Pengertian Standar Pelayanan Minamal SPM Bidang Kesehatan

suatu program tidak dapat dialihkan untuk program lain meskipun kebutuhan program tersebut sangat mendesak. Kondisi ini menyebabkan penggunaan anggaran menjadi tidak fleksibel dan tidak efisien. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, memperlihatkan bahwa sebagian besar urusan Pemerintahan telah diserahkan kepada Daerah termasuk Bidang Kesehatan. Konsekuensi logis dari penyerahan ini adalah segala sesuatu yang menyangkut perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. Bappenas,2012

2.5. Pengertian Standar Pelayanan Minamal SPM Bidang Kesehatan

SPM sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal pasal 8 ayat 1 menyatakan bahwa untuk mendukung penerapan SPM, Menteri yang bersangkutan menyusun petunjuk teknis yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Dalam hal penerapan SPM pasal 9 ayat 1 menyatakan bahwa Pemerintah Daerah menerapkan SPM sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri. Ayat 2 SPM yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah untuk penyusunan perencanaan dan penganggaran penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Ayat 3 Pemerintah Daerah menyusun rencana pencapaian SPM yang memuat Universitas Sumatera Utara target tahunan pencapaian SPM dengan mengacu pada batas waktu pencapaian SPM sesuai dengan Peraturan Menteri.Bappenas,2012 SPM bidang kesehatan disusun dengan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Diterapkan pada urusan wajib. 2. Diberlakukan untuk seluruh daerah kabupaten kota 3. Menjamin akses masyarakat mendapat pelayanan dasar tanpa mengorbankan mutu dan mempunyai dampak luas pada masyarakat Positive Health Externality 4. Merupakan indikator kinerja bukan sekedar standar teknis, dikelola dengan manajerial professional sehingga tercapai efesiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya 5. Bersifat dinamis 6. Ditetapkan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar Beberapa pendapat ahli seperti Schroeder,1994, Moss Barrch 2002; Reason,2002 yang dikutip oleh Aditama 2010 menyatakan bahwa manfaat standar dalam pelayanan adalah mengurangi variasi proses, dasar untuk mengukur mutu dan kinerja, keamanankesalamatan klien client safety dan petugas penyedia pelayanan. SPM yang digunakan oleh Departemen Kesehatan 2008 diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741MENKESPERVII2008 pada Bab II pasal 2 ayat 1 menyatakan bahwa Kabupaten Kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai SPM kesehatan. Ayat 2 SPM kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang meliputi jenis pelayanan beserta indikator kinerja dan target Tahun 2010-Tahun 2015; Universitas Sumatera Utara a. Pelayanan Kesehatan Dasar; 1. Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95 pada tahun 2015 2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80 pada tahun 2015 3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90 pada tahun 2015 4. Cakupan nifas 90 pada tahun 2015 5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80 pada tahun 2010 6. Cakupan kunjungan bayi 90 pada tahun 2010 7. Cakupan Desakelurahan Universal Child Immunization UCI 100 pada tahun 2010 8. Cakupan pelayanan anak balita 90 pada tahun 2010 9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 100 pada tahun 2010 10. Cakupan balita gizi buruk mendapat Perawatan 100 pada tahun 2010 11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100 pada tahun 2010 12. Cakupan peserta KB aktif 70 pada tahun 2010 13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 100 pada tahun 2010 14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100 pada tahun 2015 b. Pelayanan Kesehatan Rujukan Universitas Sumatera Utara 1. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 100 pada tahun 2015 2. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan RS di Kabupatenkota 100 pada tahun 2015 c. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar BiasaKLB. Cakupan DesaKelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi 24 jam 100 pada tahun 2015. d. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Cakupan Desa Siaga Aktif 80 pada tahun 2015 2.6 Bantuan Operasional Kesehatan BOK 2.6.1 Defenisi Bantuan Operasional Kesehatan BOK