Tabel 4.74 Lanjutan
No Nama Puskesmas
Pencapaian Tahun 2010
Tahun 2011 Tahun2012
16 Parongil
62,28
88,35 78,35
17 KM 11
56,75
76,52 80,45
18 Sopobutar
50,62
73,47 78,50
Kabupaten 57,93
74,15 79,19
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Tahun 2013 Capaian cakupan kunjungan anak balita di puskesmas dari total Kabupaten dari
Tahun 2010-2012 menunjukkan adanya peningkatan dari 57,93 menjadi 79,19. Meningkatnya cakupan ini disebabkan oleh adanya dukungan dana BOK. Dana BOK
dimanfaatkan oleh Puskesmas untuk bantuan transport petugas dalam melaksanakan pelayanan anak balita baik pada saar di Posyandu maupun dalam melaksanakan
sweping bagi balita yang tidak datang ke Posyandu. Bantuan transport dari BOK juga digunakan untuk melaksanakan pelayanan kesehatan balita ke desa-desa yang sulit
dijangkau oleh kenderaan umum sehingga harus menyewa kenderaan lokal di daerah seperti mobil gardan dua.
7. SPM Pelaksanaan Kegiatan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan
Dari hasil pemeriksaan atas laporan dan keterangan dari Kepala Puskesmas di ketahui data cakupan SPM Balita Gizi Buruk mendapat perawatan yang ditangani
oleh 18 Puskesmas adalah seperti tabel berikut ini. Rincian data perhitungan pada lampiran 7
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.75. SPM Pelaksanaan kegiatan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan di Puskemas Kabupaten Dairi Tahun 2010-2012
No Nama Puskesmas
Pencapaian Tahun 2010
Tahun 2011 Tahun2012
1
Batangberuh
90,48 100
100
2
Gunung Sitember
63,64 100
100
3
Kentara
80,00 100
100
4
Tigabaru
88,89 100
100
5
Pegagan Julu II,
81,25 100
100
6
Hutarakyat
88,00 100
100
7
Silalahi
100 100
100
8
Bakal Gajah
87,50 100
100
9
Tigalingga
77,27 100
100
10
Sumbul
79,31 100
100
11
Sitinjo
90,00 100
100
12
Bunturaja
89,29 100
100
13
Sigalingging
81,25 100
100
14 Kutabuluh
78,57 100
100
15 Berampu
90,48 100
100
16 Parongil
93,33 100
100
17 KM 11
80,95 100
100
18 Sopobutar
81,48 100
100
Kabupaten 84,25
100
100
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Tahun 2013 Sampai dengan Tahun 2012 cakupan SPM Balita Gizi Buruk mendapat
pelayanan dan perawatan sebesar 100. Dengan adanya dukungan dana BOK pelaksanaan kegiatan penyuluhan, pelacakan dan penjaringan gizi buruk oleh
Puskesmas menjadi rutin dilaksanakan. Kegiatan ini bermanfaat untuk menemukan penderita gizi buruk secepat mungkin sehingga upaya penanganannya juga dapat
cepat dilakukan. Semua balita gizi buruk yang di temukan dan dilayani. Bahan PMT pemulihan dan PMT Penyuluhan disediakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi.
Sampai dengan Tahun 2012 cakupan pelaksanaan.
Universitas Sumatera Utara
8. SPM Penjaringan Kesehatan Siswa Sekolah Dasar dan Setingkat Dari hasil pemeriksaan atas laporan dan keterangan dari Kepala Puskesmas di
ketahui data SPM Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat yang ditangani oleh 18 Puskesmas adalah seperti tabel berikut ini. Rincian data perhitungan pada
lampiran 8
Tabel 4.76. SPM Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat di Puskemas Kabupaten Dairi Tahun 2010-2012
No Nama Puskesmas
Pencapaian Tahun 2010
Tahun 2011 Tahun2012
1
Batangberuh
24,86 51,11
60,47
2
Gunung Sitember
29,20
51,73 68,12
3
Kentara
27,68
50,43 64,53
4
Tigabaru
26,15
50,52 60,86
5
Pegagan Julu II,
25,06
50,92 60,18
6
Hutarakyat
21,75
49,75 60,44
7
Silalahi
33,45
53,88 55,84
8
Bakal Gajah
22,50
50,03 62,36
9
Tigalingga
26,46
50,30 61,79
10
Sumbul
24,02
52,06 62,62
11
Sitinjo
28,16
50 62,61
12
Bunturaja
27,84
52,53 61,34
13
Sigalingging
25,71
52,59 67,74
14 Kutabuluh
25,17
51,72 61,59
15 Berampu
25,88
51,82 68,43
16 Parongil
25,36
49,75 59,59
17 KM 11
23,27
51,03 61,81
18 Sopobutar
24,42
51,58 57,29
Kabupaten 25,46
51,25 62,28
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Tahun 2013 Kegiatan penjaringan Siswa SD sampai dengan Tahun 2012 menunjukkan
peningkatan sampai dengan 62,28. Pencapaian ini didukung oleh kegiatan yang didanai BOK berupa pemberian transport bagi petugas dalam melaksanakan
Universitas Sumatera Utara
penjaringan dan pemeriksaan kesehatan siswa SD di sekolah dan pembelian bahan kontak penyuluhan seperti sabun mandi,odol dan sikat gigi. Hanya saja dalam
melaksanakan upaya penyuluhan kesehatan gigi menurut Kepala Puskemas masih sangat kurang karena belum adanya peralatan UKGS di puskesmas.
9. Cakupan DesaKelurahan mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi 24 jam