Hakikat Matematika Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

30 baik. Kedua, semakin sedikit waktu yang diperlukan guru untuk mengaktifkan siswa belajar juga semakin baik. Ketiga, sesuai dengan cara belajar siswa yang dilakukan. Keempat, dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru. Kelima, tidak ada satupun model yang paling sesuai untuk segala tujuan, jenis materi, dan proses belajar yang ada. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Model pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa karena masing-masing model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, dan tekanan utama yang berbeda-beda.

2.1.10.2 Model Pembelajaran Kooperatif

“Pembelajaran kooperatif cooperative learning merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen” Rusman, 2011: 202. “Cooperative learning merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan dengan cara berkelompok. Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajara n yang telah dirumuskan” Sanjaya, 2006: 239 dalam Rusman 2011: 203. Johnson Johnson 1994 dalam Isjoni 2013: 63 mengemukakan “pembelajaran kooperatif adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim untuk mencapai tujuan 31 bersama. Pembelajaran kooperatif berarti juga belajar bersama-sama, saling membantu antara yang satu dengan yang lainnya dalam belajar dan memastikan setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelu mnya”. “Pembelajaran kooperatif sering diartikan sebagai suatu motif kerjasama, yang setiap individunya dihadapkan pada preposisi dan pilihan yang harus diikuti apakah memilih bekerja bersama-sama, berkompetisi, atau individualistis. Penggunaan model pembelajaran kooperatif adalah suatu proses yang membutuhkan partisipasi dan kerjasama dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap tolong- menolong dalam beberapa perilaku sosial” Stahl, 1994 dalam Isjoni 2013: 62 Nurulhayati 2002: 25-6 dalam Rusman 2011: 204 menyebutkan bahwa ada lima unsur dasar model cooperative learning, yaitu: 1 ketergantungan yang positif, 2 pertanggungjawaban individual, 3 kemampuan bersosialisasi, 5 tatap muka, dan 6 evaluasi proses kelompok. Ketergantungan yang positif adalah suatu bentuk kerja sama yang sangat erat kaitan antara anggota kelompok. Sedangkan maksud dari pertanggungjawaban individual adalah kelompok tergantung pada cara belajar perseorangan seluruh anggota kelompok. Kemampuan bersosialisasi adalah sebuah kemampuan bekerja sama yang biasa digunakan dalam aktivitas kelompok. Pembelajaran kooperatif mewadahi bagaimana siswa dapat bekerja sama dalam kelompok, tujuan kelompok adalah tujuan bersama. Siswa harus 32 merasakan bahwa mereka akan mancapai tujuan, maka siswa lain dalam kelompoknya memiliki kebersamaan, artinya tiap anggota kelompok bersikap kooperatif dengan secara sesama anggota kelompoknya. Dalam pembelajaran matematika, model pembelajaran kooperatif juga dipandang dapat memberikan pengaruh positif terhadap siswa baik pada hal sikap maupun hasil belajarnya. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif, aktivitas belajar siswa akan semakin baik dan hasil belajarnya pun turut baik pula. Sejalan dengan hal tersebut House 2006: 40-1 menyatakan bahwa: The relationship between student self-beliefs and mathematics achievement is critical for success and several approaches have been designed to foster positive student attitudes toward mathematics. The development of a supportive classroom environment and the selection of effective learning examples enhanced student motivation for learning mathematics.Likewise, cooperative learning strategies are generally associated with improved student achievement and more favorable attitudes toward mathematics. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa hubungan antarakepercayaandirisiswa danprestasimatematikasangat penting untuk keberhasilandanbeberapa pendekatantelah dirancanguntuk mendorongsikap positif siswa terhadapmatematika.Perkembanganlingkungan kelasyang mendukungdanpemilihancontohpembelajaran yang efektifmeningkatkanmotivasi siswauntukbelajar matematika. Demikian juga, strategipembelajaran kooperatifumumnya terkait denganpeningkatanprestasi siswadan sikapyang lebih menguntungkanterhadap matematika. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif sangat mendukung siswa untuk aktif berpendapat dan

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN RANJINGAN BANYUMAS

1 24 254

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK SIFAT SIFAT BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KALIKAJAR KALIGONDANG

0 4 309

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Tentang Sifat-Sifat Bangun Datar Dengan Menggunakan Metode Permainan Tebak Kata Pada Siswa Kelas V SDN 02 Dawung Ke

0 1 14

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Tentang Sifat-Sifat Bangun Datar Dengan Menggunakan Metode Permainan Tebak Kata Pada Siswa Kelas V SDN 02 Dawung Ke

0 1 12

PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Peningkatan Pemahaman Sifat-Sifat Bangun Datar Melalui Strategi Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas V SDN Bakaran Kulon 01 Juwana Pati Tahun A

0 1 16

PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI Peningkatan Pemahaman Sifat-Sifat Bangun Datar Melalui Strategi Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas V SDN Bakaran Kulon 01 Juwana Pati Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT BANGUN DATAR MELALUI MEDIA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT BANGUN DATAR MELALUI MEDIA MODEL BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KUTO TAHUN 2010/2011.

0 1 15

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MEDIA BANGUN DATAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JATISARI.

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS II SD N PIRING MELALUI MEDIA PAPAN BERPAKU.

0 0 213

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENCERMINAN BANGUN DATAR MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPAKU DI SDN 06 SUKARAMAI

0 0 10