Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan kegiatan BOK yang telah dilaksanakan oleh tenaga kesehatanSDM Dinas Kesehatan dan Puskesmas sebagai mana telah
digambarkan pada bab sebelumnya. Untuk membahas hasil penelitian tersebut dapat dijelaskan seperti berikut ini.
5.1.1.1 Tenaga Pelaksana BOK di Tingkat Kabupaten
Pelaksana kebijakan di tingkat Kabupaten adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi sebagai penanggungjawab dan di bantu sekretariat yang terdiri dari
Ketua, Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Sosialisasi, Wakil Ketua Bidang Monitoring dan Evaluasi serta Anggota sebanyak 4 orang. Tugas sekretariat BOK
adalah melakukan koordinasi penyusunan rencana anggaran BOK, melakukan sosialisasi dan advokasi penyelenggaraan BOK, melakukan telaahan dan verifikasi
atas POA puskesmas untuk kegiatan bersumber dana BOK, melakukan verifikasi atas pertanggungjawaban keuangan dan kegiatan yang disampaikan puskesmas,
memberikan masukan kepada Kepala Dinas Kesehatan dalam menetapkan alokasi dana BOK per Puskesmas, melakukan monitoring dan evaluasi dalam rangka
pembinaan terhadap pelaksanaan BOK di Puskesmas serta menangani keluhan pelaksanaan BOK di Puskesmas dan menyusun dan menyampaikan laporan
pelaksanaan BOK kepada Sekretariat BOK Tingkat Provinsi. Dalam pelaksanaan Manajemen Keuangan BOK Kepala Dinas Kesehatan
sebagai Kuasa Penggunan Anggaran KPA dibantu oleh seorang Pejabat Pembuat Komitmen PPK sebagai penanggujawab kegiatan dan administrasi pengelolaan
keuangan BOK di Kabupaten Dairi.
Universitas Sumatera Utara
.Pelaksanaan Sosialisasi BOK sudah dilaksanakan oleh PPK kepada seluruh Kepala Puskesmas dimana kegiatan ini dilaksanakan pada awal tahun anggaran.
Penyaluran dan dan pendistribusian dana BOK ke puskesmas telah sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran BOK. Dari aspek
penganggaran seluruh dana yang dianggarkan untuk kegiatan BOK telah sesuai dengan Juknis BOK Tahun 2012 dan tidak ada duplikasi kegiatan yang sama dengan
kegiatan yang bersunber dari APBD Kabupaten Dairi Tahun 2012. Penyaluran dana BOK ke puskesmas telah dilakukan dengan tepat waktu
dapat dilihat dari penyaluran dana BOK ke puskesmas telah dilakukan sebelum kegiatan selesai dilaksanakan. Puskesmas yang secara rutin tepat waktu adalah
puskesmas Kentara, Tigabaru dan Sitinjo. POA BOK ketiga puskesmas tersebut sampai kepada tim pengelola BOK Kabupaten sebelum tanggal 5 setiap bulannya
kemudian POA BOK diverifikasi oleh Tim Verifikasi Kabupaten. Jika kegiatan POA BOK yang telah diverifikasi oleh Tim telah sesuai maka Puskesmas dapat
mengajukan Surat Permintaan Uang SPU sesuai jadwal kegiatan dalam POA BOK puskesmas. Penyaluran dana BOK ke puskesmas tidak tepat waktu disebabkan
lamanya waktu penyampaian POA BOK dari puskesmas ke tim pengelola BOK Tingkat Kabupaten untuk diverifikasi dan proses perbaikan POA oleh puskesmas
yang lama, sehingga puskesmas tidak dapat mengajukan SPU sesuai jadwal kegiatan. Untuk 15 lima belas puskesmas lainnya yang tidak menyerahkan hasil POA tidak
tepat waktu diberikan tenggang waktu selama 1 satu minggu untuk melengkapi dan menyelesaikannya sehingga keterlambatan pencairan uang BOK dapat diminimalisir.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengatasi permasalahan ini seharusnya tim pengelola BOK Kabupaten harus melakukan monitoring dan evaluasi di puskesmas sehingga kinerja pengelola BOK
tingkat puskesmas dapat dimaksimalkan. Dalam melaksanakan verifikasi atas POA BOK bulanan yang telah disusun
oleh puskemas maka tim verifikasi sebaiknya melaksanakan pengkajian terlebih dahulu terhadap efektifitas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh puskesmas
setiap bulannya sehingga kegiatan-kegiatan yang kurang memberikan daya ungkit yang bermakna terhadap pencapaian target SPM dan MDGs dapat dihindarkan.
Disamping hal tersebut tim verifikasi BOK Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi harus betul-betul mampu memberikan informasi dan komunikasi yang baik terkait program
BOK.
5.1.1.2 Tenaga Pengelola BOK di Puskemas Kabupaten Dairi