Economic and environmental impacts of conventional and reduced-impact logging in tropical south America: a comparative review. Forest Policy and Economics 5: 69 –81 Brown S, Hal CAS, Kanbe W, Raich J, Trexler MC, Woomer P. 1993. Tropical forest : their past, present and potensial future role in the terrestrial carbon budget J. Water, Air and Soil Pol. 70:71-94. Brown S. 1997. Estimating biomass and biomass change of tropical forest : a primer. Rome: FAO Forestry Paper. 134 p. Brown S, Schroeder PE, Kern JS. 1999. Spatial distribution of biomass in forests of eastern USA. Forest Ecology and Management 123:81-90. Brown S, Burnham M, Delaney M, Powell M, Vaca R, Moreno A. 2000. Issues and challenges for forest-based carbon-offset projects: a case study of the Noel Kempff climate action project in Bolivia. Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change 5:99-121. Brown S. 2002. Measuring carbon in forest: current status and future challenges. Environmental Pollution 116:363-372. Butler, R.A. 2007. Reduced Impact Logging : sustainable logging and improved forest management. Tropical Forest. Mongabay.Com. [25 April 2008]. Chapman SB. 1976. Methods in Plant Ecology. Ed ke-2. Oxford. Blackwel Scientific Publisher. De Blas DE, Perez MR. 2008. Prospects for reduced impact logging in Central African logging concessions. Forest Ecology and Management 256 1509 – 1516. De Garmo EP, Sullivan WG, Bontadelli JA, Wicks EM. 1999. Ekonomi Teknik. Ed ke-10. Setiono J, Sutanto H, penerjemah, Muslim E, Iskandarsyah H, editor. Jakarta : PT Prenhallindo. Terjemahan dari : Engineering Economy. De Graaft NR, Filius AM, Santos HRH. 2003. Financial analysis of sustained forest management for timber proefectivesfor application of the CELOS management system in Brazilian Amazonia. Forest Ecology and Management 177:287-299. Departemen Kehutanan. 1993. Pedoman dan Petunjuk Teknis Tebang Pilih Tanam Indonesia TPTI pada Hutan Alam Daratan. Jakarta : Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Departemen Kehutanan. 1999. Panduan Kehutanan Indonesia. Jakarta: Departemen Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia. Direktorat Jenderal Pengusahaan Hutan. 1993. Pedoman dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia TPTI. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengusahaan Hutan. Departemen Kehutanan. Draper N, Smith H. 1991. Applied Regression Analysis. Ed ke-2. New York: John Wiley and Sons. Durst PB, Enters T. 2001. Illegal logging and the adoption of Reduced Impact Logging. Dipresentasikan pada Konferensi Penguatan Hukum Kehutanan dan Pemerintahan Regional Asia Pasifik, Denpasar, 11-13 September 2001. Denpasar: Departemen Kehutanan RI. Dykstra DP, Heinrich R. 1996. FAO Model Code of Forest Harvesting Practice. Rome: Food and Agriculture Organization of the United Nation. Elias. 1987. Analisa Biaya Eksploitasi Hutan. Bogor : Fakultas Kehutanan IPB. Elias. 1998. Reduced Impact Wood Harvesting in Tropical Natural Forest in Indonesia : Forest-Case Study 11. Rome: Food and Agriculture Organization of the United Nation. Elias. 1999. Reduced impact timber harvesting in the Indonesian selective cutting and planting system. Bogor: IPB Press. Elias, Applegate G, Kartawinata K, Machfuds, Klassen A. 2001. Pedoman Reduced Impact Logging Indonesia. Bogor: CIFOR.