55
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Subjek kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam pembelajaran Matematika di kelas V SDN 2 Kaliori Banyumas semester genap
tahun pembelajaran 20142015 pada materi pokok sifat-sifat bangun datar. Jumlah siswa yang menjadi subyek penelitian sebanyak 26 siswa. Subyek penelitian
terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dilakukan peneliti dilaksanakan di SDN 2 Kaliori Banyumas. Penelitian dilaksanakan selama dua minggu dari
tanggal 23 Maret – 13 April 2015 karena dalam penelitian ini terdiri dari dua
siklus yaitu siklus I dan siklus II.
3.3 Variabel atau Faktor yang Diteliti
Adapun jenis variable-variabel yang menjadi fokus tindakan pada penelitian adalah :
1 Hasil belajar siswa setelah menggunakan model Jigsaw berbantuan dengan
media papan berpaku.
56 2
Keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw berbantuan dengan media papan berpaku.
3 Performansi guru dalam pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw
berbantuan dengan media papan berpaku.
3.4 Prosedur atau Langkah-langkah PTK
Arikunto dkk. 2006: 16 dalam Suyadi 2014: 49-64 menyatakan bahwa langkah-langkah penelitian tindakan kelas terdapat 4 tahapan yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatanobservasi dan tahap refleksi.
3.4.1 Tahap perencanaan
Dalam tahap ini, peneliti melakukan perencanaan secara matang dan teliti. Dalam melakukan perencanaan, terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu identifikasi
masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah. Pertama, identifikasi masalah menjadi titik tolok bagi perencanaan PTK yang lebih matang. Sebab,
tidak semua masalah belajar siswa dapat diselesaikan dengan PTK, tetapi hanya masalah-masalah tertentu yang dapat diselesaikan dengan PTK. Kedua,
merumuskan masalah yaitu menganalisis berbagai kemungkinan penyebab munculnya permasalahan yang diangkat. Ketiga, pemecahan masalah yaitu
kegiatan mengatasi masalah yang sudah dirumuskan peneliti sebelumnya. Ketiga kegiatan tersebut harus dilaksanakan oleh peneliti sebagai langkah awal dalam
melakukan Penelitian Tindakan Kelas.
57
3.4.2 Tahap Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu yaitu bertindak di kelas. Dalam tahap ini, tindakan peneliti harus sesuai
dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam proses refleksi pada tahap empat nanti dan agar hasilnya dapat
disinkronkan dengan maksud semula.
3.4.3 Tahap PengamatanObservasi
Supardi dalam Suyadi 2014: 63 menyatakan bahwa observasi yang dimaksud pada tahap III adalah pengumpulan data. Dengan kata lain, observasi
adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini, peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara
mengumpulkan, dan
alat atau
instrumen pengumpulan
data angketwawancaraobservasi, dan lain-lain.
Jika PTK dilakukan secara kolaboratif, maka pengamatan harus dilakukan oleh kolaborator, bukan guru yang sedang melakukan tindakan. Keduanya harus
berlangsung dalamsatu waktu dan satu tempat atau kelas. Ketika guru sedang melakukan tindakan di kelas, secara otomatis seluruh
perhatiannya terpusat pada reaksi siswa dan tindakan selanjutnya yang akan diterapkan. Atas dasar ini, tidak mungkin guru mengamati tindakannya sendiri.
Disinilah diperlukan pengamat yang siap merekam setiap peristiwa berkaitan dengan tindakan guru.