Volume batang kayu Produktivitas Biaya

3.4.3.3 Biaya

Biaya penebangan dan penyaradan dihitung dengan rumus sebagai berikut Elias 1987: A. Biaya Tetap a.1. Biaya penyusutan D = T x N R M Dimana : D = Biaya penyusutan Rpjam M = Biaya pembelian alat Rpunit R = Nilai alat setelah habis masa pakai harga rongsokan 10 N = Masa pakai alat tahun T = Jumlah jam kerja per tahun jamtahun a.2. Bunga modal Bunga modal dihitung dengan menggunakan rumus : Dimana : B = Bunga modal Rpjam M = Biaya pembelian alat Rpunit R = Nilai alat setelah habis masa pakai harga rongsokan 10 N = Masa pakai alat tahun T = Jumlah jam kerja per tahun jamtahun 0,0p = Suku bunga bank B. Biaya Variabel b.1. Biaya perawatan Biaya perawatan dihitung dengan rumus: Dimana : S = Biaya perawatan Rpjam b.2. Biaya bahan bakar Biaya bahan bakar dihitung dengan rumus : F = k x p Dimana : F = Biaya bahan bakar Rpjam k = Penggunaan bahan bakar literjam p = Harga bahan bakar liter Rpliter b.3 Biaya Oli Biaya bahan bakar dihitung dengan rumus: C. Biaya Operator c.1. Biaya operator Biaya operator dihitung dengan menggunakan rumus : T = tb rb Dimana : T = Biaya operator Rpjam rb = Gaji operator Rpbulan tb = Jumlah jam kerjabulan c.2. Biaya pembantu operator Biaya pembantu operator dihitung dengan menggunakan rumus: U = n x t r Dimana : U = Biaya pembantu operator Rpjam r = Upah pembantu operator hari Rphari t = Jumlah jam kerja per hari jamhari n = Jumlah pembantu operator D. Biaya Total Jumlah biaya penebangan dan penyaradan dihitung dengan rumus : Bp = P O F S U T B D Dimana : Bp = Biaya penebanganPenyaradan Rpm 3 D = Biaya penyusutan Rpjam B = Bunga modal Rpjam T = Biaya operator RpJam U = Biaya pembantu operator Rpjam S = Biaya perawatan Rpjam F = Biaya bahan bakar Rpjam O = Biaya oli Rpjam P = Produktivitas penebanganpenyaradan m 3 jam

3.4.3.4 Efisiensi Pemanenan Kayu Efisiensi pemanenan kayu dihitung dengan rumus sebagai berikut:

100 x V V E t b Dimana : E = Efisiensi pemanenan kayu Vb = Volume batang yang dimanfaatkan sampai di Tpn m 3 Vt = Volume batang yang ditebang m 3 3.4.3.5 Analisis Finansial Untuk melakukan analisis finansial pemanenan kayu, seluruh penerimaan dan pengeluaran pemanenan kayu CL dan dengan teknik RIL disusun dalam aliran kasuangcash flow yang mengambarkan aliran kas masuk in flow dan aliran kas keluar out flow Lidiawati 2002, Healy 2000. Aliran kas masukpendapatan dan aliran kas keluarpengeluaran tersebut disusun dalam tabel aliran kas. Apabila telah disusun arus kas setiap tahun selama umur kegiatan maka selanjutnya dihitung nilai sekarang present value dengan menggunakan discount factor DF yang rumusnya sebagai berikut : t i DF 1 1 Dimana : DF = Discount factor i = Discount rate t = Tahun yang sedang berjalan Nilai kriteria investasi NPV dan BCR dihitung dengan menggunakan rumus : 1. Net Present Value NPV merupakan selisih antara Present Value dari pendapatan dan Present value dari pengeluaran, dengan rumus sebagai berikut : n n n n i C i C i C i B i B i B NPV 1 .... 1 1 1 .... 1 1 2 2 1 2 2 1 t t t n t i C B 1 1 Dimana : Bt = Merupakan pendapatan sehubungan dengan sesuatu proyek pada tahun t i = Merupakan pengeluaran sehubungan dengan proyek pada tahun t, tidak dilihat apakah biaya tersebut dianggap bersifat modal atau rutin n = Adalah umur ekonomis dari proyek i = Merupakan opportunity cost of capital, yang ditunjuk sebagai discount rate 2. Benefit Cost Ratio BCR BCR merupakan perbandingan present value total dari pendapatan bersih dengan present value total dari biaya bersih. n t t t n t t t i C i B BCR 1 1 1 1 Dimana : NPV = Nilai bersih sekarang net present value BCR = Rasio pendapatan dan biaya benefit cost ratio B t = Komponen pendapatan pada tahun ke t C t = Komponen biaya pada tahun ke t i = Suku bunga interest rate n = Umur proyek sampai tahun ke n