72
3.8.2 Aktivitas Belajar Siswa
Siswa dikatakan aktif jika nilai keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dari awal sampai akhir mencapai kriteria aktif kategori tinggi
74,99.
3.8.3 Performansi Guru dalam Pembelajaran
Skor performansi guru minimal B 70,5 s.d 80,4.
100
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penerapan model pembelajaran Jigsaw berbantuan media papan berpaku dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, dan performansi guru dalam pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar kelas V SDN 2 Kaliori
Banyumas. Perolehan nilai aktivitas belajar siswa diperoleh dari lembar pengamatan aktivitas belajar siswa. Persentase aktivitas belajar siswa mengalami
peningkatan pada siklus II. Pada siklus I, persentase aktivitas belajar siswa sebesar 73,38 dengan kriteria keaktifan tinggi sedangkan pada siklus II
persentase aktivitas belajar siswa sebesar 91,07 dengan kriteria keaktifan sangat tinggi. Persentase aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan sebesar
17,69. Persentase aktivitas belajar siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan.
Peningkatan aktivitas belajar siswa terjadi karena dengan menggunkan model pembelajaran Jigsaw siswa aktif dalam diskusi kelompok baik dalam
kelompok asal maupun kelompok tim ahli. Dalam kelompok tim ahli siswa akan bertukar pendapat dan belajar bersama tentang materi yang harus siswa pelajari,
sedangkan dalam kelompok asal siswa akan berinteraksi dengan teman satu kelompok dan saling bertukar informasi. Dalam diskusi dan prentasi hasil
101 kelompok akan terlihat aktivitas siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya
dan mempresentasikan hasil diskusinya. Dengan bantuan media papan berpaku, siswa aktif dalam berkreasi membentuk berbagai macam bangun datar.
Hasil belajar siswa juga sudah memenuhi indikator keberhasilan. Nilai rata-rata hasil belajar pada tes formatif 1 siklus I sebesar 73,69, sedangkan pada
tes formatif 2 siklus II nilai rata-rata hasil belajar sebesar 87,27. Nilai rata-rata hasil belajar mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 13,58.
Persentase ketuntasan belajar klasikal dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 19. Pada siklus I persentase ketuntasan belajar klasikal
sebesar 73 dengan siswa yang tuntas belajar ada 19 siswa, sedangkan pada siklus II persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 92 dengan siswa yang
tuntas belajar sebanyak 24 siswa. Peningkatan hasil belajar siswa terjadi karena siswa menerima materi
sifat-sifat bangun datar melalui diskusi kelompok asal dan kelompok ahli pada model Jigsaw bukan dari belajar memahami konsep secara langsung yang
diterima dari penjelasan dari guru sepenuhnya. Dalam diskusi kelompok tersebut siswa akan bertukar informasi dengan temannya dan saling bertukar pendapat
dengan temannya. Siswa belajar menemukan sendiri konsep dari sifat-sifat bangun datar dengan bimbingan guru. Melalui media papan berpaku siswa akan
mengetahui macam-macam betuk bangun datar dan dengan mengamati bentuk bangun datar tersebut siswa akan mengetahui sifat-sifat bangun datar. Tentunya
melalui media papan berpaku tersebut pengetahuan siswa akan tertanam dan