24 pendek. Anak juga mampu memahami tentang peristiwa-peristiwa yang
konkret. 3
A nak dapat menggunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasi
benda-benda yang bervariasi beserta tingkatannya. 4
A nak mampu membentuk dan menggunakan keterhubungan aturan-aturan,
prinsip ilmiah sederhana, dan menggunakan hubungan sebab akibat. 5
A nak mampu memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, pendek,
lebar, luas, sempit, ringan, dan berat. Susanto, 2013: 79
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak Sekolah Dasar masih cenderung berpikir konkret nyata. Oleh karena itu,
guru harus lebih kreatif untuk menggunakan media agar pembelajaran menjadi lebih smenyenangkan.
2.1.7 Performansi Guru
Performansi sama artinya dengan kinerja. “Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja yang diemban,
melaksanakan tugas sesua i dengan bidang dan hasil yang diperoleh dengan baik”
Susanto, 2013: 27. Secara terminologis, Westra dkk. 1977: 246 dalam Susanto 2013: 28
mengemukakan bahwa, “performance adalah pelaksanaan tugas pekerjaan pada
25 waktu tertentu. Westra lebih menekankan kepada upaya atau pelaksanaan kerja itu
sendiri, ketimbang hasil yang diperoleh dari kinerja”. Departemen Pendidikan Nasional 2004: 34 dalam Susanto 2013: 29,
kinerja diartikan sebagai “gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
misi, dan visi organisasi. Kinerja performance dapat dipahami sebagai prestasi, hasil atau kemampuan yang dicapai atau diperlihatkan dalam pelaksanaan kerja,
kewajiban, atau tugas”. “Kinerja merupakan suatu wujud perilaku seorang atau organisasi dengan
orientasi prestasi. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran, yaitu bagaimana seorang guru
merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menilai hasil belajar” Rusman, 2011: 50.
Susanto 2013: 29 menjelaskan bahwa “kinerja mengajar guru adalah seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan guru sesuai dengan tugasnya sebagai
pengajar”. Standar kinerja guru perlu dirumuskan untuk dijadikan acuan dalam mengadakan perbandingan terhadap apa yang dicapai dengan apa yang diharapkan
atau kualitas kerja adalah wujud perilaku atau kegiatan yang dilaksanakan dan sesuai dengan harapan dan kebutuhan atau tujuan yang hendak dicapai secara
efektif dan efisien. Dengan kata lain, standar kinerja dapat dijadikan patokan dalam mengadakan pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dilaksanakan
Rusman, 2011: 50-1.