100 x
A C
M
Dimana : M = Persen kerusakan semai atau pancang .
C = Jumlah semai atau pancang yang mengalami kerusakan dalam plot
permanenpengukuran ukuran 100 m x 100 m semai dan pancangpetak. A
= Jumlah semai atau pancang sebelum penebangan dalam plot permanenpengukuran.
3.4.1.4 Keterbukaan tanah akibat penebangan dan penyaradan
Luas keterbukaan tanah akibat pemanenan kayu yang terjadi di dalam plot permanenpengukuran dipetakan pada kertas milimeter dengan skala 1:100 dan
diukur luasnya. Keterbukaan tanag dihitung dengan rumus sebagai berikut Elias 1998:
100 10000
2
x m
L K
Dimana : K
= Keterbukaan tanah dalam plot permanenpengukuran 100 m x 100 m .
L = Luas tanah yang terbuka karena penebanganpenyaradan m
2
. 3.4.1.5 Pemadatan Tanah
Kerapatan massa tanah dihitung berdasarkan rumus-rumus berikut:
v W
W
s 1
2
Dimana : γ
s
= Kerapatan massa tanah basah gcm
3
. W
2
= Berat tanah basah dan cylinder soil sampler g. W
1
= Berat cylinder soil sampler g. v
= Volume contoh tanah basah cm
3
W x
s d
100 100
Dimana : γ
d
= Kerapatan massa tanah kering gcm
3
. γ
s
= Kerapatan massa tanah basah gcm
3
. W
= Kadar air contoh tanah .
100
3 3
1 2
x W
W W
W W
Dimana : W
= Kadar air contoh tanah . W
2
-W
1
= Berat contoh tanah basah g. W
3
= Berat contoh tanah kering g. 3.4.1.6 Volume batang kayu
Volume batang kayu per sortimen dihitung dengan persamaan Smalian berikut :
Vp = ¼ πd
2
P
2
p u
d d
d Dimana :
Vp = Volume per sortimen m
3
Π = Konstanta = 3,14 P
= Panjang log m D
= Diamater rata-rata sortimen m d
u
= Diameter ujung sortimen m d
p
= Diameter pangkal sortimen m 3.4.2 Biomassa dan Massa Karbon
3.4.2.1 Kerapatan kayu
Menurut Haygreen dan Bowyer 1989 berat jenis adalah rasio antara kerapatan kayu gcm
3
dengan kerapatan air. Kerapatan air pada kondisi tersebut besarnya adalah 1 gcm
3
. Untuk menentukan berat jenis digunakan berat kering oven dan volume. Berat jenis kayu dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Dimana : BJ
= Berat jenis BK = Berat kering tanur contoh uji g
V = Volume contoh uji cm
3
3.4.2.2 Kadar air
Nilai kadar air dari contoh uji didapat dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Dimana : KA
= Kadar air Bo
= Berat awal contoh uji g BKT = Berat kering tanur oven dari contoh uji g
3.4.2.3 Berat keringBiomassa
Berat kering total bagian-bagian pohon dihitung dengan rumus :
100 1
KA BB
BK
Haygreen Bowyer 1996
Dimana : BK
= Berat keringbiomassa kg BB
= Berat basah kg KA
= Kadar air Berat kering total dari keseluruhan pohon merupakan penjumlahan berat kering total
bagian pohon yang terdiri dari berat kering batang utama, batang cabang, ranting, daun, tunggak dan akar.
3.4.2.4 Kadar zat terbang
Kadar zat yang mudah menguap dinyatakan dalam persen berat dengan rumus sebagai berikut :
100 x
A B
A terbang
zat Kadar